11

496 39 0
                                    

Aku minta vote malah sepi :v

Ya udah, enggak papa..

Selamat membaca..




"Bil, bisa nggak sih diem dulu. Lagi konsen nih." Dengus rayna yang lagi mencoba fokus sama tugasnya.

"Kre-e~sss." Bila mencoba menggigit kripik singkong nya hati hati.

"Masih kedengeran bil."

"KRESS KRES KRESS KREES~" bila malah mengunyah qetela nya dengan sengaja dibuat rakus.

Rayna berhenti nulis, natap bila kesel yang lagi duduk disofa seberang.

"Apa?" Tanya bila pake watados nya sambil lanjut nyemil micin.

"Nyesel gue ngajak kalian."

"Yee, lo juga yang maksa maksa supaya nemenin lo." Sahut Yona nyuri qetela bila. "Ya nggak cin?" Bila ngangguk setuju.

"Lagian lo tumben tumbenan rajin nugas." Bila berkomentar.

"Tau nih, kesambet apa lo?"

Rayna menghela nafasnya lalu meminum es cappucino cincau punya dia.

"Kalau bukan karena tugas dari pak sandi, gue juga gak akan serajin ini." Ucap Rayna lemas.

"Ya..." Yona natap bila disampingnya. "No comment sih gue, kalau menyangkut tugas dari pak sandi." Yona beralih menatap Rayna pake tatapan mengasihani.

"Secara pak sandi udah tau kalau lo pacarnya Kaivaro, asistennya. Gimana nggak dihafalin." Rayna cuma mendengus kesal dan ngelanjutin buat nyelesein tugasnya.

Ini gara gara kejadian di lorong kampus satu minggu yang lalu. Waktu itu Kaivaro ngambek sama Rayna karena dia pake Hoodie crop top, nggak pendek pendek amat tapi perut dia bakal keliatan kalau dia angkat tangan. Hari itu Rayna bangun kesiangan dan asal ambil baju biar nggak telat ke kampusnya. Eh yang ada malah dia dijudesin sama varo, alhasil dia berusaha bujuk Kaivaro biar nggak ngambek lagi.

Dia terus terusan nempel sama Kaivaro, gelendotan di lengan doi. Berusaha bujuk pake muka yang dibikin lucu, imut sampai rayuan rayuan maut punya Rayna.

"Varoo sayang kuh cinta kuh kasih ku... Kan aku udah pake jaket kamu. Perut aku udah nggak keliatan, nih." Rayna ngangkat kedua tangannya tinggi tinggi didepan Kaivaro.

Kaivaro berdecak malas, menurunkan kedua tangan Rayna. "aku mau ke ruang dosen dulu."

"Nggak! Sebelum kamu maafin pacar kamu ini dulu." Rayna kekeuh menghalangi Kaivaro.

"Eih eih eih... Ada apa ini?"

Pas Rayna balik badan, ternyata ada pak sandi yang lagi menatap keduanya sambil senyum-senyum.

"Eh pak sandi." Rayna tersenyum canggung.

"pacar kamu?" Tanya pak sandi menatap Rayna sama Kaivaro bergantian. "Pantes nggak mau dijodohin sama anak bapak."

Kaivaro tersenyum sambil ngangguk lalu nyerahin kertas_ yang nggak tau itu kertas apaan. "Ini pak, saya mau pulang dulu."

Pak sandi menerima kertas itu, mengangguk. "Ya udah sana pulang, urusin pacar kamu. Jangan berantem terus, kalau ada yang cedera bisa bahaya." Gurau bapack bapack itu sebelum berbalik pergi.

Dan sejak saat itu, pak sandi jadi sering nyapa Rayna setiap kali tidak sengaja berpapasan dan sialnya lagi Rayna jadi sering disuruh jawab pertanyaan atau ditanya tanya saat kelasnya berlangsung.

"Minta bantu varo aja sih." Ucap bila yang lagi ngemut jarinya yang terbalut micin.

"Kalau doi ada waktu, gue nggak akan ngundang kalian.... Dodool."

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Where stories live. Discover now