32 : Sampai Jumpa

73 15 26
                                    

Jay menoleh ke arah Alona dan Lyora yang sedang menangis di sana, kisah itu tak hanya menyedihkan tapi juga cukup rumit.

"jadi? Yang istri pertama itu bundanya Lyora?"

Luan mengangguk mengiyakan "kalau di lihat lihat Winata lebih tua dari anak istri barunya, dia anak pertama di keluarga Chandra."

"jadi Valerie yang anak tiri?" batin Jay, rumor saat itu benar benar palsu dan Jay tau jika berita itu tak benar.

"kenapa bunda jahat? Aku juga ga tau papa sejahat itu kak."

Lyora mempersempit jaraknya dengan Alona, gadis itu menarik Alona yang sedang terisak ke dalam pelukannya. Lyora tau sesakit apa jika dirinya menjadi Alona "mereka jahat..."

"tapi Winata tetap sayang mereka Lyora." racau Alona.

"aku tau kak...." tangan Lyora mengusap ngusap punggung Alona.

"aku kangen sama Winata." berulang kali Alona mengatakan itu tepat di sebelah telinga Lyora dan suara itu terdengar sangat menyakitkan.

"kenapa orang sebaik dia harus dapat keluarga yang jahat???" kata kata itu cukup menusuk hati Lyora, bunda yang berada di depannya tak sama dengan bunda yang berada di hadapan kak Winata.

Andai Lyora tau semuanya, tak mungkin akan jadi seperti ini kan? Andai bunda memberitahunya soal Winata sejak dulu pasti akhirnya tak akan seperti ini.

Lyora yakin bunda sangat menyesal dan tak hanya bunda tapi papa juga, namun satu kenapa papa dan bunda harus menyembunyikan semua ini darinya? Winata itu kakaknya, dia harusnya tau.

Alona bilang bunda ingin tinggal berdua dengan Lyora saja dan melupakan pernikahannya dengan Sean, seolah olah itu tak pernah terjadi. Di dalam pernikahan itu terciptalah Winata, bagi bunda Winata adalah kegagalan dan Lyora adalah harapan baru.

Walau terdengar agak konyol, Lyora harap bunda dan kak Winata sudah saling bicara di atas sana dan menyelesaikan masalah ini.

Mereka pasti tau apa yang terjadi pada dirinya dan juga papa saat ini, semoga semuanya akan baik-baik saja.

Selesai mendengar semua cerita dari Alona dan hari juga semakin sore, Lyora dan Jay memutuskan untuk pulang. Besok Alona bilang dia akan mengajak Lyora pergi ke makam Winata.

Selama perjalanan hanya ada hening, Jay tau Lyora sedang tak berselera untuk mengobrol atau semacamnya jadi dia memilih untuk ikut diam.

Lyora tak bisa berhenti memikirkan cerita Alona tadi apalagi mata wanita itu terus saja mengeluarkan air mata ketika bercerita.

"cumi turun." karena terus terusan melamun Lyora tak sadar jika mereka sudah sampai di depan rumah.

"makasih banyak ya Jay karena lu hari ini gue tau kebenarannya." Lyora berucap seraya menundukkan badan sebagai ucapan terima kasih kepada Jay.

"jangan makasih terus, ini semua juga karena lu."

Jay berdehem kemudian mengulurkan tangannya di depan Lyora "ehm makanya temenan sama gue."

Lyora terkekeh pelan melihat Jay yang seperti itu namun sedetik kemudian dia segera menerima uluran tangan Jay "kita temenan ya?"

"iyaaa Lyoraa." Jay tersenyum lebar, syukurlah dia sudah tersenyum walau tak selebar biasanya.

Tepat saat mereka masih berdiri di depan gerbang, sebuah mobil berhenti di sana. Lyora tau di dalam mobil ada Valerie dan benar saja wujudnya muncul saat pintu itu terbuka.

"wow lihat ini pasti kalian habis nge date ya?"

Keduanya langsung menatap Valerie dengan tatapan datar dan juga dingin. Kira kira apa yang akan dia katakan?

Soulmate | Enhypen Where stories live. Discover now