BAGIAN 25- Pertanyaan

118 15 3
                                    

Ilona langsung terpaku di tempat begitu dia melihat dua cowok yang biasanya bertengkar kini berjejer akur di depan kelas nya. Namun ada yang sulit dibaca dari wajah cowok itu. seperti ekspresi marah.

Ilona berjalan kikuk menghampiri Jake dan Jay.

"Ha..lo?" Ilona melambai-lambaikan tangannya.

"Ini apa?" Jay langsung melempar Ilona dengan pertanyaan, cowok itu menodongkan buku diary milik Ilona.

Mata Ilona melotot seketika, "Kok..bisa ada di lo, sih? Gue kir,-

"Apa sih tujuan lo?" Jake berekspresi dingin yang menyayat.

"Gue mau nanya sama lo. Lo dateng di kehidupan gue itu cuma buat mempermainkan gue kan? Lo nggak benar-benar niat jadi teman gue." Jay terlihat sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

"Lo cuma orang suruhannya Rena, iya kan?" Jake itu menyecar Ilona.

Ilona benar-benar bingung mesti menjelaskan dengan cara apa. Di saat-saat seseorang tengah diselimuti emosi seperti sekarang ini, akan sangat mustahil memberikan penjelasan yang bisa diterima orang itu.

"Gue.." Ilona menghela napas, menghembuskan dengan berat. "Maaf...tapi gue nggak bermaksud untuk mempermainkan lo berdua."

"Terus? Lo mau bikin kita terlihat bodoh? Iya?!"

"Jay..bukan..bukan itu tujuan gue. Gue cuma...cuma..."

"Lo nggak bisa ngasih kita penjelasan, kan?" Jake bertanya dengan kecewa di wajahnya yang sangat terlihat. "Yaa, bener, lo cuma mau mempermainkan kita."

Jake berbalik, melangkah ke arah koridor dengan rasa kecewa yang mendalam.

Jay masih berdiri di hadapan Ilona. Menatap gadis itu dengan raut penyesalan yang kentara.

"Harusnya gue nggak jatuh cinta sama lo." ujarnya, sedikit lirih. Dia menjatuhkan buku diary Ilona begitu saja ke lantai.

Pandangannya berubah kosong, banyak sekali pertanyaan di kepalanya namun ia lebih memilih untuk diam. Di ujung koridor, Jay melihat Jake bersama Sunghoon. Tak lama, hanya beberapa saat kemudian Jake pergi ke luar gerbang sekolah.

Jay memutuskan untuk ikut bolos hari ini. Dia malas bertemu dengan orang yang telah menaruh kecewa padanya.

"Jay?" Sunghoon menyapa ketika mereka berpas-pasan. "Lo berantem lagi sama Jake? Sekarang apa masalahnya? Ilona?! Udah berapa kali gue bilang, lo boleh berantem sama Jake karena apa aja asal jangan karena cewek. Lo mau,--

"Ilona?" Jay tersenyum miris, "Hati-hati sama dia."

"Hah? Ada apa sih? Kenapa lo berdua kompakkan lesu gini?"

"Entah, gue cuma mau bolos hari ini."

Jay berlalu pergi, dia sedang tidak nafsu meladeni pertanyaan Sunghoon yang ujung-ujungnya menuduhnya berkelahi dengan Jake. Sunghoon hendak berbalik untuk mengejar Jay namun keberadaan Ilona yang sepertinya sedang menghampirinya membuatnya mengurungkan niat.

Ilona berhenti di depan Sunghoon. Wajah nya pucat, matanya memerah, air muka nya terlihat sembraut.

"Lo sakit?" tanya Sunghoon.

Ilona menggeleng, "Mereka mau ke mana?"

"Nggak tau, mau bolos katanya. Mungkin berantem lagi."

"Bukan. Mereka nggak berantem."

"Terus?"

Ilona menunduk lesu, "Mereka udah tau semuanya."

Ekspresi wajah ajah Sunghoon berubah seketika, "Tau semuanya? Maksud...lo, mereka tau soal lo, Rena dan tante Anita?"

Ephemeral || Jay Sunghoon Jake [SELESAI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon