05 | Bayangkan dunia di mana kita tidak saling cinta, Kal.

286 60 304
                                    

CHAPTER 5 | Bayangkan dunia di mana kita tidak saling cinta, Kal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 5 | Bayangkan dunia di mana kita tidak saling cinta, Kal.

🩹 🩹 🩹

Draft

From : serafine.roe@gmail.com

To : kaleel.jivananta@gmail.com

Subject : Tidak Saling Cinta

Kal.

Gue senang banget setiap lo datang ke rumah, karena di sana tempat gue bisa kasih apa yang gue punya ke lo. Masakan ibu gue yang sangat enak. Kopi pahit yang ayah gue suka. Hal sederhana yang mungkin gak akan bisa lo dapatkan selain di rumah gue.

Karena gue sadar, setiap kita jalan berdua, cuma lo yang keluar uang. Harusnya gue tau diri untuk bayar pakai uang gue sendiri setiap kita jalan. Tapi ternyata gue gak semampu itu buat keluar uang banyak, Kal. Masih ada ayah dan ibu yang perlu gue bantu.

Tapi gue sangat bersyukur, lo bahkan gak pernah permasalahkan itu. Sedikit pun lo gak pernah bahas itu, Kal.

Kalau gue pacaran sama cowok lain, gue gak tau apa gue akan seberuntung pas pacaran sama lo. Mungkin gue akan takut, membayangkan dunia di mana kita tidak saling cinta, Kal.

🩹 🩹 🩹

"Gue masih gak sangka Rora udah gak ada."

Gea baru saja memejamkan mata setelah ia mengenakan masker di wajahnya. Ingin sekali beristirahat dan menenangkan pikiran. Namun, tepat di sebelahnya Zuni berbicara tentang Rora membuat Gea membuka matanya kembali dan melirik ke Zuni yang sedang memperhatikan langit-langit kamar.

"Apalagi dia meninggal karena kecelakaan," tambah Zuni. "Gue dengar waktu itu Rora sama pacarnya balik dari kelab, mereka pulang dalam keadaan mabuk terus berujung kecelakaan. Tapi pacarnya selamat sementara Rora nggak."

Ia mendengarkan setiap ucapan Zuni. Gea tidak tahu kalau temannya itu memikirkan Rora dan mengetahui kabar sang Cinderella sampai sedalam itu. Sementara Gea sama sekali tidak ingin mencari tahu lebih-ia merasa tidak peduli dengan itu semua.

"Cheryl juga bilang kalau orang tua Rora menuntut pacar anaknya itu karena lalai bawa mobil." Helaan napas Zuni terdengar. "Kasihan banget nasib Rora. Anak-anak Seni Peran kehilangan dia, siapa coba yang nantinya jadi Cinderella? Siapa yang bisa ganti Rora?"

Gea rasanya ingin berteriak karena teman terdekatnya membahas orang yang sangat dirinya benci. Namun Gea menahan emosinya untuk tidak meluap-luap. Ia sekarang sedang memakai masker bersama dengan Zuni untuk menenangkan pikiran, bukan akhirnya mereka berdua saling bertengkar.

Mengikuti Zuni, Gea juga memperhatikan langit-langit kamar. Gea tidak pulang ke rumahnya sendiri setelah dari rumah sakit. Ia akhirnya memilih untuk bermalam di rumahnya Zuni. Ia tidak suka sendirian di rumah sebesar itu. Ia masih tidak bisa merasa bahagia untuk ada di dalam rumahnya sendiri.

Jika Hidup Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang