"Ah, Baik, Laksamana!" Jawab [Name] full senyum.

"Sok a6 luwh.." Batin Sistem melihat [Name] sinis

Merasa ditatap, [Name] menoleh ke arah Sistem dan membalasnya dengan tampang remehnya.

"Ke mana Laksamana Amato nak bawa kita?" Tanya [Name] sambil menyamakan langkahnya dengan Laksamana.

"Kita akan mendatangi planet yang tidak berpenghuni, planet tu sesuai untuk latihanmu."

"Apa nama planetnya, Laksamana?"

"...Planet Zagahara!" Jawab Laksamana sambil menatap [Name].

"Planet yang mempunyai 4 musim tidak teratur setiap hari, bahkan saintis angkasa lepas tidak dapat meramalkan musim di planet itu." Jelas Laksamana Amato.

"Aku harap aku masih kuat, bestie.." Batin [Name] menyemangati diri sendiri.

"Berapa lama kita akan tiba di Planet Zagahara, Laksamana?" Tanya [Name]

"Hm.. perlu masa yang lama sikit, mungkin sekitar 12 jam. Dalam perjalanan, saya akan melatih kamu dalam memandu kapal angkasa juga."

Reflek [Name] melemas dan bertumpu pada dinding kapal sehingga badannya melorot kebawah.

"Pasti rata-rata orang akan mengeluh, tetapi mengeluh hanya menunjukkan betapa lemahnya kamu." Ucap Laksamana Amato.

"Berdiri dan cuba hadapi semua cabaran di sini." Imbuhnya mengulurkan tangan membantu [Name] berdiri.

[Name] menerima ulurannya, "Pasti, Laksamana!" Balasnya dengan senyum menyiratkan semangat.

Sampailah mereka bertiga didalam kapal angkasa, [Name] dan Sistem ternganga karena fasilitas dan teknologi dikapal tersebut sangat modern.

Mereka melihat kesana-kemari tidak bosannya melihat kecanggihan kapal angkasa milik Laksamana.

"FUYOHHH, canggihnya kapal angkasa milik Laksamana!" Tanggap [Name] masih ternganga.

"Betul lah, nampak macam kapal angkasa baru." Sahut Sistem.

"Saya sering meminta ahli TAPOPS untuk mencuci kapal angkasa, mereka telah melakukannya dengan baik.." Jelas Laksamana.

[Name] dan Sistem ber oh ria.

"Laksamana, kitorang ada bilik untuk tidur tak? Saya juga nak bereskan beg pakaian ini." Tanya [Name] pada Laksamana yang sedang mengecek keadaan kapal.

"Oh, kalau tu, mari ikuti saya." Jawabnya.

.

"Kamu dengan Sistem boleh tidur kat bilik ni, jangan risau, saya ada bilik sendiri." Kata Laksamana sambil menunjukkan kamar [Name].

"Woaaa, baguslah bilik ni, nasib baik warnanya netral.." [Name] bernapas lega kalau kamarnya warna putih kombinasi merah dan biru.

"Saya pikir kamu lebih suka warna pink, kan identik dengan warna kesukaan perempuan."

"Tak.. saya tak suka warna pink, Laksmana. Saya lebih suka warna hitam putih!" Ucap [Name] dengan mata berbinar.

"Cewe mamba?" Batin Sistem.

Laksamana Amato hanya mengangguk paham.

"Kamu kemasi barang-barang mu dulu ya, kalau dah selesai jumpa saya di ruang kendali, kita mulai latihan mengemudikan kapal angkasa." Kata Laksamana lalu berjalan meninggalkan kamar [Name].

"Baik, Laksamana!" Hormat [Name] ala TAPOPS.

"Haaah, hari ini kita full day. Yakin dah, bisa jadi remaja jompo gue.." Kata [Name] meregangkan otot-ototnya.

"Aku tak pun." Balas Sistem dengan raut polosnya.

"Simpel, karena kamu robot. Dahlah, mending bantu aku kemas isi koper ni."

[Name] berjongkok untuk membuka koper dan mengeluarkan semua isinya.

"Wow, penuh kepentingan wanita." Tanggap Sistem.

"Hahaha, jelas! Aku sampai niat bawa skincare padahal dunia kartun bakal tetap good looking mau bagaimanapun."

"Lalu kenapa dibawa? Kan wajahmu tetap begitu mau pakai atau tidak."

"Untuk perawatan, lagipula aku bawanya ga sebanyak itu.." Jelas [Name].

...

"Owarimashita! Sungguh enak dipandang." Kata [Name] melihat kamarnya yang bersih nan rapi.

Tanpa aba-aba tangan [Name] ditarik oleh Sistem dengan paksa menuju ruang kemudi.

"Ayo! Kita harus cepat-cepat menemui Laksamana! Nanti beliau mengoceh yang tidak-tidak."

"Astaga.. kau segitunya negatif thinking.." Ucap [Name] sambil menghela napas.

Disisi lain, Laksamana Amato berbicara dengan Power Sphera miliknya, MechaBot yang mempunyai kekuatan Mechanize.

"Kau yakin nak latih dia ke, Amato? Kita tak tahu apa-apa pasal budak tu." Ucap MechaBot ingin meyakinkan.

"Tak masalah, itu dah rancangan aku untuk membuat dia semakin kuat." Balas Laksamana Amato.

"Lagipun, [Name] sebenarnya ada potensi. Kalau dia tak ada kuasa, dia ada fizikal. Mungkin sangkaan aku betul bahawa fizikal [Name] lebih kuat daripada gadis sebaya dengannya." Imbuh Laksamana.

"Hmmm.. aku ikut alur kau saja lah." Kata MechaBot malas terhadap keputusan Tuannya.

"Kalau dia degil akan ku belasah dia!" Ucap MechaBot dengan raut marahnya.

"[Name] budak baik, mana mungkin dia degil, bukan macam kau." Kata Laksamana memanas-manasi MechaBot.

Perempatan imajiner muncul di dahi robot tersebut, "Apa kau cakap!?" Tanya MechaBot rada ngegas.

"Tak, gurau je, jangan marah ya." Ucap Laksamana terkekeh melihat reaksi MechaBot.

Sistem tiba-tiba nongol disaat obrolan santai antara manusia dan robot itu, "Permisi, Laksamana.. kitorang dah selesai kemas-kemas barang!" Katanya sambil hormat ala TAPOPS yang diikuti [Name] dari belakang.

"Ish, kau ni jangan cepat-cepat! Aku terlambat tau." Omel [Name] pada Sistem.

"Hehehe, sorry."

"Baik, boleh kita mulaikan latihan?" Tanya Laksamana.

"Ah, boleh, Laksamana!" Jawab [Name].

.

.

.

Bersambung..

Haloo, maaf baru bisa upload hari ini. Kemarin tanggal 11 Oktober aku ikut lomba upacara tingkat Kabupaten. Lanjut kejar materi soalnya jam pelajaran sebelumnya dipake buat latihan.

Kalo mau liat videonya bisa cek diakun Tik Tok @danur.setiaji

Suka dengan ceritaku? Jangan lupa tinggalkan vote dibawah ini dan komentar positif!

Paramita | Kaizo x ReaderWhere stories live. Discover now