08 | Lo gak ada, Le.

239 57 466
                                    

CHAPTER 8 | Lo gak ada, Le

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 8 | Lo gak ada, Le.

🩹🩹🩹

Sent

From : serafine.roe@gmail.com

To : leion@gmail.com

Subject : LEION!

Leion! Lo benar-benar menghilang. Lo gak muncul di depan gue.

Gue udah cari lo ke mana-mana. Gue juga pergi ke Fun Night tapi lo gak ada, Le. Gue juga gak lihat Abe ada di sana. Kalian berdua menghilang. LEION!

Balas chat gue! Balas email gue!

🩹🩹🩹

Gea menyalakan lampu kamar, ia berjalan mengitari luasnya ruangan ini hingga sampai di meja belajar, tempat ia meletakkan tas kuliahnya. Gea mencari-cari jurnal milik Rora yang ia bawa pulang. Kemudian berjalan untuk duduk di kasur empuk berukuran besar itu.

Mengusap dengan pelan permukaannya, Gea lalu kembali membuka buku itu lagi. Ia masih melihat tulisan yang sama 5 Ways to Die pada halaman awal. Lima cara mengakhiri hidup, lima cara seseorang ingin bunuh diri, itu semua ada pada buku Rora dan ditulis sendiri oleh cewek itu.

Gea tidak mengerti kenapa cewek itu menuliskan hal menyeramkan seperti ini? Meski pada akhirnya Rora meninggal bukan karena bunuh diri, tapi tetap saja dia pernah berniat ingin melakukannya.

Lembar berikutnya terbuka ketika Gea membalikkan kertas itu. Ia kali ini melihat tulisan bercetak tebal dan kata-kata yang ditulis Rora ada di sana. Gea mulai membacanya pelan.

Way to Die #1:

Pergi ke kampus. Pergi ke rumah. Setiap tempat ketika kamu bertemu dengan dia. Kamu akan terus tersenyum. Kamu akan terus berbicara seperti biasanya. Tapi jangan menunjukkan perasaan kamu sebenarnya. Jangan tampilkan kebohongan kamu di depan dia. Setiap kamu tahu dia ada di depan kamu, kamu perlu mengatakan dalam hati, kalau kamu sedang berakting.

"Berakting di depan dia?" ulang Gea menautkan alisnya. "Jangan tampilkan kebohongan kamu di depan dia?"

Dia-namanya Kaleel Jiva Nanta. Panggil akrabnya Kal. Selama gue mengenalnya, dia adalah seorang laki-laki yang mencintai perempuan begitu tulus. Buktinya? Perempuan itu adalah gue, Rora. Dia sangat-sangat tulus mencintai gue. Sampai gue berpikir, kalau tujuan gue untuk mati tercapai, apa dia akan jatuh cinta dengan perempuan lain?

Apa dia akan mencintai perempuan lain setulus ketika dia mencintai gue?

Gue harap dia jatuh cinta. Gue harap dia membuka hatinya. Bukan hanya untuk gue aja, karena gue merasa hidup gue gak pernah tercipta untuk dia.

Gue sangat berharap, ketika ada perempuan lain yang bisa membuat dia jatuh cinta, gue mau memberi saran segala hal tentang dia.

Kal suka main gitar. Kal senang menciptakan melodi. Coba dengar melodi ciptaannya. Coba jatuh cinta dengan segala hal yang dia buat. Bilang ke dia, "Gue suka permainan lo. Gue suka sama melodi yang lo buat. Gak ada yang bisa buat sebagus itu kecuali lo. Lo hebat!"

Jika Hidup Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang