BAGIAN 22- Point ke 6

165 15 0
                                    

•••Alur Mundur•••

Ilona melangkah ke meja tempat di mana pajangan seperti figuran kecil dan foto foto berada. Dia melihat satu bingkai foto yang menampilkan wajah imut anak laki-laki yang sepertinya berusia 7 tahunan.

Dia tersenyum, tak mengira jika ia akan bertemu lagi dengan anak itu.

Ada secercah air mata yang menggenang di bola matanya. Ilona mengusap foto itu, "Jay..ternyata dia bener Jay yang gue kenal." batinya berujar.

Memorinya membawa nya kembali pada 10 tahun lalu. Saat ia bertemu dengan Jay kecil yang super baik.

"Rena?"

Suara itu menecah lamunan Ilona. Dia meletakkan kembali bingkai foto nya dan duduk di sofa.

"Ini sepupu kamu yang kamu ceritain ditelfon itu kan?" tanya Anita begitu melihat Ilona.

Rena mengangguk, "Iya, tante, dia yang mau bantuin kita."

Ilona tersenyum, "Salam kenal tante, nama saya Ilona."

Saat kemarin datang ke acara pernikahan, Ilona tidak mengenali Anita karena riasan di wajah nya. Tapi sekarang, saat wajah natural Anita tertampak, Ilona dapat mengenali wanita paruh baya itu. Meski sudah 10 tahun berlalu, wajahnya tetap sama. Awet muda dan sangat cantik.

"Ilona.." Anita tersenyum penuh, "Kamu mau bantuin tante?"

Rena dan Ilona saling pandang, mereka mengangguk kompak.

***

"JAY!"

Suara lengking yang sewaktu pertama kali Jay dengar beberapa bulan lalu sangat mengganggu itu, kini malah jadi suara yang dia tunggu-tunggu.

Jay menghentikan langkahnya, membalikkan badannya untuk melihat Ilona sembari tersenyum ke arah gadis itu.

"Yuk, langsung aja ke kantin." seru Jay.

"Gue udah laper banget gila, mana tadi guru nya masuk terus. Nggak ada jam kosong, biasanya tuh yaa, selalu ada jam kosong. Kan gue bisa kabur ke kantin buat sarapan. Jadilah gue nahan laper sampe sekarang."

Jay tertawa kecil, "Nanti di kantin, gue traktir sepuasnya. All you can eat, bonus bisa bungkus buat di kelas. Jaga-jaga takutnya laper lagi."

"Wahhh serius lo?! Ada angin apa nih tiba-tiba traktir gue? Ulang tahun lo kan masih bulan depan."

"Buat gantiin ayam goreng yang waktu itu gue rebut. Juga roti yang lo kasih di perpustakaan."

Ilona memutar bola matanya, mengingat kembali 2 kejadian itu. Ayam goreng yang direbut Jay, dan roti yang diselendupkan Ilona ke dalam perpustakaan.

Tentu saja Ilona masih ingat. Salah satu alasan yang bikin dia ingin segera mengakhiri misinya. Dia sempat marah sebab Jay dewasa sangat berbeda dengan Jay kecil. Cowok itu lebih dingin, irit ngomong, cuek, dan sangat tertutup. Perbandingannya 180° dengan Jay kecil.

Tetapi saat itu, dia meyakini diri nya sendiri untuk tetap kuat berada dalam misi membuat dua saudara tiri akur kembali.

"Lo ngeselin banget waktu itu. Ngerebut ayam goreng gue,--

Ephemeral || Jay Sunghoon Jake [SELESAI]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora