19.01

20.1K 1.3K 37
                                    

"Padahal lo cuma bercanda, yang seharusnya gue balas dengan tawa, bukan malah cinta jadi luka

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Padahal lo cuma bercanda, yang seharusnya gue balas dengan tawa, bukan malah cinta jadi luka."
— Zaniar Saregan Nakala

🪐🪐🪐

"Raz, lo gak mau kobam?" tanya Jeonra yang sudah menegak segelas Vodka dalam sekali tenggakkan.

Razan menggeleng lemah, menolak sodoran minuman beralkohol itu dari tangan Jeonra. Karena memang niatnya datang ke club hanyalah untuk berkumpul sebentar, bukan untuk menegak minuman itu.

"Udah punya bini, beda dia," sahut Lizee dengan kekehan khasnya.

"Bagus dong, punya bini jadi tambah baik," timpal Gyio yang kini kesadarannya sudah agak sedikit hilang akibat minuman beralkohol tersebut.

Razan menggelengkan kepalanya, merasa pasrah dengan apa yang teman-temannya lontarkan kepadanya. Toh memang faktanya seperti itu, kan?

Sebenarnya sudah lama Razan tidak minum bukan semata-mata ia takut di marahi Aleska atau siapa pun itu, hanya saja setelah ia menikah dengan Aleska ketika ia hendak minum, Razan langsung terpikirkan bagaimana ketika ia pulang nanti dengan keadaan mabuk dan terjadi sesuatu dengannya? Jika akan terjadi seperti itu, bagaimana Aleska nanti? Razan pikir, ia tidak akan mungkin setega itu untuk meninggalkan Aleska sendirian.

Dan alasan terkuatnya untuk saat ini Razan tidak menyentuh sama sekali minuman memabukkan itu adalah karena Aleska sudah memintanya untuk pulang cepat.

Dari pada Razan tidak menurut dan berakhir dengan perempuan itu yang akan terus mengoceh, kini Razan lebih memilih untuk menjadi suami yang penurut sesaat.

"Eh, gue mau tanya nih Raz," kata Lizee seraya memajukan tubuhnya mendekat sedikit.

"Apa?"

"Lo udah cinta kan ya sama Leska?" tanya Lizee dengan wajah penasarannya.

Sedangkan yang lain, setelah mendengar pertanyaan Lizee, mereka ikut mendekatkan tubuhnya ingin mendengar jawaban apa yang akan keluar dari mulut Razan.

"Harus gue jawab?"

"Harus!" seru Gyio setengah berteriak.

Razan menghela napasnya dan menghembuskan napasnya perlahan.

"Gue..."

Semuanya menatap Razan dengan sangat serius, menunggu lelaki itu untuk melanjutkan kembali ucapannya yang tergantung. Sedangkan Razan ketika melihat wajah serius teman-temannya dengan kedua mata mereka yang terlihat sangat sayu akibat efek dari minuman itu membuat Razan ingin sekali rasanya tertawa keras karenanya.

"Apa, Zan?"

"Gue..."

"Iyaa, gue apa bangsat?!"

"Tebak aja lah sendiri, gue mau pulang. Leska udah nungguin di rumah," ujar Razan dengan tawa kecilnya yang merasa sangat puas ketika melihat perubahan wajah ketiga temannya yang langsung menjadi datar seketika.

RAZANDRA [ ON GOING ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat