03 | Kita bisa menenangkannya, Ge.

375 61 222
                                    

CHAPTER 3 | Kita bisa menenangkannya, Ge

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 3 | Kita bisa menenangkannya, Ge.

🩹 🩹 🩹

Draft

From : serafine.roe@gmail.com

To : kaleel.jivananta@gmail.com

Subject : Cara Cinta Bekerja

Kal.

Gue masih ingat waktu pertama kali lo bilang suka sama gue. Pas kita kelas 12, saat orang-orang memilih fokus buat ujian tapi kita malah baru mulai pacaran. Karena kita tau kalau putus karena mau fokus belajar that's bullshit, right? Haha

Yang gak pernah lo tau, saat gue terima lo jadi pacar gue, bukan karena gue suka sama lo, Kal. Saat itu gue bahkan sama sekali gak cinta sama lo. Tapi I saw your eyes, selalu ada ketulusan yang tercipta di sana dan gue bisa rasain itu.

Karena gue tau, cinta itu punya cara kerja yang unik. Makin lama ternyata perasaan cinta itu akhirnya ada, Kal.

Gue gak bohong kalau lo berhasil buat gue jatuh cinta.

Cuma ... seperti yang gue bilang barusan. Cinta itu punya cara kerja yang unik. Dia juga berhasil buat rasa cinta gue ke lo berkurang.

🩹 🩹 🩹

Dekat.

Definisi dekat bagi seseorang yang populer seperti Leion jelas berbeda. Dia bahkan tidak butuh meminta Gea untuk mendekatinya saat Leion hanya tinggal duduk manis dan akan ada banyak perempuan yang datang dengan sendirinya ke cowok itu.

Jadi Gea tidak terkejut dan tidak berprasangka apa-apa ketika dirinya, pagi ini, ada di kamar cowok itu.

Gea tentu harus memberikan sesuatu untuk mendapatkan hal yang dirinya inginkan. Namun tidak semudah itu, Gea tahu Leion tidak butuh uang atau barang bermerek termahal di dunia sekali pun, dia sempurna. Dia memiliki segalanya.

Salah. Tidak segalanya. Kecuali tubuh Gea.

Hingga akhirnya, ketika cowok itu telah memilikinya, hidup Leion baru terasa sempurna dan lengkap. Sang pangeran telah membuat Gea terperangkap untuk menjadi teman tidur cowok itu.

Gea membuka mata pagi ini dan melihat dengan jelas Leion berada tepat di depan wajahnya. Cowok itu sedang mengusap lembut pipi Gea yang putih bersih. Ketika pandangan keduanya bertemu, Leion tersenyum dengan begitu lembut kepada Gea.

"Kapan lo akan bilang kalau gue yang jadi Cinderella?" tanya Gea pelan. Ia tidak bergerak meski sekarang dirinya sedang berada bersama dengan seorang cowok yang sama sekali tidak ia kenal. Ia tidak mengenal lebih cowok itu tapi Gea berharap dia benar-benar menepati janjinya. Itu yang terpenting sekarang.

Leion tertawa melihat wajah polos cewek di dekatnya. "Sabar, Gea," ucapnya tidak juga melepaskan tangan dari Gea. "Secepatnya akan gue kasih kabar."

Gea merasakan Leion makin menghapus jarak di antara keduanya lagi. Napas hangat cowok itu menerpa wajahnya. Hidung mereka saling menyentuh satu sama lain.

Jika Hidup Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang