"Kal, kalau hidup kita berakhir, apa kita akan bahagia? Atau nanti kita makin menderita?"
Pertanyaan itu seharusnya Kal anggap canda. Suatu hal yang tidak perlu ia anggap serius. Tapi entah kenapa ia sadar, Rora sedang mabuk, setiap ucapannya bisa s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER 12 | Udah suka sama dia dari lama, Le.
🩹🩹🩹
Sent
From : serafine.roe@gmail.com
To : alaric.reuben@gmail.com
Subject : looking for you
Abe?
🩹🩹🩹
Hujan sudah berhenti sejak lima menit yang lalu. Kal juga sudah meminta sopirnya untuk menyiapkan mobil. Jam menunjukkan pukul delapan malam dan masih sempat untuk Kal pulang ke rumahnya. Ia tidak ingin terdiam lebih lama lagi di kamar Gea.
Ia tidak ingin terjebak di dalam kamar yang cewek itu percayai. Tempat itu hampir membuatnya ikut merasakan nyaman dan aman. Sialnya, setelah Gea menciumnya, ia merasa tidak lagi memikirkan Rora dalam beberapa detik.
Mata Kal melihat ke arah rumah Gea, cewek itu sudah masuk dan tidak lagi menunggu kepergian Kal. Namun Kal tidak bisa berhenti melihat ke rumah itu lagi. Kal tidak mengira bahwa mereka bisa lebih dekat dari sebelumnya. Kal tidak juga menduga bahwa cewek itu yang bisa membantunya untuk menemukan jawaban atas rahasia yang disembunyikan kekasihnya sendiri. Ia berharap dengan mendekati Gea dirinya menjadi lebih mudah untuk mengetahui tentang Leion.
Kal ingin sekali berhenti sekarang. Namun ia perlu tahu semuanya, ia harus tahu demi mengungkapkan kepada orang tua Rora bahwa bukan dirinya yang membuat putri mereka itu hamil.
Kal memang siap jika dia harus masuk penjara karena kecelakaan mobil yang mengakibatkan Rora meninggal dunia namun bukan dengan tuduhan salah. Walau Kal yakin orang tua Rora ingin memasukkannya ke dalam penjara sehingga melakukan segala cara sampai menyangka Kal dan menambah tuduhan itu semua.
Ia bahkan tidak pernah tahu dengan keadaan Rora. Ia bodoh tidak menyadari kalau selama ini ada yang disembunyikan cewek itu darinya. Meski selama ini Rora tahu kalau perasaan cinta Kal untuk cewek itu teramat besar. Sangat-sangat besar. Sampai detik ini Kal bahkan belum bisa melupakannya.
----------
Leion terdiam di kursinya, ia tidak peduli dengan musik yang terlalu keras dari klub malam yang seperti biasa cowok itu datangi. Ia terus memikirkan Gea sejak tadi. Cewek itu dengan mudahnya menjauh dan sudah menghilang begitu saja setelah latihan mereka berdua selesai.
Ia masih tidak bisa melupakan bagaimana kebersamaan Gea dengan Kal. Gea tersenyum sangat lebar ke arah Kal, cowok yang selama ini dirinya tahu adalah kekasih Rora. Cowok yang sekarang dengan berani datang ke auditorium untuk bertemu Gea.
Leion masih tidak bisa melepaskan ekspresi bahagia Gea untuk Kal dari pikirannya. Sementara dengan Leion, cewek itu sama sekali tidak menunjukkan kebahagiaan seperti itu. Sejak peran Cinderella sudah didapatkan cewek itu, Gea tampak lebih berani kepadanya.
