33

1.2K 176 0
                                    

Disuatu istana terbuang kerajaan Obelia, tinggallah dua orang putri yang suka diam-diam memakan coklat di dapurnya.

Dua orang putri tersebut bertumbuh dewasa, dan sekarang....

"Wah. Aku baru pertama kali melihat taman seindah ini"

"Iya.. Mawarnya sangat indah!"

"Kyaaaa! Cantik!"

Suara para putri yang sedang duduk melingkar ditaman kala itu membuat Athanasia, tersadar dari lamunannya.

"Ayah kami yang membuatkan taman ini karena kami berdua suka bunga mawar. Aku juga suka tempat ini" ucapnya seraya tersenyum manis. Para putri disitu langsung gempar tak percaya dengan apa yang dikatakan Athanasia barusan.

"Astaga! Yang Mulia sangat baik ya!" tanggap mereka.

Athanasia tiba-tiba menoleh kesamping dan mendapati sang kembaran yang asik dengan teh miliknya tanpa peduli sekitar. Ia hanya bisa bersweatdrop melihat saudari nya itu.

'Dihari aku jatuh kedanau, pada akhirnya aku tidak mendapat izin untuk keluar istana'  kata Athanasia dalam pikirannya

'Sebagai gantinya kakak mengundang orang-orang dengan mengadakan acara minum teh'  sambung (Name) tiba-tiba, mengejutkan Athanasia setengah mati.

'Hei! Kau mengejutkan ku!!!'  kesalnya

'Bodo lah kak~' jawab (Name)

"Sebenarnya saya merasa agak takut melihat Yang Mulia dari jauh saat Debutante, tapi sepertinya tidak begitu" kata salah seorang putri seraya menatap Athanasia dan (Name).

"Yang Mulia sampai membuat taman seperti ini. Sepertinya Yang Mulia sangat sayang ya pada Tuan Putri" Athanasia dan (Name) hanya tersenyum simpul menanggapi kata salah satu putri barusan.

Mereka terus berbincang-bincang dengan senang, dan tentu saja sebagian besarnya membahas pasangan mereka saat debutante waktu itu.

"Setelah melihatnya secara langsung ternyata beritanya tidak melebih-lebihkan. Orangnya memang benar-benar menawan" ucap salah satu putri yang sedang berbicara tentang Izekiel.

Ia merona hebat diikuti yang lain karena tak kuasa menahan damage dari seorang Tuan Muda, Izekiel Alphaeus. Athanasia dan (Name) yang melihatnya, melongo lalu berdeham.

Memang sih Izekiel itu tampan. Izekiel itu berwibawa. Izekiel itu pintar. Izekiel itu baik dan ramah. Izekiel itu.... AKGHHSKSKSKS POKOKNYA THE BEST LAH!1!1!1!1

Tapi, sepertinya Athanasia maupun (Name) tidak begitu tertarik padanya.

"Oh iya! Kalau tidak salah.. Tuan Putri juga menari bersama Tuan Muda Alphaeus, bukan?"

"Saya juga melihatnya! Tuan Muda yang mengajak Tuan Putri menari!!"

(Name) terkejut kala para putri disitu serempak menatap kearahnya. Ia tertawa canggung kemudian kembali mengingat-ngingat akan momen dirinya bersama Izekiel saat debutante.

"Bagaimana rasanya, Tuan Putri?"

Ketika mau menjawab pertanyaan yang dilayangkan kepadanya, Athanasia menyenggol pelan kakinya yang lantas membuat (Name) bingung.

'Ikuti ritme mereka (Name)'  kata Athanasia

(Name) mengangguk.

"Sebenarnya aku juga agak kaget." (Name) mulai berucap mengikuti ritme para putri dan membuat mereka semakin bersemangat.

"Aku tidak menyangka akan diajak menari oleh Tuan Muda Alphaeus" gadis bersurai pirang itu tersenyum manis, seperti malu-malu saat mengatakannya.

"KYAAAAA!!><"


***

"Ngomong-ngomong Tuan Putri.."

"Iyaa..?"

"Ksatria yang berdiri disana itu..."

"Kyaaaa! Tatapan matanya yang tajam seperti akan menebas segala yang ada..!"

(Name) dan Athanasia langsung membelalakan mata ketika tau kalau saat ini mereka membicarakan Felix. Entah kenapa dihati kecil (Name) terasa seperti ada yang menyalakan api unggun. Ah, panas.

"Tuan Putri, apakah saya boleh tau siapa ksatria keren berambut merah yang ada disitu?" tanya seorang Putri yang tak sengaja didengar Felix.

"Maksudnya.. Ksatria penjaga kami... Rovein?" tanya Athanasia balik memastikan.

Para Putri disitu langsung gempar, membuat telinga si Kembar seperti mau pecah karena suara mereka.

"AH! ROVEIN ITU.. MAKSUDNYA SI KSATRIA BERDARAH MERAH, TUAN FELIX ROVEIN KAN?!"

"KSATRIA BERDARAH MERAH ITU KAN, YANG KATANYA MEMBUAT PASUKAN MUSUH MENJADI LAUTAN DARAH LBEIH CEPAT DARI SIAPAPUN, SAAT YANG MULIA RAJA MENYELAMATKAN OBELIA DARI SIHIR GELAP!!"

(Name) reflek menoleh kearah Felix dan mendapati pria itu yang sedang merona hebat. Ah sepertinya ia mendengar percakapan mereka.

'Felix a-adalah ksatria berdarah merah?'  heran (Name) dalam batinnya

'Bukan sel darah merah, tapi ksatria berdarah merah?!'

'Apa itu beneran sebutannya Felix?'

'Uhm, ini tidak seperti yang kakak ceritakan tentang novel itu'

Gadis bersurai pirang itu memasang pose berfikir dan mulai menari dalam pikirannya. Sementara Athanasia dan para putri yang lain sudah menemukan target baru untuk dibicarakan.

"Princess!!"

___
Kamis, 15 September 2022

𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 || 𝓦𝓱𝓸 𝓜𝓪𝓭𝓮 𝓜𝓮 𝓐 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼Where stories live. Discover now