🥀 FRIENDZONE 01

185 17 12
                                    

ANGIN berhembus dengan lembut diiringi dengan terpaan sinar mentari yang hangat, membuat pagi itu menjadi tenang dan damai.

Terlihat sosok pria tampan berdiri di depan gerbang sekolah SMA, SMA itu bernama SMA Lentera Bangsa, merupakan salah satu SMA terfavorit di kota itu.

Terlihat seorang wanita juga berlari menuju sekolah yang sama, wanita itu terlihat anggun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat seorang wanita juga berlari menuju sekolah yang sama, wanita itu terlihat anggun.

Mereka berdua terlambat mengikuti upacara bendera di hari pertama bersekolah, sehingga keduanya mendapat hukuman, mereka tak bisa bergabung di barisan teman-temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka berdua terlambat mengikuti upacara bendera di hari pertama bersekolah, sehingga keduanya mendapat hukuman, mereka tak bisa bergabung di barisan teman-temannya.

Keduanya diam dalam kesunyian, sambil menyaksikan upacara bendera dari balik pagar sekolah. Kedua orang itu bernama Cindy Febiola dan Dimas Anggara.

Beberapa menit berlalu, upacara bendera telah usai. Salah satu dari mereka kemudian mengajak mengobrol terlebih dahulu, sekedar ingin kenalan.

"Dek, lo siswa baru, ya?" tanya Dimas.

"Iya, Kak," ucap Cindy dengan senyuman yang ramah.

"Namanya siapa?" tanya Dimas lagi.

"Cindy Febiola, Kak," ucap Cindy.

"Kenapa lo telat?" tanyanya Dimas untuk kesekian kalinya.

"Telat bangun Kak hehe," ucap Cindy dengan tawa canggungnya.

"Siapa yang suruh lo ketawa?" Dimas lagi-lagi bertanya, tetapi kali ini dia terlihat kesal.

"Nnggak ada, Kak." Cindy sedikit tekejut karena Dimas terlihat marah.

Dimas menyuruh Cindy untuk diam, agar dirinya tak semakin emosi kepada Cindy.

Tak berselang lama Dimas bertanya kembali kepada Cindy, tetapi Cindy hanya terdiam.

Menerima perlakuan itu, Dimas menjadi semakin kesal lalu membentak Cindy. "Woy! Gue lagi nanya sama lo!!"

"Maaf Kak, tapi tadi Kakak sendiri yang suruh diam." Terlihat Cindy juga mulai terpancing emosinya.

"Ya, nggak gitu juga konteksnya. Lo itu...." Dimas ingin melanjutkan perkataannya, tetapi terpotong karena ucapan seseorang.

"Woy, lo berdua cepat kesini, lo lo pada harus gue hukum, enak aja masih siswa baru udah berani datang telat ke sekolah," ucap salah satu anggota osis di SMA Lentera Bangsa.

Cindy lalu menyadari bahwa Dimas adalah siswa baru juga seperti dirinya. Cindy mulai memperhatikan baju Dimas yang bertuliskan angka X. Melihat itu, Cindy tak terima karena telah dipermainkan, wajah Cindy memperlihatkan amarah seolah ingin menerkam Dimas.

Cindy refleks memukuli kepala Dimas dengan keras karena merasa telah dipermainkan. 

Sedetik kemudian Cindy menyadari perbuatannya. Cindy berusaha mencari alasan. "Sorry, gue nggak sengaja, maafin, ya? Tangan gue kadang emang kayak gini hehe." Cindy merasa tak enak hati karena memang dirinya tak sengaja memukul kepala Dimas, meskipun begitu Cindy merasa puas karena telah membalas perbuatan Dimas.

"Hehe nggak apa-apa, gue juga yang salah tadi." Dimas tersenyum, tetapi tangannya ikut diangkat seolah ingin memukul balik.

Menyadari itu, Cindy malah bertanya kepada Dimas. "Eh? Lo mau ngapaian? Mau mukul, ya? Kakak osis tolong!! Ada cowok gila, mau mukul cewek!!" Cindy lari menjauhi Dimas. Dimas tak mau kalah, Dimas mengejar Cindy karena ingin membalaskan dendamnya.

Begitulah kisah awal pertemuan Cindy dan Dimas yang memang tidak akur, tetapi justru karena hal itulah yang membuat keduanya menjadi semakin dekat, hingga menjalin hubungan persahabatan dan kemudian terjebak dalam hubungan bernama:

🥀FRIENDZONE🥀

🥀FRIENDZONE🥀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FRIENDZONE [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now