part 28

11.2K 1K 44
                                    

Setelah dari cafe itu El langsung pulang ke kostan ya,  teman teman El ingin mengantarnya namun El menolak ia bilang ingin sendiri dulu dan merekapun membiarkan El pergi.

Sesampainya di kost El langsung membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, kulitnya juga memerah serta perih namun tak seperti hatinya yang terluka saat ini.

Rasanya ada sesuatu yang seakan menghantamnya kembali ke masa lalu, tempat dimana kenangan itu ia kubur dalam sedalamnya namun sekarang ia kembali lagi ketempat itu.

'Apakah ini alasan dirinya selalu di perlakukan kasar dulu' itulah yang saat ini ada dipikiran El, jika mereka bukan keluarganya kenapa mereka tidak membuang dirinya saja, kenapa mereka harus menyiksanya dengan keji seperti itu? Dan semuanya hanya kembali pada satu pertanyaan yaitu

APA SALAHNYA?

Setelah selesai mandi El langsung saja merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia tak berminat untuk membuka buku sama sekali rasanya cukup kacau saat ini.

"Tuhan gua cuma minta bahagia" lirih El sebelum matanya tertutup.

Berbeda dengan suasana di rumah David.

Saat ini mereka tengah berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama, keadaan tampak sunyi David sang kepala keluarga sejak pulang dari kantor tadi hany diam.

"Sayang kamu mau makan pake apa?" Tanya Zora pada Abian.

"Abi pake ayam bakar itu aja bund" tunjuk Abian, Zora pun mengambilkan sesuai dengan keinginan anaknya.
David hanya memperhatikan itu sampai mereka selesai dengan makanan masing masing.

"Mana Ravin?" Tanya David membuka suara karena sejak ia  pulang tadi ia sama sekali tidak melihat Ravin.

David menatap anggota keluarga satu persatu, tak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan darinya.

"Apakah pertanyaanku terlalu sulit untuk di jawab?" Ucap David lagi.

"Ravin keluar mas, ngak tahu kemana" jawab Zora.

"Jika keluar seharusnya dia sudah pulang kan, aku rasa aturannya sangat jelas"

"Ravin pergi yah, kemaren dia buat masalah disini" ujar Revan langsung, ia tidak suka berbelit Belit.

"Apa yang terjadi?"

"Ravin pulang terus tiba tiba mukul Abian, dan bilang kalo Abian itu udah nyelakain el, dia bilang El nyuruh orang buat nabrak El juga Abian yang katanya ganggu El terus, ya terus Revan marah donk seharusnya dia sebagai Abang itu bisa bersikap baik, jangan gegabah dia denger itu dari El dan langsung mukul Abian gitu aja bisa aja kan El cuma ngarang lagian Abian ngak mungkin juga lakuin itu" jelas Revan.

"Abian benar itu?" Tanya David pada Abian yang menunduk.

"Iya yah" jawab Abian.

"Maksud ayah kamu menyuruh orang untuk menabrak El apa bener itu?"

"Ayah itu-"

"Kamu ini apa apaan sih mas, gimana kamu bisa nuduh Abian kayak gitu"

"Aku tidak menuduh, aku hanya bertanya apa salah?"

"Tidak salah, tapi pertanyaan mu itu seolah olah Abian benar melakukannya" potong Zora.

"Jika dia tidak melakukannya seharusnya dia menjawabku bukan, tidak hanya duduk diam dan menunggu pembelaan saja"

"Mas kamu ini, Abian anak kamu atau jangan jangan kamu juga sudah di pengaruhi oleh anak itu benar kan? Sudah berapa kali kau bilang untuk tidak menemui dia lagi tapi kau tetap saja menemuinya kau membayar uang sekolahnya juga, dia bekerja jadi bisa membiayai sekolahnya untuk apa buang buang seperti itu"

"Sejak kapan Abian menjadi anakmu, anakmu adalah e"

"Abian anakku mas, anak kandungku" potong Zora.

"Kata siapa?"

Zora terdiam.

"Baik aku maupun Ravin yang peduli dan perhatian kepada El, itu semua pantas El dapatkan karena aku tahu apa yang aku perbuat dulu itu salah dan aku ingin memperbaiki, walau aku tahu El tidak akan memaafkan ku dengan mudah tapi setidaknya ada yang bisa aku perbuat untuknya" ujar David berdiri

"Dan satu lagi jangan hanya mempercayai apa yang kau dengar tanpa memeriksa kejelasannya dulu Zora" ucap David sebelum beranjak pergi.

Mereka yang tertinggal itu hanya diam terutama Zora dan Abian.

Skipp

Di kostan El saat ini tengah di hadapi dengan keriuhan teman temannya sungguh ajaib, saat tengah tertidur nyenyak ya pintu kost El di gedor gedor sampai membuat tetangganya pada keluar tadi.

"Pada ngapain?"tanya El

"Heheh numpang tidur El" cengir ken mewakili teman temannya.
Lihat saja para bocah ini datang dengan satu tas dan kantong kresek masing masing ya mirip orang kena usir.

"Pada kena usir Lo" ujar El.

"Heh kagak ye, gini gini gua masih dicariin kalo ngak pulang" jawab Ken.

"Iya di cariin buat di gebuk" sahut bintang.

"Gini El berhubungan besok adalah ujian matematika dan fisika jadi sebagai teman yang baik lebih baik kita belajar bersama" ucap Ken.

"Hmm y" jawab El masuk diikuti teman temannya dibelakang.

Memang benar mereka belajar bersama di selingi lebih banyak candaannya, yang sebenarnya El tahu tujuan utama mereka datang bukanlah untuk belajar tapi untuk El, walaupun tak menyampaikan niat sebenarnya El dapat menebak itu, mereka akan selalu ada baik itu suka maupun duka.

Hari sudah menunjukkan pukul 23.45 artinya sudah tengah malam, teman teman El sudah pada tertidur kecuali Ardy dan dirinya.
Mereka membawa kasur lipat dari kamar dan membentangkannya di ruang tengah.

Ardy dan dirinya sama sama masih terbangun, El mungkin belum mengantuk karena baru saja bangun tidur tapi tidak tahu dengan Ardy.

"Ngak tidur Ar?" Tanya El

"Bentar lagi lah, masih mau main nih" ujar Ardy yang sibuk dengan ponselnya.

"Lo baik baik aja?" Tanya Ardy.

"Off course gua fine aja" jawab El

"Mulut bisa boong El tapi mata enggak" ucap Ardy, dirinya tahu jelas anak itu kacau.

"Haha Lo selalu bisa nebak gua, gimana caranya sih atau jangan jangan Lo cenayang ya " canda El.

"Gua kenal Lo lama el, gua tahu orang yang selalu tampak baik baik aja tapi hancur di dalem Lo terlalu kuat buat hadepinnya El bahkan jika gua jadi Lo mungkin dah bundir El" ujar Ardy.

"Lo ngak tahu sakitnya bertahan cuma karena tahu bunuh diri itu dosa Ar" sahut El

"Sejahat apapun dunia jangan pernah buat lakuin itu El" jawab Ardy.

"Hehe dunia memang udah jahat Ar, dari dulu dia ngak bolehin gua rasain kebahagiaan"

Ardy menatap sahabatnya itu, ia melihat ada kekosongan di dalam diri yang entah bagaimana cara mengisinya, anak itu terlanjur sakit dengan keadaan.

Hay guysss Mimin combcak lagi nihh

Semoga suka ya

Jangan lupa votmen

Pay pay

Oh ya satu lagi jangan marah² sama Mimin🤭🤣😅

Elgara Bramasta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang