11: Laut, kabut, dan Pulau selatan II

32 21 12
                                    

   Pulau selatan, Pulau maha luas yang tak di huni siapapun—menurut orang-orang— padahal sebenarnya, pulau tak berpenghuni itu di hinggapi manusia-manusia tanpa adab yang menyebut diri mereka sebagai Bandit selatan, yang awalnya cuman sekedar lalat yang di remehkan kemudian menjelma menjadi sebuah Organisasi yang dapat mendeklarasikan perang dengan negara besar.

Bandit Selatan adalah sebutan keseluruhan, di dalamnya Beranak-pinak perangkat-perangkat lain yang dibagi untuk mengatur segala urusan dan operasi yang hendak mereka lakukan. Satu yang tidak di ketahui seluruh Manusia terkecuali orang-orang Bandit Selatan adalah Bos mereka. Siapa yang mendiami kastil maha megah di atas nyawa orang itu? Yang memerintah seluruh awak yang beribu jumlahnya. Dalam dekade terakhir, bandit Selatan telah berkembang pesat dan mulai dengan berani menampakkan diri mereka dengan menyerang terang-terangan seperti Insiden di Werham. Relasi Dan koneksi mereka semakin luas, membuat Serikat Penyihir curiga bahwa ada tangan lain yang mendanai bandit Selatan, Hipotesis lain juga bilang bahwa Tidak semua penyihir yang ada di sana murni kerja di bawah paksaan. Sebagian dari mereka telah di cuci otaknya dengan iming-iming kejayaan dan kesejahteraan baru bagi para penyihir akan terbuka lebar,dengan membunuh penyihir lain (?)

Barangkali, itulah Kesimpulan yang dapat Audy ambil setelah membaca dengan seksama coretan-coretan abstrak di belakang peta tersebut. Audy mengintip di balik badan kapal yang baru saja menurunkan tawanan baru. Mereka berbaris dengan tangan terikat satu sama lain, sesekali awak bandit Selatan memukul kaki mereka dengan tongkat kayu jika sedikit saja memperlambat Langkahnya.

Ingin Audy menjatuhkan ribuan kapak atau Martil dari tongkat nya. Namun, ia tak boleh gegabah, mengeluarkan energi sebanyak itu sama saja bunuh diri. Ia cuman satu badan, mungkin ia bisa membabat habis awak-awak di pintu masuk. Tapi, bagaimana dengan keseluruhan orang Yang ada di dua pulau ini? Ia akan jadi bubur dalam hitungan detik.

Suara kepakan Membuat telinga Audy menangkap nya sebagai kepakan sayap Alba yang familiar, Rupanya bukan. Ia mendongak, mendapati kapal terbang maha besar yang merupakan transportasi utama mereka untuk bepergian jarak jauh telah kembali. Sayapnya yang terbuat dari kulit sewarna gandum, di gerakkan oleh orang-orang di Dalamnya juga di bantu magis Angin atau sejenisnya. Mereka merendah, dengan segera Kesemua awak menyingkir dan beberapa awak berseragam khusus datang untuk memandu pendaratan. Kepakan sayap mereka melemah, Air laut di bawah mereka tertiup angin kencang hingga menghasilkan gelombang kecil.lambung kapal berhasil menyentuh Permukaan Air, menghasilkan gelombang yang lebih besar datang menyiram tawanan baru yang kini berdiri di pijakan kayu pelabuhan.

Pertamakali aku melihat pendaratan Seperti itu,memang sudah benar kapal itu di air saja. Apa-apaan inovasi mereka yang membuat kapal berlayar di awan?

Papan kecil keluar yang menghubungkan Dek kapal dengan pijakan pelabuhan. Awak-awak itu bergegas mengelap pijakan kayu yang basah sembari menunggu seorang berjubah turun, tudung nya di lingkupi bulu-bulu sewarna bulu serigala. Awak lain bergegas memaksa tawanan baru berlutut sementara mereka hanya membungkuk dengan hormat tanpa berani mengangkat kepala ketika si berjubah menginjakkan kaki di pelabuhan.

Audy tidak dapat mendengar percakapan mereka tapi ia pun tidak berani melangkah lebih jauh. Tiba-tiba saja si berjubah seolah menoleh kearahnya, luka bakar di separuh kiri wajahnya kontan membuat Audy menarik diri sambil membekap mulutnya.

D-dia tidak lihat,kan?

Audy merosot, ia terduduk sambil terus memanjatkan Doa, harap-harap mereka si berjubah itu beranjak pergi dari sana.

Audy tersentak sampai tergeser dari duduknya sewaktu sesuatu yang keras menghantam pijakan pelabuhan. Audy mengintip, seketika Mata Hazel nya Membelalak seperti akan keluar. Ketika kadal terbang—naga bersisik Merah terang bak Api mendarat di sana, lehernya tinggi dan naga itu terlihat gagah berani meski dengan rantai di lehernya.

CAPTAIN CALBARAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant