34

1.9K 165 1
                                    

Beberapa hari kemudian..

Pagi hari itu, Athanasia dan (Name) memutuskan untuk pergi ke istana sang ayah sebab hampir mati kebosanan di istana Ruby. Ditemani sang ksatria penjaga Felix, ketiganya berangkat bersama.

"Tuan Putri, bahaya berjalan cepat seperti itu. Pelan-pelan saja..." tegur Felix saat melihat si Kembar yang berjalan cepat. Ia khawatir dan tak mau hal buruk terjadi pada putri majikannya

Athanasia berbalik menghadap Felix dan tersenyum "Tapi sebelum aku jatuh, Tuan Ksatria berdarah merah akan datang untuk menyelamatkan aku dengan keren, kan?" ucapnya. Felix merona seketika wajahnya sudah semerah kepiting rebus sekarang!

Sementara (Name) yang mengerti akan permainan Athanasia, turut membuat suasana semakin meriah "Aku benar-benar merasa terhormat, ternyata ksatria penjaga kami adalah Tuan Ksatria berdarah merah" ucapnya seraya menyatukan kedua tangan dan menatap Felix Malu-malu

Aura disekitar Felix menjadi suram, dan di balik itu tawa si kembar membuncah "T-Tuan Putri.. Anda berdua..."

'Fufufu Felix yang Manis!'

"Hehe~"


***

Kini Athansia dan (Name) sudah tiba di istana Claude. Lebih tepatnya dikamar pria pirang itu.

Athanasia dan (Name) menatap dalam diam sosok Claude yang tertidur cantik diatas sofa disitu, keduanya terkesima dengan ketampanan sang ayah dan tak berani membangunkannya.

'Lagi-lagi dia tertidur seperti ini..'

'Kenapa ya setiap hari dia tidur seenaknya disofa?'

Athansia bertanya-tanya dalam pikirannya, mencoba mencari tahu kenapa sang ayah begitu betah tidur disofa dibandingkan dengan dikasur kingsize miliknya.

'Iya juga ya. Apa ga pegel tuh badan bobo disofa?'  timpal (Name) yang ikut berbicara mengiyakan perkataan Athanasia. Keduanya saling bertatapan dan seketika muncul satu ide diotak Athanasia.

Raut wajahnya tiba-tiba berusaha ceria, dan aura kebahagiaan terpancar-pancar darinya membuat (Name) merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

'Firasatku buruk. Apa yang kau coba lakukan?'

'Aku akan menyulap ayah menjadi bangsawan bunga!'

(Name) mengerutkan dahi. Ia tak tanggap dengan ucapan Athanasia sebelum akhirnya ia melihat sang kakak beda 5 menitnya itu menaruh setangkai bunga yang diselipkan pada telinga sang ayah.

'Bunga yang lebih cantik dari bunga!'

'Keindahan dan ketampanan Claude ini lebih berbahaya dan fatal daripada mawar beracun!'

Tangan Athansia semakin gencar menyelipkan bunga ditelinga Claude dengan senangnya sampai-sampai ia tak sadar kalau Claude terbangun.

GREP!

"U-UWAAKHH!"

'Ancrit! Kita ketahuan!'

Claude dengan kuat mencengkram pergelangan tangan Athanasia membuat sang empu sedikit kesakitan. Athanasia dan juga (Name) kini dagdigdurser.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 || 𝓦𝓱𝓸 𝓜𝓪𝓭𝓮 𝓜𝓮 𝓐 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼Where stories live. Discover now