Part 46: Bertahan Atau Pergi

Mulai dari awal
                                    

Nasyah merampas Aira dari gendongan Khanza, tidak peduli teriakan Aira saat ini yang meminta di gendong Khanza.

Sedikit lagi sampai di pintu utama jika tidak ada suara memanggil nya. Nasyah menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya, disana Steven berdiri bersama Khanza.

"Saya ingin bicara sama kamu"

"Aku nggak ada waktu untuk itu, yang terpenting sekarang antar aku dan Aira pulang" ucap Nasyah tanpa mendekat ke arah keduanya.

"Berikan Aira pada Khanza dan ikut saya"

Nasyah mengerutkan keningnya dan menggeleng "Apa maksud mu Steven"

Nasyah menangkap gelagat aneh dari diri Steven. Seperti nya pria itu tunduk kepada Khanza, dan untuk apa?

"Berikan~"

"Nggak, Aira anak ku dan kamu tidak ada hak menyuruhku untuk menyerahkan Aira padi pria brengsek kayak dia" Sela Nasyah sedikit berteriak

Aira yang ketakutan hanya mampu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Nasyah, jika Nasyah sudah mengamuk seperti ini layaknya seperti macan betina.

"Jika kamu tidak mau, aku bisa pulang sendiri"

"Oh iya dan satu lagi! Sejak kapan kamu tunduk sama pria yang punya hati iblis kayak dia" sinis Nasyah pada Khanza

Nasyah berbalik ingin pergi namun di pintu utama sudah berdiri beberapa pria bertubuh kekar dan Nasyah yakini itu bawahan Khanza.

"Minggir kalian" Sarkas Nasyah namun tidak mendapatkan reaksi apapun dari mereka

tubuh Nasyah di balik dengan paksa menghadap seseorang yang di belakang nya "Jangan buat saya kasar sama kamu Nasyah" Tegas Steven

"Aku mau pulang"

"Ikut saya dulu"

Nasyah menghela nafas kasar lalu mengikuti langkah Steven dari belakang. Lebih baik mengalah dari agar cepat pulang ke apartemen nya. Namun sebelum itu, Nasyah menyerahkan Aira pada Khanza.

Sampai di ruangan yang Nasyah ketahui itu adalah ruangan pribadi Steven.

"Cepat katakan"

Steven menepuk tempat duduk di sampingnya "Duduklah dulu"

"Aku bilang cepat katakan" teriak Nasyah berapi-api

Steven mengangguk "Baiklah!. Saya bertindak seperti ini karena semata-mata ingin melindungi mu"

Nasyah mengerutkan keningnya heran namun tetap membiarkan Steven menjelaskan semuanya.

"Nasyah kamu harus tau satu hal bahwa jangan pernah bermain-main dengan Khanza"

Nasyah masih tetap dalam posisi nya, bingung sekaligus kesal pada Steven saat mengatakan hal itu. Namun tetap membiarkan Steven melanjutkan perkataannya tanpa menyela nya.

"Kamu tidak akan pernah bisa bertemu Aira lagi jika Khanza sudah bergerak" Lanjut Steven

Seandainya bisa dilihat ada asap yang keluar dari telinga ketika kepala emosi mungkin saat ini itu sudah terjadi pada Nasyah.

"Dia tidak ada hak melakukan hal itu, jadi jangan gila Steven" tekan Nasyah

"Aira anak ku~"

"Saya tau Nasyah, tapi apa kamu mau Aira ada di tangan Khanza?" Sela Steven dengan cepat

Nasyah naik pitam mendengar penuturan Steven "Khanza punya hak apa pada Aira!! Hukum yang akan bertindak jika dia berani membawa Aira dari ku" Teriak Nasyah dengan emosi yang sudah meluap

Steven berdiri dan memasukkan kedua tangannya ke saku celananya "Hukum tidak akan mampu menghentikan Khanza"

"Cih! Atas dasar apa?"

"Kamu belum tahu siapa Khanza Sebenarnya Nasyah" peringat Steven

"I don't care! Yang penting saat ini Aira bersama ku" tegas Nasyah

"Khanza orang yang pandai dalam dunia politik, jadi urusan hakim adalah hal secuil yang bisa di taklukkan" jelas Steven

"Bahkan perusahaan ku akan hancur jika aku berbuat sesuatu yang membuat nya marah" lanjut nya

Nasyah menganggukkan kepalanya mengerti penjelasan Steven kemudian smirk nya tercetak di bibir nya "jadi ternyata kamu ngancem aku untuk serahkan Aira pada Khanza karena takut perusahaan mu bangkrut?"

Steven gelagapan dan mengacak rambut nya asal "Nasyah bukan seperti itu maksud saya"

"Cukup! Ternyata kamu sama brengsek nya dengan khanza. PENGECUT" Tekan Nasyah pada kalimat akhirnya.

Nasyah berbalik dan keluar dari ruangan Steven dengan perasaan kesal. Sekarang dirinya mengerti jika Steven memiliki sifat seperti itu.

"Bunda" teriak Aira saat melihat Nasyah berjalan ke arah mereka

"Kita tidur Disni" ucap Nasyah di depan Aira dan Khanza

Mereka sekarang di ruang keluarga.

"Bunda tidur sendiri"

"Aila tidul baleng ayah?" Tanya Aira memastikan

"Hm"

Setelah berkata begitu Nasyah langsung pergi menuju kamar kosong di depan kamar Khanza.

"Jangan ganggu bunda dulu" Khanza menahan Aira saat turun dari pangkuan nya ingin mengejar Nasyah.

Nasyah mengunci pintu dan meluruhkan badannya menumpahkan segala kesedihan dan amarah nya hingga membuat nya tertidur dalam keadaan terduduk.

Agak nyesek sih pas nulis nih part!
Maaf agak lama update nya..

Maaf juga kalau cerita aku banyak typo. Kalian komen yah kalau ada yang menganggap gitu😭🤣

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang