14

456 33 0
                                    

Selama tiga tahun Rayna mengenal Kaivaro, dia nggak pernah lihat Kaivaro marah. Kalau ngambek, itu sering terjadi dan Rayna hafal alasan pacarnya ngambek. Hanya sebatas ngambek, dia belum pernah lihat Kaivaro marah. Marah yang benar-benar marah seperti laki laki lain yang marah jika sesuatu mengganggunya. Belum pernah Rayna lihat sama sekali. Paling mentok yah hanya diam tapi auranya serem.

Kata orang-orang, marahnya orang yang jarang marah itu lebih nyeremin dan lebih bahaya dibandingkan marahnya orang biasa.

"Kemarin tuh ngeselin banget tau, kalau aku bisa teleportasi udah minggat dari sana." Celoteh Rayna yang sibuk touch and touch makeup tipisnya.

Kaivaro yang tengah menyetir hanya sesekali melirik padanya. "Bukannya seneng bisa liburan."

"Harusnya sih gitu." Rayna menghadap Kaivaro. "Tapi si monyet malah ikutan dateng dan bikin mood jadi tambah buruk."

Kaivaro menoleh sesaat. "Monyet?"

"Iya, monyet telinga lebar."

Kaivaro hanya menggeleng lalu menghentikan mobilnya.

"Loh, udah nyampe?" Gumam Rayna.

"Kamu selesai kelas jam berapa?" Tanya Kaivaro yang sedang meraih tasnya dibangku belakang.

"Lebih cepet dari kamu, nanti aku aja yang ke fakultas kamu."

"Berani?"

"Kan sama yang lain." Rayna nyengir.

"Ini." Kaivaro menyerahkan sebatang coklat yang diambil dari tasnya.

"Varoo..." Rayna tersenyum senang meraih pemberian Varo. "Makasih sayang."

Cup

Rayna keluar dari mobil setelah mencuri satu ciuman dibibir Varo _Cuma sekilas_ dan langsung lari kedalam gedung fakultasnya tanpa menoleh kebelakang.

Sedangkan Kaivaro menanggapi kelakuan pacarnya dengan menggelengkan kepala dan tersenyum pelit sebelum kembali melajukan mobilnya.

❄️❄️❄️


"Bila, liat anting gue nggak?" Yona sibuk mencari barang dibawah meja kantin.

"Enggak." Jawab Bila acuh, mengangkat kakinya saat Yona mencari dibawah kakinya.

"Ck, dimana coba?"

"Beli lagi aja kan bisa, kayak orang susah aja." Ucap bila yang sibuk memakan snacknya.

"Itu baru dibeliin kemarin sama Satrio." Yona kembali membongkar isi tasnya diatas meja.

"Udah pada selese kelasnya?" Rayna yang baru selesai kelas menghampiri.

"Dari tadi." Jawab bila. Rayna menatap bila, menanyakam Yona yang sibuk sendiri. "Anting-anting nya ilang."

Rayna membulatkan bibirnya mengangguk paham dan menarik kursi untuk ia duduki.

"Makan dulu aja ya. Gue laper." Ucap Rayna tanpa maksud bertanya karena ia sendiri langsung memesan makanan untuk mereka bertiga.

"Argh... Dimana coba?! Masa baru kemarin udah ilang.." akhirnya Yona nyerah, duduk bersandar dibangkunya.

"Anting lo warna biru laut?" Tanya Rayna yang diangguki Yona.

"Kok Lo tau?"

"Ada mutiaranya?" Yona yang terkagum mencondongkan badannya kearah Rayna.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Where stories live. Discover now