☄️[24]

1.3K 210 15
                                    

#Typo dimaklumi!!




🌧




Semenjak membaca surat itu, nyonya Jang benar-benar mulai membuka pikirannya dan mencoba untuk menerima keberadaan Jennie di rumahnya.

Bahkan dia sering terharu melihat Jennie yang bermain dengan Jungkook kecil di sofa ruang tamu.

Gadis itu masih terlalu polos.

Dan setiap melihat Jennie yang memanggilnya dengan sebutan nenek, rasa bersalah akan terus menghantuinya, dan cara terbaik untuk meminta maaf pada Yoona adalah dengan cara menjaga anak itu dengan baik hingga dia tumbuh dewasa.

Dan syukur saja, Ji Eun menerima Jennie dengan lapang dada walaupun Jennie adalah anak sang suami dari wanita lain.

Bahkan walaupun Jennie dan Jungkook sudah beranjak dewasa, mereka masih belum tau tentang masa lalu orang tua mereka.

Nyonya Jang masih takut dan khawatir akan semuanya.

Dia takut kedua cucunya akan kecewa padanya.

Dan dengan kurang ajarnya, si tuan Kim muncul dan mulai mengangkat bendera peperangan jika Yeri tidak di jodohkan dengan Jungkook.

Dia akan memberi tau Jennie tentang semua rahasia masa lalunya, sialan!

Apa dia tidak memikirkan bagaimana hancurnya hati Jennie jika mengetahui hal tersebut? Jennie juga cucunya dan kenapa dia malah ingin mengadu domba.

Konfliknya di mulai dari Yeri yang sangat menggilai Jungkook, sehingga sang kakek mau tak mau harus menuruti kemauan sang cucu.

Nyonya Jang awalnya tidak mau, namun mendengar tuan Kim yang berniat membongkar semuanya, dia jadi merasa cemas.

Apapun yang terjadi, Jennie dan Jungkook tidak boleh tau apa yang sudah terjadi di masa lalu.



🌧



"Nenek" Jungkook berdiri di ambang pintu kamar sang nenek yang tertutup rapat.

Setelah kembali dari kost Rose kemarin malam, kini Jungkook ingin menemui sang nenek.

Dengan tekad yang kuat, dia akan mempertanyakan kenapa sang nenek ingin menemui Rose.

"Masuklah, pintunya tidak terkunci" Sahut sang nenek dari arah dalam.

Jungkook perlahan membuka pintu tersebut dan dapat ia lihat sang nenek sedang bersandar di dashboard ranjang sambil membaca sebuah majalah.

Pandangannya tetap terarah pada lembaran majalah tanpa menoleh ke arah sang cucu.

"Ada apa" Ujar sang nenek, masih fokus membaca.

"Apa nenek sudah merasa lebih baik" Tanya Jungkook. Jungkook dengar dengar sang nenek pusingnya kambuh. Faktor U.

"Nenek rasa, bukan itu tujuan mu ke sini"
"Katakan sejujurnya" Ungkap sang nenek sedikit melirik.

Jungkook menghela napas pelan, di dalam hati menguatkan agar dia berani berbicara seyuyur yuyurnya pada sang nenek.
"Kenapa nenek ingin menemui Rose"

Pertanyaan yang terlontar tadi, sontak membuat keadaan hening sejenak.
"Rose?" Nenek menatap Jungkook sepenuhnya.
"Gadis pelayan yang kau sukai itu" Sambungnya.

[✔] 𝐌𝐲 𝐓𝐲𝐩𝐞Where stories live. Discover now