17. DI JEBAK

893 69 53
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!

Vote and komen>3 💗

Dukungan kalian semangat bagi Author. Sebenarnya mau nanya setiap aku up ada yg baca gak sih?🥹

Pukul 23.56

Ketukan pintu terdengar dari luar kamar Alghar, di iringi dengan panggilan laki-laki yang memanggil namanya, awalnya hanya ketukan biasa lama-lama berubah jadi geduran nyaring.

"Ngapain lo ke rumah gue?" Sambut Alghar setelah membuka pintu kamar

Cowok berkalung salib itu tertawa nyengir. "Kaya gak tau gue aja lo." Sahutnya seraya nyolong masuk. di tangannya terdapat buku matematika beserta pulpen nya. kalau sudah begini jangan di tanya lagi, cowok itu jelas ingin mencontek untuk besok.

Bu Hera, guru matematika yang terkenal dengan segala hukuman nya, guru itu tidak segan-segan menghukum muridnya jika tidak membuat tugas. Alvin yang tidak sempat mengerjakan nya pun mencari jalan pintas nya, yaitu dengan mencontek. rumah Alghar dan Alvin itu bersebelahan jadi tidak heran Alvin bebas mau ke sini, kapanpun itu.

"Lo udah ngerjain tugas untuk besok belum?"

"Hmm."

"Elah, hmm hmm hmm Mulu dah lo! Sariawan bang?"

Alghar tidak menanggapi nya, cowok itu berbaring telentang di atas bed king size nya.

"Buku nya di mana?" Tanya Alvin mengedarkan pandangannya

Alghar menunjuk pada meja belajar nya. banyak buku paketan yang tersusun rapi di sana. tergeletak juga buku PR matematika nya. walaupun sering bermasalah di sekolah, Alghar juga belajar di rumah tapi kalau dia lagi mau.

Alvin duduk di meja belajar, tangannya memegang pulpen menyalin jawabnya ke bukunya. "Mamud ke mana Al?" Tanya Alvin memecahkan keheningan beberapa menit yang lalu

"Jogja." jawab Alghar singkat

"Widih, liburan? cetak debay dong." kata cowok itu cengengesan

Buku berukuran tebal melayang mengenai kepala bagian belakang Alvin, membuat nya mengaduh.

****

Mang Ady membawa mobil dengan kecepatan stabil di jalanan Selwiraya pagi ini. untung saja jalanan tidak macet karena mereka berangkat pagi-pagi

"Non, seperti ada mobil yang mengikuti kita." Ujar mang Ady ia beberapa kali menoleh pada kaca spion

Adara menoleh kebelakang. Mobil itu? Ia mengenali mobil yang beberapa waktu lalu hampir menculik nya. "Mang, itu seperti nya anak buah om Dirto, tambah kecepatannya Mang!" Perintah Adara. jujur saja ia takut, apalagi sekarang mereka melintasi jalanan sepi

"Siap Non, pegangan ya Non."

Adara mengencangkan sabuk pengaman nya. sesekali masih menoleh ke belakang. gas mobil di tancap naik oleh mang Ady membuat Adara memejamkan matanya. mobil di belakang juga ikut melaju seakan tidak ingin ketinggalan jejak.

Alghar mengendarai santai motornya. mobil alphard melaju di samping, di susul mobil bewarna putih yang melaju dengan ugal-ugalan

"Anjing!!" tanduk iblis Alghar muncul setelah mobil putih menyerempet nya. sampai ia jatuh di tepi jalan bersamaan dengan motornya. setelah ia mengangkat kembali motornya, Alghar melajukan motor sport nya mengejar mobil itu.

Adara kembali menoleh ke belakang. Motor sport bewarna hitam melaju di samping mobil itu. tiba-tiba saja motor itu menghalangi mobil yang Adara yakini milik anak buah Dirto.

"Berhenti lo bangsat!" umpat Alghar seraya turun dari atas motornya

Adara semakin penasaran ia menajamkan penglihatannya. Apalagi saat laki-laki berjaket hitam itu hendak membuka helm fullface-nya. namun sayangnya ia tidak bisa melihatnya karena mobil yang ia kendarai melewati belokan. alhasil memandangan tadi menghilang dari penglihatannya

ALGHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang