part 6

18K 1.3K 34
                                    

Berhubung dengan malam ini adalah malam Minggu jadi jalanan cukup ramai dan padat, bahkan membuat Arga sempat beberapa kali terhenti akibat macet.

Sebenernya agak kesel apalagi liat yang boncengan jahhh sayang yang jomblo🤣🤣

Membutuhkan waktu sedikit lama dari yang ia perkirakan untuk sampai di cafe tempat mereka akan berkumpul.

"Sorry gua telat, macet njir" ucap El.

"Yee kayak ngak pernah tahu aje lu, malming boss" jawab Ken.

"Dah ambil tempat kan?" Tanya El pasalnya mereka masih berada di luar takutnya tidak dapat tempat karena para pasangan yang lagi malmingan itu.

"Udah tenang, gua lebih gercep dari mereka ye masak mau ngalah"

"Yiii bilang aja lu iri, jomblo sadar diri" ucap erlino.

"No lu bener bener yah, tapi memang gua jomblo sih"

"Sesama jomblo tidak usah berdebat, tapi lu masih doyan cewek kan" ragu bintang.

"Asu masih lah bego" jawab Ken " jangan mentang mentang gua jomblo Mulu lu kira gua belok"

"Santai nyeet pms lu"

"Dah dah ayok masuk, malu gua lama lama Deket lu pada. Malu maluin" ujar El meninggalkan teman temannya.

Tak terasa sudah satu jam lamanya mereka duduk disana, segala materi sudah di bahas.
Hingga mereka sampai pada topik yang agak sensitif bagi El.

"El gua boleh nanya ngak?" Tanya bintang dijawab anggukan oleh El.

"Mungkin agak privasi sih, but gua penasaran"

"Tanya aja" santai El.

"Tentang keluarga lu" satu kata itu secara langsung membuat El terdiam dan bungkam.
Sekilat semua memori kejadian yang ia alami kini teringat lagi, bahkan ia serasa merasakan kembali pukulan dan tamparan yang di layangkan pada dirinya.

Tangan El gemetaran hingga membuat sendok yang ia pegang itu jatuh.

"El" panggil mereka secara bersamaan.

Ardy memegang pundak El, secara refleks El menepisnya "jangan pukul" ucapnya.

Mereka kaget melihat respon El yang seperti trauma, terlihat dari tatapannya yang berkeliaran tangannya yang gemetar.

Shit sepertinya mereka salah bertanya saat ini.

Beberapa perhatian pengunjung lain juga tertuju kepada mereka melihat El yang masih gemetaran dan menundukkan kepalanya.

Mereka saling mengkode lalu berdiri sembari menuntun El untuk keluarg dari cafe, karena suasananya tampak tak nyaman juga mereka butuh tempat tenang.

Setelah keluar dari cafe mereka membawa El ke taman dekat cafe tersebut, tempatnya tenang dan juga sepi.
Mereka duduk pada salah satu kursi taman, dan melihat El yang sudah sedikit tenang dari sebelumnya.

"El minum dulu" ucap erlino menyerahkan air minum yang diterima oleh El.
El kembali menyerahkan botol minum yang tinggal setengah pada erlino.

"Maaf El" bintang menunduk benar benar merasa bersalah, bukan hanya bintang Ken, erlino juga Ardy ikut meminta maaf. Mereka tidak menyangka reaksi El akan seperti ini, karena ini untuk pertama kalinya mereka bertanya tentang keluarganya pada El.
El pun juga tidak pernah membahas pasal keluarganya pada mereka baik itu pada Ardy yang notabednya sudah berteman dengan dirinya sejak smp.

"El beneran gua minta maaf ya" ulang bintang lagi.
El mendongak melihat teman temannya, dapat ia lihat raut cemas dan bersalah dari temannya masing masing.

"Udah gua enggak apa apa" ucap el.

"Ini beneran El, gua ngak tahu bakal kayak tadi. Janji gua ngak akan ulangi lagi" ucap bintang.

"Udah yang gua ngak papa, maaf gara gara gua jadi kacau a"

"Ck enggak usah pikirin yang penting itu Lo" decak Ken.

"Maaf gua tahu kita dah temenan lama, dan gua memang enggak pernah cerita apa apa tentang keluarga gua sama kalian. Bukannya gua enggak mau tapi"

"Udah El kita paham, ngak usah di jelasin kita ngerti. Ngak semuanya harus Lo bagi sama kita tapi kalo Lo siap kita juga siap dengerin" jelas Ardy menepuk pundak temannya ini.

Dari dulu Ardy juga penasaran tentang keluarga El, mereka bertemu di bangku SMP dan berteman sampai sekarang. Namun tak ada satu hal pun yang merujuk keluarganya, El benar benar bungkam tentang itu. Ia pun juga tidak berani bertanya karena ia tahu itu privasi, yang ia ketahui dari El hanyalah anak itu sendiri di kota ini tanpa kerabat dan keluarga. El berkerja di bengkel dan tinggal di kost an, tak banyak yang ia dan teman-temannya ketahui tentang kehidupan El.

"Gua janji bakal cerita, tapi enggak sekarang. Gua bakal cerita kalo gua udah bisa ngendaliin diri gua." Jawab El.

"Yaudah yuk sekarang kita pulang, enggak baik anak perjaka kelayapan malem malem" ucap Kendrick.

"Itu perawan goblok" sahut bintang.

"Lah kan gua bener, lu pada masih perjaka kan. Emang gua salah?"

"Ya enggak tapi ah mumet otak gua ngomong Ama lu, mau di salahin tapi bener, mau di benerin tapi juga salah" ujar bintang frustasi dengan temannya yang satu ini yang di bilang goblok tapi pinter kalo di bilang pinter kadang lebih banyak gobloknya.

"Dah serah mau perawan kek perjaka kek yang penting sekarang pulang" erlino berucap sembari berjalan meninggalkan temannya yang diikuti oleh El dibelakangnya.

"Ga Lo pulang sendiri ato kita anterin" tanya Ken.

"Pulang sendiri lah, ngapain juga di anterin anggota tubuh gua masih berfungsi dengan baik btw"

"Ya kan itu anu itu"

"Dah ayok balik, kerumah masing masing jangan kelayapan lu pada. Nanti gua enggak mau ya jadi sasaran telepon emak kalian masing masing karena nyariin anaknya" dumel El.

Mereka hanya nyengir minus erlino, karena El ini sering jadi kambing hitam.
Mereka bilangnya bakal buat tugas kerumah El yang nyatanya nanti malah pergi ngak tahu kemana.
Alhasil El yang jadi sasaran telepon karenaya anaknya pada enggak pulang. Karena mereka bakal selalu di izinin keluar kalo ada embel embel nama El nya.

Hayo ngaku siapa yang sering kayak gitu??

"Gua duluan" pamit El Sembari melajukan motornya meninggalkan teman-temannya.

"Gua rasa ada sesuatu antara El sama keluarganya" ucap Ken yang memperhatikan El yang sudah hilang di perempatan jalan.

"Gua pengen kita jadi tempat sandarannya, karena memang dari dulu El enggak pernah terbuka tentang apapun apalagi keluarganya. Kita sebagai temen cuma bisa support dia. Dan usahain hindari topik tentang keluarga kalo lagi sama dia, kita juga enggak mau lagi liat dia kayak tadi kan. Dia trauma sama itu, walau Kuta enggak tahu apa yang buat dia trauma paling enggak jangan buat traumanya balik" jelas Ardy panjang lebar yang di angguki oleh teman temannya yang lain.

Sedangkan El yang sudah sampai di kostannya sekarang tengah membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Bahkan gua takut dengan namanya keluarga" lirih El sembari menutup matanya.

Halo halo guysss Mimin comeback lagi.

Gimana seru ngak?

Jangan lupa votmen ya

Pay pay

Elgara Bramasta  (END)Where stories live. Discover now