32. Klarifikasi

38.5K 2.7K 34
                                    

Happy Reading guyss!!
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Maxime dan Luna terdiam saling menatap. Mereka masih speachless karena tiba-tiba Felix ada di rumah mereka.

"I-...itu, pak Felix? Bagimana bi-....?" Ucap Luna pelan.

Ting... Ting... Ting....
Tiba-tiba erdengar suara bel rumah mereka yang sedang berbunyi.

"Paman Max... Paman Max."
"Tante Luna... Tante Luna."

Terdengar suara berisik dari luar rumah, yang memanggil Max dan Luna.

Luna pun segera membuka pintu diikuti Max yang berjalan dibelakangnya.

Begitu pintu terbuka Irish dan Axel langsung berlari memeluk kaki Luna dan Max karena mereka masih pendek.

"Paman Max, Tante Luna aku rindu. Oh... Dimana ayah? Kata ibu ayah menunggu disini." Tanya Axel kepada Max.

Max pun melihat kakak iparnya yang tersenyum tidak nyaman.

"Maaf Max dan Luna, beberapa jam lalu kami singgah kemari untuk mengentar undangan ulang tahun Irish dan ternyata kalian belum kembali, kemudian sambil menunggu kalian yang belum pulang, aku menjemput Axel karena Felix terlihat kelelahan dan tidak yakin untuk menyetir. Mungkin sekarang ia sedang tidur di salah satu kamar tamu. Oh... Benar, kami mendapat akses masuk ke rumah ini dari ibu. Maaf jika kami lancang." Ucap Lily kakak iparnya.

"Ah itu tidak masalah kak. Lagipula rumah ini juga terbuka lebar untuk kalian. Ayo lebih baik kita bicara di dalam." Ucap Luna.

Mereka pun masuk dan duduk di sofa.
.
.

"Bibi Luna dan paman Max akan datang ke ulang tahun ilish kan...?" Tanya irish berharap.

"Iya sayang, tentu kami akan datang." Ucap Luna tersenyum.
"Berhubung sekarang hampir malam, bagaimana kalau makan malam disini?" Tanya Luna.

"Berhubung sekarang hampir malam, bagaimana kalau makan malam disini?" Tanya Luna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Axel ingin makan disini!" Ucap Axel semangat

"Ilish juga akan makan dicini!" Ucap irish tak kalah semangat.

"Bagimana kakak?" Tanya Luna menatap lily.

Lily memperhatikan wajah anak-anaknya yang sangat berharap.
"Um... Jika tidak merepotkan Tante Luna dan paman Max tentu boleh." Ucap lily.

"Axel tidak akan merepotkan." Ucap Axel.

"Ilish juga tidak akan melepotkan." Ucap Irish cadel.

"Ah... Ya... Tentu saja itu tidak merepotkan. Kami sangat senang kalian berkunjung dan ikut makan malam. Benarkan Max? Tanya Luna.

"Ya...." Ucap Max.

"Ayo main ke kamal ayah! Tadi ilish liat ayah macuk ke pintu itu." Ucap irish sambil tiba-tiba berlari kearah pintu tamu coklat.

Marriage Contract With Mr. CEOWhere stories live. Discover now