36 : Live Forever In Me

82 13 0
                                    

Lyora tak bisa makan dengan tenang sejak dia kembali dari ruang seni, kiranya apa yang Jay dan Nolan lakukan? Apakah mereka melakukan sesuatu yang aneh... maksudnya bukan aneh yang seperti itu.

"Raa itu tusukkannya jangan di makan." Allen menyenggol pelan lengan Lyora karena anak itu makan sambil melamun.

"ohh iya engga kok."

Allen memperhatikan satu persatu teman temannya, mereka semua sedang tidak memiliki mood yang baik hari ini, dan di sini sepertinya hanya Allen yang moodnya baik.

"ayo kita main."

"ayoo ke rumah Nala!!!"

"ayooo!!"

Sesuai rencana saat istirahat tadi, keempatnya memutuskan untuk main ke rumah Nala mungkin setelah jam 6 lewat mereka akan pulang.

Datang datang ke sana, mata ketiganya sudah di sambut oleh sesuatu yang segar. Nala sudah terbiasa melihat ini semua, apalagi kalau bukan pemandangan ketiga kakak laki lakinya yang sedang berolahraga di halaman rumahnya yang besar.

Nala memiliki ayah seorang tentara, kakeknya dulu mantan jenderal dan ketiga kakak laki lakinya juga tentara semua hanya saja mereka belum menikah.

"pantes Acha suka banget kalau kerkom di rumah lu." sindir Galen, dia selalu ingat saat Acha terlihat sangat kegirangan karena pergi ke rumah Nala untuk kerja kelompok.

Mungkin anak perempuan akan senang datang ke sini tapi tidak dengan anak laki-laki, dua pria tua yang duduk di teras sudah memperhatikan Nala dan ketiga temannya yang baru saja tiba dengan tatapan tajam.

"ah s—sore om." seluruh permukaan tangan Galen menjadi dingin ketika bersentuhan dengan telapak tangan ayah dan juga eyangnya Nala.

"ya sore juga." jawab ayahnya dingin sampai sampai Galen tak bisa menelan ludahnya.

Allen ganti menjabat tangan ayah Nala, yaa... tak terlalu canggung mungkin karena mereka sering bertemu kebetulan rumah Allen berada tak jauh dari sini.

"aww sakit om." tangan Allen di cengkram cukup kencang oleh ayahnya Nala.

"Allen Allen, makasih yaa udah sering antar Nala pulang dengan selamat." lebih baik dari pada tadi, kini ada sedikit tawa

"i—iya om ehehe sama sama."

"siapa ini?" ayah Nala ganti menatap Lyora yang sedari tadi tersenyum lebar, harus ramah tidak boleh jutek.

"ini Lyora paa temen baru Ala, anaknya pak Sean."

"ohh kamu anaknya Sean! Saya baru tau Sean punya anak gadis tiga." pria tua itu menarik lengan Lyora kemudian menjabatnya dengan tenaga yang menang sudah besar dari sananya.

"ahahaha iya om ehehe."

"masuk masuk."

"iyaa om..."

Keempatnya melepas sepatu mereka kemudian meletakkannya di rak, Lyora ikutan salah fokus karena ketiga pria bertubuh tinggi, besar dan kekar tersebut.

"itu siapa sih?" tanyanya, maklum Lyora anak baru jadi sering ketinggalan.

"yang lagi push up itu kak Yudhistira, itu mas aku yang pertama Raaa..."

"ohhh terus kalau yang lagi angkat barbel itu siapa??" Lyora lanjut bertanya.

"itu mas Bisma, dia anak kedua kalau yang lagi minum itu namanya mas Arjuna dia mas aku yang ketiga nah baru setelah mereka lahir aku lahir."

"hai." Arjuna yang sadar jika sedari adiknya sedang memperkenalkan dirinya kepada teman-temannya segera menoleh dan menyapanya.

Soulmate | Enhypen Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu