13 | Kamu gak sendirian, Ge.

195 41 770
                                    

CHAPTER 13 | Kamu gak sendirian, Ge

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 13 | Kamu gak sendirian, Ge.

🩹🩹🩹

Gea memilih untuk menidurkan kepalanya di atas meja belajar dan memperhatikan foto ia dengan mamanya dulu. Ia tidak pernah merasa sendirian meski Erathan, papanya tidak pernah ada di rumah. Gea juga baik-baik saja meski tidak ada yang tahu bahwa dirinya adalah anak dari salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Semua itu karena kehadiran mamanya.

Dulu ia masih bertanya-tanya apa yang terjadi jika mamanya tidak ada lagi bersamanya, mungkin ia akan takut, mungkin ia juga benar-benar merasa tidak lagi berharga untuk terus hidup. Ketakutan itu terbukti, detik ini Gea merasa begitu takut dan merasa ingin sekali berhenti untuk terus hidup.

Gea berpikir ketika mendapat peran sebagai Cinderella, hidupnya akan baik-baik saja. Tetapi nyatanya, rasa kebahagiaan itu cuma sementara karena sekarang dirinya masih merasakan sedih.

"Ma," panggil Gea sekali lagi. Merasakan air mata membasahi wajahnya. "Apa selama ini Gea salah, Ma? Apa selama ini Gea gak boleh bahagia?"

Ia mengusap wajah mamanya yang cantik. Saat itu hanya keriput kecil yang ada di wajah mamanya. Dia begitu merawat diri untuk menjadi istri sempurna bagi Erathan. Dan Gea mengakui, segala hal yang ada di diri mamanya membuat Gea selalu ingin memuji.

Tetapi Gea ingin memeluk mamanya malam ini. Ia ingin menceritakan segala hal yang terjadi beberapa bulan terakhir yang ia lewati. Apa semua keputusannya selama ini salah? Apa kehadirannya di dunia ini tidak berguna?

"Non Gea!" Suara teriakan dari luar menyadarkan cewek itu, membuatnya duduk tegap dan segera menghapus air di wajahnya dengan cepat. Gea langsung mengetahui kalau itu suara Bi Na namun anehnya terdengar begitu panik dan mengetuk pintu sangat keras.

"Ya," jawab Gea berjalan untuk membuka pintu kamarnya. Wajah bingung cewek itu tercipta saat melihat Bi Na tampak begitu khawatir. "Ada apa, Bi?"

"Bapak kritis, Non."

Gea terdiam mendengar informasi itu. Ia tidak bisa bergerak dan termenung dengan pikirannya sendiri. Dirinya pernah mengalami hal ini, ia pernah melewatinya ketika saat itu mamanya juga sedang berada dalam masa kritis.

Hanya saat itu mamanya tidak lagi bisa diselamatkan. Saat itu terakhir kalinya Gea melihat mamanya ada di dunia. Waktu paling menakutkan bagi Gea untuk menerima kenyataan alasan yang membuat hidupnya bahagia telah pergi.

Gea kecil yang hanya menginginkan kebahagiaan itu merasakan direnggut begitu dalam hingga tidak lagi bersisa rasa bahagia itu dihidupnya. Hingga detik ini, selain menjadi Cinderella, Gea tidak tahu lagi apa yang ia inginkan di dunia ini.

Bi Na menyadarkan lamunan Gea dengan suara yang sangat ketakutan. "Ayo lihat Bapak di rumah sakit, Non! Asisten Bapak sudah menunggu di mobil. Keadaan Bapak sangat kritis sekarang."

Jika Hidup Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang