05.44

21.8K 1.4K 56
                                    

"Belajarlah dari obat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Belajarlah dari obat. Meski ia terasa pahit, tapi hadirnya justru menyembuhkan sebuah luka."
— Aleska Khansa Nerissa

🪐🪐🪐

Razan meletakkan tubuh kecil Aleska di atas kasur king size miliknya, Aleska tertawa kecil melihat Razan yang sudah membuka bajunya terlebih dahulu.

"Mau gue bukain atau lo buka sendiri?" tanya Razan seraya mendekatkan dirinya pada wajah Aleska.

Aleska tersenyum menatap Razan yang kini sudah tepat berhadapan dengannya.

"Bukain dong," jawab Aleska dengan nada manjanya.

Razan menggelengkan kepalanya, merasa gila dengan Aleska yang benar-benar pandai menggodanya.

Jujur, Aleska seperti ini malah membuat Razan takut sekaligus menantang. Dan bodohnya Razan sangat menyukai Aleska yang agresif.

Razan membuka kancing baju piyama Aleska satu-satu. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada, Razan memajukan bibirnya hingga bertemu dengan bibir tebal Aleska. Di lumatnya pelan dan lembut, baik dari Razan maupun Aleska semuanya membalas lumatan keduanya masing-masing.

Kancing piyama Aleska sudah terlepas sempurna, menampilkan dua gundukan daging polos Aleska yang memang ketika malam hari tidak pernah terbungkus bra, Razan melemparkan baju Aleska ke sembarang arah. Membawa tubuh Aleska untuk lebih dekat dengannya.

Aleska memukul pelan dada polos Razan setelah di rasa ia kehabisan napas atas lumatan Razan yang tak kunjung ada hentinya.

Keduanya menyatukan dahi dan hidung mancungnya, menatap satu sama lain dengan jarak yang begitu sangat dekat. Napas keduanya memburu cepat, entah karena ngos-ngosan kehabisan napas, atau hasratnya yang sedang mereka tahan.

"Les, gue minta maaf," ucap Razan pelan dengan sangat tulusnya.

Aleska memejam sesaat dan tersenyum tipis pada Razan yang kini tengah menatapnya sendu.

"Gue yang harusnya minta maaf. Maaf, udah nyalahin lo atas semua yang udah terjadi," kata Aleska.

Cup!

Razan kembali melumat bibir ranum Aleska yang entah kenapa rasanya begitu manis, membuat Razan selalu ingin lagi dan lagi mencicipi bibir merah perempuan itu.

Kali ini lumatan yang Razan berikan sedikit lebih menuntut, tangannya pun tidak bisa tinggal diam. Razan bermain pelan pada dua gundukan daging kenyal di dada Aleska, memilin pelan pada puncak kedua bukit itu.

"Sshhh, R-razan," lenguhan Aleska di sela-sela lumatannya terdengar jelas di telinga Razan, membuat lelaki itu semakin semangat untuk bermain di sana.

Puas dengan bibir manis Aleska, Razan turun dengan menciumi leher jenjang Aleska. Sedikit bermain di sana dengan memberikan beberapa tanda kepemilikannya pada leher jenjang Aleska.

RAZANDRA [ ON GOING ]Where stories live. Discover now