19 : Surat

86 23 38
                                    

Tepat pada pukul tujuh malam, Jay dan Lyora sampai di rumah. Mereka terlambat pulang karena kemacetan di jalan.

"makasih ya Jay."

"iyaa sama sama, gue pulang dulu."

"oke hati hati."

Anak itu melajukan motornya pergi dari rumah Lyora "nah nyampe juga kan non, tadi bilangnya ga mau di antar mas Jayden."

Gadis itu sedikit tersentak saat tiba tiba pak satpam muncul di sebelahnya "ehehehe saya masuk dulu yaa pak."

"iyaa non..."

Lyora sedikit berlari saat masuk ke dalam, pasti keluarganya itu sedang makan malam bersama sekarang.

"sayang kok baru pulang?" seharusnya papa berada di ruang makan saat ini tetapi tidak. Pria itu sedang berdiri tepat di depan pintu saat Lyora masuk.

"maaf paa, tadi macet." gadis itu segera menghampiri sang papa dan mencium punggung tangannya.

"yaudah ganti baju dulu, baru nanti nyusul ke meja makan yaa."

"okee."

Setelah pergi ke kamar dan mengganti bajunya, Lyora segera berlari ke meja makan. Takut jika yang lain sudah menunggunya di sana, kan tidak enak kalau mereka harus menunggu.

Saat melihat Valerie Lyora langsung teringat akan surat yang Jay berikan kepadanya tadi, sebenarnya ada apa dengan kedua orang aneh ini?

Secepat mungkin Lyora menghabiskan makan malamnya, dia sudah penasaran dengan isi surat Jay.

"paa aku duluan yaa!"

"iyaa jangan lari sayang..."

Ada sedikit rasa kecemburuan yang muncul pada diri Valerie, sebenarnya yang anak kandung ini siapa? Lyora atau dirinya? Kenapa harus Lyora yang selalu di perlakukan seperti ratu.

Belum ada 5 menit saat Lyora membaca surat Jay, dia bahkan baru saja ingin membukanya.

"non, bapak nyuruh ke ruangan kerjanya buat ambil kotak warna putih di atas meja." suara salah satu ART dari sebalik pintu

"iya mba."

Dengan perasaan sedikit geram, Lyora segera melangkah pergi keluar kamar dengan surat itu.

Ruangan papa ada di atas, jadi mau tak mau dia harus naik ke atas dan semoga saja Valerie belum naik ke kamarnya.

Karena rasa penasaran yang sudah tak tertahan lagi, akhirnya Lyora membuka lem yang merekat pada amplop itu.

Wushh...

"yaah yaah yaah! Jangan!"

Kalian tau apa yang terjadi? Surat itu jatuh dan terbang menyelinap ke dalam pintu kamar. Kenapa angin muncul tepat pada saat Lyora melewati kamar atas.

"anjirlah, ini bukan kamar Valerie kan..."

"ohhh pasti bukan lah yaa, kamarnya dia yang pintunya putih itu pasti."

Soulmate | Enhypen Where stories live. Discover now