63. Penculikan

22K 2.3K 158
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Cklek...

Perawat kemudian keluar dari kamar Luna. Tak berselang lama Luna memencet remote untuk memanggil ajudan wanitanya.

"Ada apa nyonya?" Tanya ajudan.

Sebelum berbicara, Luna melirik CCTV sekilas. Ia merasa di awasi.

"Aku ingin ke toilet luar, toilet di sini sumbat." Ucap Luna berusaha tenang.

"Tunggu sebentar nyonya, saya akan cek dulu toiletnya supaya bisa menjelaskan kepada pihak rumah sakit untuk segera memperbaikinya." Ucap ajudan.

Setelah memeriksa kondisi toilet, ajudan wanita membantu Luna untuk memegang infus dan menopang tubuh Luna menuju toilet lain.

"Dimana toilet terdekat?" Tanya Luna.

"Ada di sebelah timur nyonya." Ucap ajudan wanita.

Luna kemudian mulai gelisah, ia mengelus beberapa kali perutnya untuk menenangkan diri.

'Semua akan baik-baik saja.' pikir Luna mencoba meyakinkan dirinya.
.
.

-Di depan toilet-

"Baiklah. Kau tunggu saja di sini, aku bisa masuk sendiri." Ucap Luna.

"Baiklah nyonya jika itu keinginan anda. Namun saya harus masuk sebentar untuk memastikan semua aman." Ucap Ajudan.

"Itu tidak perlu. Aku sudah tidak tahan untuk segera buang air." Ucap Luna agak panik khawatir dua penculik itu ada di dalam.

"Tapi ini sudah prosedurnya nyonya. Jika tidak dilakukan maka tuan Max akan menghukum saya dan bisa saja anda dalam bahaya." Ucap ajudan tegas.

'Gawat bagaimana ini? bagaimana jika penculik itu ketahuan dan menekan tombol peledak, keluarga Anderson dalam bahaya.' pikir Luna menggigit bibir bawahnya panik.

"Saya mohon izin dan kerjasamanya nyonya. Mohon tunggu disini sebentar, saya akan melakukannya dengan cepat." Ucap ajudan.

"Tidak, tung-..." Ucap Luna terputus karena sang ajudan sudah masuk sambil memeriksa semua pintu-pintunya dengan cepat kemudian segera kembali ke tempat Luna.

'Gawat kumohon. Aku hanya tidak ingin ada yang terluka.' ucap Luna dalam hati sambil mencoba menyusul masuk kedalam.

Saat Luna masuk ia melihat ajudan itu membuka pintu-pintu toilet satu persatu.

Saat Luna masuk ia melihat ajudan itu membuka pintu-pintu toilet satu persatu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada apapun nyonya. Kalau begitu jika anda perlu bantuan tolong panggil saya." Ucap ajudan

"Ya. Balas Luna." Ucap Luna lega sambil melihat ajudan itu keluar dari toilet.

Marriage Contract With Mr. CEOWhere stories live. Discover now