"Kita bersatu karena perasaan, bukan karena kita sama."
Saling mencintai satu sama lain, tetapi ada dinding tebal yang menghalalkan kisah percintaan mereka. Antara Rosario dan arah Kiblat.
"Ada dinding pemisah, tebal dan tinggi, bernama takdir yang...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*******
Sebelum mereka sampai di rumah Devan, mereka mampir terlebih dahulu ke sebuah toko mainan Anak-Anak. Devan memarkirkan motornya, sedangkan Kei sudah turun terlibih dahulu, ia bertanya-tanya di otaknya, Mau apa Devan kesini? Apa dia mau membelikannya mainan?
"Ayo!" Ajak devan.
Kei diam. "Mau ngapain ke sini?" Tanya Kei?
"Beli mainan. Kalau lo banyak tanya gua tinggal masuk." Devan melangkah masuk.
"Tungguin gue!'" Kei lari mengejar Devan.
Mereka berdua masuk ke dalam toko itu. Mata kei berbinar-binar melihat mainan yang di setiap sudut ruangan toko, ia langsung berlari-lari kecil melihat-lihat. Devan tersenyum kecil mengikuti Kei yang berlari-lari. Sesampainya di rak boneka, Kei berhenti melihat sebuah boneka Hamster yang besar. Ia mengambilnya lalu memeluknya.
"Empuk benget!" ujar Kei.
"Jangan lama-lama meluknya, nanti di suruh beli." sahut Devan.
"Dih, gua mau beli ini kali!" Jawab Kei.
"Stok nya sisa 1, mau gua beli buat adik cewe gua. Sini" pinta Devan.
Kei memandang wajah Devan, lalu Kembali memeluk boneka Hamster nya. "Ga akan gue kasih ke lo! Ini punya gue!"
"Kasih ke gue."
"Nggak!"
Devan menghelaikan nafas, iya harus membeli boneka itu. Boneka yang sudah Devan janjikan ke pada Pia-adik kecilnya. "Kei, pleas ini buat adik gue."
Kei Kembali memandangan wajah Devan. "Yaudah, nih!" Dengan berat hati, iya harus memberikan boneka yang imut ini kepada Devan.
Devan mengambilnya, lalu tersenyum kecil ke arah Kei. "Makasih. Ada yang mau lo beli selain boneka ini?" tanya Devan.
Kei menggeleng. Tidak ada yang mau ia beli selain boneka itu.
"Yakin? Lo ga mau beli boneka yang lain?"
"Nggak, Dev. Ayo bayar, kasain adik lo udah nunggu."
Devan mengangguk, ia langsung berjalan menuju kasir untuk membayarnya. Untungnya kasir tidak penuh.
"Cuma ini saja, kak?" Tanya mbak-mbak kasir.
Devan mengangguk.
"Untuk pacarnya ya, mas?' tanya kasir.
Devan melirik ke arah Kei yang sedang melihat-lihat mainan lainnya. "Otw Mbak, tugungin aja. Totalnya jadi berapa?"
"Wah, semoga cepat jadian ya, Mas. Total semuanya jadi 125.000.00."
Devan mengeluarkan uang pas lalu membayarnya.
"Ini mas barang nya, semoga lancar jaya unyuk nembak Mbak nya." ujar Mbak kasir memberikan barang yang Devan beli.