09. TITIK AWAL KEHANCURAN

958 99 91
                                    

Komen di setiap paragraf nya Bre.
tanda Typo‼️saya terlalu semangat mengetik

Kasih tau temen kalian  juga cerita ini biar cepet rame ya, Bre.

Happy reading 🌧️

Alghar menatap nanar batu nisan dengan tulisan Marisa Laura Alvarez. cowok dengan pakaian serba hitam itu berdiri dari jongkok nya. kacamata hitamnya bertengger di matanya. semua orang berduka dengan memakai pakai serba hitam. seluruh anggota ERAZHOR juga hadir memakai pakai serba hitam. berdiri membentuk lingkaran di belakang Alghar.

"Al, pulang!” Ajak Winda

"Duluan aja, Tan.”

"Tante duluan ya.”

Sanak keluarga lain pulang terlebih  dahulu. Meninggalkan Alghar beserta, William, Arlon, Lizzy. Beserta seluruh anggota ERAZHOR yang masih tetap berdiri pada posisinya

****

Prenggkk..... Pecahan Vas bunga menggema di ruang utama.

William menghela nafas. sudah paham dengan perilaku anaknya kalau sudah marah emosinya akan meletup-letup. pepatah yang mengatakan buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya itu bener adanya. William dapat melihat gambaran dirinya di masa lalu dalam diri Alghar.

Alghar melemparkan gambar yang sedari tadi ia genggam pada papanya yang duduk di sofa. gambar itu jatuh di depan nya. William meraih gambar yang sudah di remas-remas itu, membuka nya.

"Siapa dia, Pa!?”

"Jadi bener papa selingkuh dari mama selama ini? Jawab pa!”

"Dia bukan siapa-siapa.”

"Bukan siapa-siapa? lalu siapa dia?” Tanya Alghar dengan dada kembang-kempis

"hanya pelayan di Laura cafe.”

"Gara-gara dia mama meninggal!”

"Gak ada hubungannya sama mama kamu Al,” menoleh pada anaknya

"Apa kurangnya mama, Pa? sedangkan dia hanya pelayan?”

"Papa sama sekali gak pernah mengkhianati mama kamu, Al.”

"Gak pernah? Lalu ini apa, pa?”

"Papa hanya dekat, gak lebih.”

Alghar mengepalkan tangannya. tergambar jelas urat-urat tangan yang bermunculan pada kulit putih yang di tumbuhi bulu-bulu halus. ingin menghakimi namun ia masih waras siapa laki-laki yang berada di depannya.

"Bajingan!!..” geramnya

"Jaga ucapan kamu Alghar!” Sentak William

"Kenapa? Kata-kata itu pantes kan untuk papa?!”

"Hentikan umpatan kotor anda Tuan muda! apa anda tidak sadar dia papa anda sendiri.” lerai Arlon yang tiba-tiba saja sudah berada di samping Alghar

BUGH

Satu pukulan mendarat di perut Arlon. sakit! namun ia tetap diam.melawan Alghar yang sedang dalam susan hati tidak baik-baik saja sama dengan membangunkan singa yang sedang tidur nyenyak. lama mengabdikan diri bekerja di sini Arlon hapal dengan watak majikannya. termasuk Alghar. laki-laki yang tidak kenal rasa takut.

Alghar berpaling Menaiki anak tangga. menuju lantai atas. masuk ke ruang gym guna ingin melampiaskan emosinya.

Menanggalkan kaus putih yang sedari tadi ia pakai. berjalan menuju samsak yang tergantung. memakai sarung tangan tinju.

ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang