24 : Seseorang Dari Masa lalu

93 18 41
                                    

Sore ini tepat pada pukul empat sore setelah siswa SMA Santara pulang, Jay mengantar tiga orang guru menuju ke rumah sakit- tempat dimana Sean di rawat karena Jay tau dimana letak kamar papanya Lyora.

Di rumah sakit hanya ada Lyora dan juga mamanya, tadi Lyora naik di belakang motor Jay saat menuju ke sini.

Ketiga guru itu- kepala sekolah, wakil kepala dan wakil dewan guru memberikan ucapan duka kepada mama.

"terimakasih yaa pak..."

"iyaa sama-sama bu kami permisi yaa." pamit ketiga guru itu, mereka tak melihat papa di dalam karena perawat tak mengizinkan.

"iyaa silahkan pak."

"Jayden terima kasih, kamu mau pulang juga? Atau nemenin pacar kamu di sini...?"

Perlahan Jay dan Lyora saling menatap satu sama lain kemudian memasang raut wajah geli, ah tidak hanya Lyora saja "ihh dia bukan pacar saya pak!" jawab Lyora cepat, bagaimana sang guru bisa berfikir seperti itu?

"iyaa pak bukan ihh..."

"males banget pacaran sama model cumi kaya lu- ohh iyaa bapak mau saya antar-"

"engga hahaha ga usah, kami udah tau jalannya kok gampang, selamat sore permisi."

"baik pak hati hati."

Satu menit hanya terisi oleh keheningan, setelah kepergian guru tadi baik mama ataupun Jay dan Lyora tak tau harus apa jadi mereka hanya diam saja.

"gue ngapain di sini? Lu kan bukan pacar gue."

Lyora mendelik sebal ke arah Jay kemudian dia menghembuskan nafas pelan. Perlakuan dan perkataan Jay akhir akhir ini agak membuat Lyora pusing.

Mama yang melihat interaksi itu tersenyum tipis ke arah keduanya dan dia mendekati Lyora kemudian berbicara padanya "Lyora kamu kalau mau pulang silahkan, mama aja yang jaga papa di sini."

"beneran gapapa ma?" tanyanya memastikan.

"gapapa kok hahaha, Jay sekarang deket sama Lyora yaa? Dulu kamu suka mampir ke rumah ketemu sama Valerie kan?"

Jay langsung menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian meneguk ludahnya, ini seharusnya tak di bahas "hehehe iyaa tante."

Mama terkekeh pelan lalu kembali berbicara "padahal main ke rumah juga gapapa dengan tujuan main ke rumah Lyora hahaha rumah Valerie kan rumah Lyora juga."

"hahahaha iyaa tante kapan kapan deh saya pamit yaa, terima kasih..."

"hati hati yaa Jay."

"iyaa tante."

Jay tersenyum kepada mama namun senyumannya hilang ketika dia melihat ke arah Lyora yang tengah menatapnya dengan tatapan aneh "buruan gue tunggu di parkiran, tiket nya kan ada di elu." ucapnya tanpa suara dan setelah itu Jay pergi.

"ahahaha maa aku pulang yaa! Mama hati hati di sini nanti kalau ada apa kasih tau Lyora aja."

"iyaaa Lyora hati hati yaaa."

Lyora berjalan pergi meninggalkan mama yang berdiri di lorong rumah sakit itu, hatinya terasa berdebar ketika dia bisa memanggil 'mama' dengan perasaan yang tak berat.

Sekilas terukir senyuman tipis di wajahnya, Lyora buru buru turun melewati lift supaya Jay tak mengomel di bawah sana karena mungkin dia sudah menunggu cukup lama.

Lift berhenti di lantai satu tepat di depan lobby, Lyora melangkah keluar dari lift dengan langkah yang sedikit tergesa gesa.

Brukkk!!

Soulmate | Enhypen Where stories live. Discover now