33

356 36 2
                                    

"I love you, you are the only person I love the most nothing else. Tapi aku nggak akan egois. Long distance relationship Is the thing you hate the most. It's okay, aku nggak akan kekang kamu karena aku. For sure you will always be in this heart  tanpa harus memiliki. AkuㅡAws!"

Kaivaro mengusap dadanya yang dipukul oleh Rayna. Gadis itu terus memukulinya dengan wajah menunduk hingga jatuh kedalam dekapannya.

"Aku tuh lagi ngambek... Cuma butuh dibujuk! Bukan malah ngomong yang aneh-aneh!" Protesnya dengan suara bergetar karena menangis.

Kaivaro merengkuh bahu Rayna, mengusapnya lembut. "Sekarang udah nggak marah lagi kan?"

Rayna tidak menjawab, dia masih terus menangis di dada Kaivaro.

Dia tidak mau menerima apa yang baru saja ia dengar dari laki-laki ini. Terlalu berat buat dia. Mereka terdiam cukup lama diposisi sampai tangisan Rayna mulai reda, baru Kaivaro merenggangkan pelukannya untuk menatap kekasihnya.

"Aku mau cuci tangan dulu." Ucap Rayna lalu bangkit tanpa menatap Kaivaro untuk segera pergi ke toilet restoran yang berada di ujung kanan.

Kaivaro menyisir rambutnya kebelakang dengan jemarinya, ia menoleh kesana kemari mencari seseorang. Kemudian HP-nya berdering, ada panggilan masuk dari Tian.

"Gue pulang duluan bang, nanti anterin kak Aya pulang."

"Makasih Tian."

Pip!

Iya, dia berterimakasih kepada Tian yang memberitahukan keberadaan keduanya direstoran ini. Saat itu dirinya sedang kelimpungan sendiri karena Rayna memblokir nomornya, saat dia meminta bantuan pada Yona dan lainnya mereka bilang nomor Rayna sedang tidak aktif. Syukurlah Tian masih mau membantunya, dia jadi bisa punya kesempatan bicara sama Rayna sebelum pergi.

Kaivaro tersenyum saat melihat Rayna kembali, gadis itu duduk dan membereskan jaket dan juga ponselnya.

"Tian udah pulang." Rayna menatap Kaivaro dengan wajah setengah terkejut. "Ikut aku dulu sebentar, ya."

Ajaknya bangkit lalu menggenggam tangan Rayna keluar restoran menuju parkiran motor.

"Kamu bawa motor?" Tanya Rayna heran, karena Kaivaro sangat jarang mengendarai motor. selain karena dia tidak suka, varo juga punya kenangan buruk soal motor. Dia pernah mengalami kecelakaan, dan sejak saat itu Kaivaro tidak pernah lagi mengendarai motor.

"Hmm.. biar nggak kena macet." Ucapnya mengambil helm lalu memakaikannya pada Rayna.

Rayna tak mau banyak bertanya, ia segera naik membonceng Kaivaro. Kalau diingat-ingat, selama mereka pacaran Kaivaro jarang sekali membawa motor untuk ngedate, paling baru tiga atau empat kali? Yang pasti sangat jarang.

Ternyata Kaivaro membawanya ke apartemen pria itu. Rayna masuk setelah Kaivaro membuka pintunya, dan suasana didalam sudah sangat berbeda.

Barang-barang Kaivaro yang biasanya tertata disetiap sudut ruangan, kini sudah tidak ada lagi. Hanya sofa dan meja kosong ditengah ruangan, perabotan, buku dan lego yang biasa berserakan tidak ada lagi disana. Padahal setiap hari pasti akan ada setidaknya satu seri selingkuhan varo disana.

Rayna beralih menatap Kaivaro yang sedang mengambil minuman dikulkas, pria itu tersenyum padanya. Membuat Rayna tidak bisa lagi menahan kesedihannya, tatapannya berubah sendu.

Kaivaro yang melihat itu menghampiri Rayna dengan khawatir.

"Kenapa?" Tanya varo menangkup wajah Rayna, bibir gadis itu melengkung kebawah matanya kembali berkaca-kaca.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Where stories live. Discover now