17.59

20.1K 1.4K 15
                                    

"Pergi, kalau butuh gue, pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi, kalau butuh gue, pulang. Gue yakin, sejauh apapun lo melangkah, lo pasti tau arah jalan pulang, karena gue rumah lo."
— Aleska Khansa Nerissa

🪐🪐🪐

"Gimana lo sama Aleska?" tanya Rezan yang kini menyeruput secangkir kopi hangat yang baru saja datang setelah ia pesan tadi.

"Ga gimana-gimana," jawab Razan seadanya.

"Jawab yang bener, Razan."

Razan menghembuskan napas kasarnya. Agak kesal sih sama Rezan, kalau ia sudah berkata demikian rasanya Razan tidak mempunyai kekuatan lagi untuk melawan kembarannya itu.

"Gue baik, Aleska baik, kita baik. Di rumah juga gak gimana-gimana, biasa aja kayak gue sama dia tuh temenan."

"Lo gak ada rasa sama Aleska?"

Razan memicingkan kedua matanya, seakan sedang menerawang perasaannya sekarang ini.

"Gak ada, gak tau kalau belum."

"Tapi mau berusaha buat adain rasa itu?"

"Ck! Bang?"

Razan berdecak kesal, pasalnya ia nongkrong dengan Rezan itu karena kembarannya itu mengatakan jika mau mempunyai waktu berdua dengannya. Tapi sekarang apa? Malah seperti sedang wawancara yang dimana Rezan melemparkan tanya jawab padanya.

"Jawab aja sih, susah banget?"

"Ya gak susah, tapi---argh elah! Gue gak tau, kalau ada rasa ya yaudah, kalau gak ada ya yaudah," kata Razan dengan kesal.

"Contoh orang yang gak punya pendirian."

"Bodo amat, yang penting gue punya bini!"

"Hidup lo kayak rumus fisika, banyak gaya," celetuk Rezan seraya melemparkan biji sukro pada wajah Razan.

"Nongkrong di tempat elite, beli makan sulit. Segala biji sukro di beli," sahut Razan membalas celetukan Rezan yang tidak terima ketika lelaki itu melemparkan biji sukro kepadanya.

"Ini namanya merendah, lo harus banyak belajar dari gue biar gak sombong!"

"Merendah apaan? Merendah untuk meroket?!"

"Monyet!"

🪐🪐🪐

Aleska menyerengitkan dahinya begitu menerima sebuah kertas undangan ulang tahun dari salah satu teman kelasnya.

"Ini besok Sabtu?" tanya Aleska.

"Iyaa, Melly sih bilangnya begitu," jawab Rakel, salah satu teman kelasnya yang mendapat tugas untuk menyebarkan undangan ulang tahun Melly.

"Oke deh, thanks."

Aleska masih memandang heran surat undangan di tangannya, pasalnya Aleska tidak pernah di undang ke pesta ulang tahun Melly karena memang notabenenya Melly dan Aleska adalah musuh bebuyutan di sekolah.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang