"Kamu ngapain disini sih? Kan kamu ada janji mau pergi sama Mama kamu." omel Abel ketika menyambut kedatangan Dimas.
Laki-laki itu menunjukkan cengirannya tanpa rasa bersalah. "Ya aku penasaran aja, lagian aku udah hubungi Mama kok kalau sedikit telat."
"Lho Dim udah sampai, katanya mau nyusulin calon mantu Mama?" tanya Tante Tasya setelah menyadari kehadiran Dimas dan Abil.
"Lho, Mama kok disini?" tanya Dimas bingung.
Tak jauh berbeda lagi dengan Dimas, ketiga wanita itu juga sama bingungnya melihat interaksi Dimas dan Tante Tasya. Nadifa yang lebih dulu sadar dengan situasinya hanya bisa membelalakkan mata dan menutup mulutnya karena shock.
"Jadi anak yang mau Tante Tasya kenalin sama Abel dari dulu itu Dimas Tan?" tanya Nadifa memastikan dengan menatap Tante Tasya dengan wajah yang benar-benar penasaran.
Tante Tasya melihat satu per satu wajah mereka, dari Dimas, Tiara, Abel, dan Nadifa yang menatap penuh tanya dan menunggu jawabannya. Ia kemudian tersenyum penuh arti dan menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Nadifa. Dimas pun segera duduk bergabung dengan mereka di samping Abel dan Abil duduk di pangkuannya.
"Iya, Adisa dan Dimas anak Tante. Dimas ini anak kedua Tante yang pengeeen banget Tante kenalin sama Abel, eh ternyata malah udah kenal sendiri."
Raut wajah bingung dan tidak percaya terlihat di wajah Abel, Nadifa, dan Tiara.
"Jadi pelanggan tetap Adara, Tante Tasya itu Mama? Sejak kapan Mama tahu Dimas kenal sama Abel?"
Tante Tasya tidak langsung menjawab pertanyaan putranya saat pelayan mengantarkan pesanan mereka dan meletakkannya di meja. Barulah ia menjawab setelah pelayan selesai menata semua makanan di meja dan pergi.
"Kamu nggak ingat sama nama Mama emang?"
"Ya kan nama Tasya nggak cuma nama Mama aja. Mana kepikiran aku Mama kenal sama Abel."
"Mama juga baru tahu waktu kalian pergi ke kebun binatang sama Adisa juga. Waktu itu kan Kakak kamu bikin story wa, terus Mama lihat deh foto kalian. Habis itu Mama pastiin ke Adisa deh itu bener Abel atau bukan."
"Mbak Disa juga tahu Tan?" kini Abel yang bertanya.
Tante Tasya menggelengkan kepala. "Adisa nggak tahu kalau Tante kenal sama kamu. Tante cuma nanya aja siapa yang ada di samping Dimas, terus dia bilang itu kamu perempuan yang lagi dideketin sama Dimas."
"Wow, inikah yang dinamakan jodoh tak kemana?" celetuk Nadifa.
"Bener juga, udah dari lama mau dikenalin sama Tante Tasya, ujungnya juga ternyata orang yang sama." sahut Tiara.
"Berarti kalau Eyang baik Mamanya Uncle Di, Eyang baik Eyangnya Vania sama Kak Vino dong?" Abil yang juga memperhatikan percakapan mereka pun ikut bertanya.
Abil selalu memanggil Tante Tasya dengan sebutan eyang baik karena ia selalu disapa sejak awal bertemu bahkan selalu memberikan hadiah-hadiah kecil jika datang ke Adara.
Senyum hangat Tante Tasya tercetak di wajahnya mendengar pertanyaan Abil. "Iya betul, Eyang itu Eyangnya Vania sama Kak Vino."
"Kok Nia sama Kak Vino nggak diajak Eyang?"
"Nia sama Kak Vino baru pergi ke rumah neneknya. Besok deh Eyang ajak juga ya."
Abil hanya menganggukkan kepala menanggapi ucapan Tante Tasya. Setelah memahami situasinya mereka akhirnya menikmati makanan yang mereka pesan. Abil juga sudah bersemangat untuk memanggang daging yang ada di depannya. Ia dibantu Dimas mulai memanggang daging satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe in You
ChickLitKeputusan yang cukup besar Abel ambil membuatnya harus melepaskan beberapa hal. Bahkan dirinya sampai harus melepas laki-laki yang pernah mengisi hatinya. Ia melepas laki-laki itu dengan rasa kecewa yang besar. Bukan kecewa karena keputusannya untuk...