05

3.2K 450 1
                                    

"Sudah lama ya.. Lilian York"

Sapaan datar Claude udarakan untuk Lily, yang bisa didengar Athanasia dan (Name) yang sedang berdiri dihadapannya saat ini.

"Segala keagungan dan berkah bagi matahari Obelia" ucap Lily seraya membungkuk hormat pada Claude.

Dipojok sana, ada Felix dengan sejuta ketampanannya sedang memantau keempat insan itu dalam diam. Sejenak melirik-lirik kearah Athanasia dan (Name), pria merah itu mendapati wajah sedih dari si kembar.

'(Name).. kita pasti akan dibunuh oleh Claude..' Athanasia berbicara (telepati) pada (Name) seraya memasang wajah pasrah.

Dengan menoleh pada sang kakak 'Tapi kakak.. sepertinya papa tidak akan melakukannya pada kita' ia mencoba menepis jauh pikiran negatif Athanasia.

'Apaa!? K-Kau memanggilnya Papa!!? Astaga!' Gadis kecil itu tersentak kaget sebab ucapan (Name).

'Sepertinya aku harus membenarkan isi kepalamu!! Adikku sayang!!'

Dengan tatapan jahat, Athanasia tersenyum licik pada sang kembar. 'Hehehehe~ aku suka pipi yang gembul!!!'

Tangan kecil Athanasia terangkat menangkup kedua pipi (Name) dan mencubitnya gemas. Tadi ia ingin menjambak rambut (Name) tapi sepertinya itu sedikit kasar pikir Athanasia.

'E-Eh? Aduh! Sakit kakk!!' (Name) mengaduh kesakitan pada Athanasia.

Melihat tingkah kedua bocah perempuan didepannya ini, Claude angkat bicara. Seraya bertopang dagu, ia mengudarakan suaranya.

"Apa yang terjadi?" Ujarnya dari atas singgasana.

Lily pun langsung menoleh kesamping kala mendengar Claude berbicara dan mendapati Athanasia yang sedang menyubit pipi (Name).

"T-Tuan putri.. kenapa??"

"Hah? E-Eh...." Ia, Athanasia, melongong bingung. Kepalanya masih mengloading 15%.

Terjadi scene tatap-menatap kala itu. Sampai akhirnya Athanasia tersadar sepenuhnya.

'T-Tamatlah~ riwayatku~'

Melihat sang kakak yang sudah ketar ketir doki doki dadakan, (Name) mencoba mencairkan suasana "Kakak sedang mengusir nyamuk dipipi (Name)" ucapnya "nghehe.."

Berdehem sejenak, Claude menatap intens kedua putri.

"Beberapa waktu lalu aku terlalu sibuk untuk memerhatikan kedua putriku. Namun dengan adanya kau, Athanasia dan (Name) bisa tumbuh sehat seperti sekarang" kata Claude memperjelas.

Sedikit menelengkan kepala, "Tentu usahamu tidak sedikit" ia kembali berucap

Lily yang mendengarnya pun, lantas berterima kasih pada Claude dengan membungkuk hormat lagi.

"Mulai sekarang, Athanasia dan (Name) akan menerima kemakmuran sebagai anak Raja"

"Karena itu kau tak perlu takut. Aku akan menjaga penuh keselamatan Kedua putriku"

Dengan seringai kecil, iris biru permata lelaki itu menatap lekat Athanasia dan (Name) bergantian.

●●●

Setelah menemui Claude dan segala perkataannya, Lily, Athanasia dan juga (Name) kini sedang melakukan acara meluk-memeluk.

Dimana Lily terlihat cemas, sedangkan si kembar hanya diam saja membiarkan Lily menenangkan mereka walau keduanya tau maksud wanita itu.

"Tidak apa.. anda pasti baik-baik saja.. bersama Yang Mulia.."

'Kuharap begitu..'

𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 || 𝓦𝓱𝓸 𝓜𝓪𝓭𝓮 𝓜𝓮 𝓐 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang