22.23

17.1K 1.2K 79
                                    

"Jangan pernah menjadikan tatapan gue sebagai sebuah harapan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Jangan pernah menjadikan tatapan gue sebagai sebuah harapan. Karena nyatanya, gak ada satupun tatapan gue yang melibatkan perasaan di dalamnya."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

"Makan." Aleska menyodorkan sepiring nasi goreng yang sudah ia beli di kantin barusan.

Razan menerima nasi goreng itu dan menatapnya dengan nanar. "Maaf, tadi gue jem---"

"Gue tau, makanya gue suruh makan," potong Aleska tanpa berniat menatap wajah Razan.

Kini keduanya sedang berada di rooftop, Aleska yang menyuruh Razan untuk menemuinya di sini. Karena Aleska yakin, jika ia dan Razan bertemu di kantin, Ansel pasti akan mendekati Razan lebih dulu dan berakhir ia yang tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ansel gak tau kalau lo udah nikah?"

"Nggak."

"Kenapa? Lo gak mau kasih tau?"

"Buat apa?"

Aleska tersenyum tipis mendengar pertanyaan Razan yang seakan lucu menurutnya.

"Nggak, bener kok pertanyaan lo, buat apa juga kan Ansel tau pernikahan lo? Nanti juga selesai, kan?" ucap Aleska dengan begitu sarkasnya.

Razan menghentikan kunyahan makanannya, ia menatap Aleska lekat merasa agak tidak terima dengan ucapan Aleska barusan.

"Aleska, kalau ada masalah di bicarain, gak harus ngomong kayak gitu," tegur Razan dengan begitu lembutnya, sampai rasanya Aleska mau tertawa keras mendengar suara Razan yang begitu lembutnya.

"Razan, kalau belum selesai sama masa lalu lo, please jangan mulai dulu sama yang baru, kan jadi gini," sahut Aleska sedikit menyindir atau memang sebenarnya itu di tujukan untuk Razan sepenuhnya.

Razan membuang napas panjangnya perlahan, rasanya makanan yang Aleska bawa di hadapannya sudah tidak memiliki rasa lagi, Razan sudah benar-benar tidak berselera untuk memakannya atau bahkan hanya melihatnya saja pun Razan malas.

"Ansel cuma masa lalu gue, Les. Gue belum bisa kasih tau dia kalau gue udah nikah sama lo."

"Oh, ya? Kenapa tuh? Takut Ansel pergi dari lo?"

Melihat sepertinya Aleska sudah di ambang batas kesabarannya, Razan berinisiatif untuk menarik tangan Aleska agar ia mendekat ke arahnya dan langsung memeluk tubuh mungil perempuan itu.

Razan juga mencoba mengusap-usap punggung Aleska agar ia tidak terlalu merasakan emosinya yang sekarang hampir menguasai dirinya.

"Aleska, tolong percaya sama gue. Apapun ke depannya, gue tetep punya lo."

Tatapan mata Aleska kosong, ia tidak tau lagi harus bereaksi seperti apa mendengar ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut Razan sekarang.

Entahlah, Aleska harus percaya ucapannya atau tidak. Aleska terlalu bingung dan terkejut dengan kedatangan Ansel yang terlalu tiba-tiba di saat Aleska tidak mengetahui apa-apa tentang Razan.

RAZANDRA [ ON GOING ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora