[✔] 𝐌𝐲 𝐓𝐲𝐩𝐞

☄️[23]

#Typo dimaklumi!!

🌧

"Jadi dia anak dari keluarga Kim?"

"Benar nyonya"

Pagi ini nyonya Jang sedang mencari tau identitas dari selingkuhan sang anak yang bernama Kim Yoona.

Mengetahui hal tersebut nyonya Jang tertawa keras.

Haha..

"Wah, kebetulan apa ini? Anak dan ayahnya sama saja" Ujar nyonya Jang disela tawanya.

Maksud dari perkataannya adalah, ayah dari Kim Yoona merupakan musuh nyonya Jang dalam dunia bisnis, saling menjatuhkan satu sama lain adalah kegiatan rutin mereka di saat ingin merebut kekuasaan dan membandingkan siapa yang lebih unggul dan siapa yang lebih atas.

Dalam hati berkata, nyonya Jang tidak akan pernah membiarkan anak dari musuh bebuyutannya menghancurkan keluarga anaknya, tidak akan pernah.

"Ibu" Panggil sang anak, yaitu tuan Jeon.

"Apa yang kau lakukan di sini" Tanya nyonya Jang ketika sang anak mengunjunginya kemari.

"Apa yang ibu lakukan pada istriku" Sang anak menatapnya tajam.

Nyonya Jang tersenyum miring.

"Istri yang mana maksudmu"

"Yoona"
"Kim Yoona" Seru tuan Jeon.

"Oh, wanita selingkuhan mu itu" Tekan nyonya Jang di kata selingkuhan.

"Dia istriku"
"Aku lebih dulu menikahinya dari pada Ji Eun" Balas tuan Jeon.

"Lalu sekarang kau berpikir Ji Eun lah yang menjadi selingkuhan? Begitu?"
Nyonya Jang tidak suka dengan jawaban sang anak.

"Apa maksud ibu memata matai Yoona, dia ketakutan sekarang" Adu tuan Jeon.

Yoona bercerita padanya kalau anak buah ibunya selalu mengawasinya siang dan malam membuatnya takut, bahkan salah satu dari mereka ada yang berusaha menculik anaknya, jadi karena alasan itulah tuan Jeon datang kepada ibunya untuk meminta penjelasan.

"Itu bagus" Ujar nyonya Jang santai.

"Aku mohon bu, jangan sakiti Yoona dan anakku"

"Berhenti membela wanita sialan itu dan pergilah temui Ji Eun yang juga sedang mengandung anakmu, apa kau tidak memikirkan dia sebagai istri sah mu!!" Nyonya Jang memekik kesal dengan sikap sang anak.

"Ibu, aku-

"Diam!!"

"Sekarang pergi temui Ji Eun, jika tidak maka wanita selingkuhan mu itu tidak akan selamat" Tuan Jeon tampak tersentak dengan ucapan sang ibu.
Nyonya Jang kembali melanjutkan ucapannya.
"Keputusan ada di tangan mu"
"Kau memilih meninggalkannya atau dia akan di lenyap kan"