Part 30: Ketahuan

Începe de la început
                                    

Pria yang bernama Steven itu melirik wanita di samping Khanza yang melingkar kan tangannya di lengan Khanza.

“Sepertinya wanita ini sangat spesial untuk mu pak Khanza?!”

Khanza mengangguk samar “Dia istriku” jawab nya

“Benarkah? Dan kau sama sekali tidak mengundang ku di acara pernikahan mu. Tapi Kalian sangat cocok” ujar Steven setengah terkejut

Khanza sama sekali tidak selera dengan perbincangan mereka dan memutuskan pergi dari hadapan Steven menyambut tamu yang sudah menunggu kedatangan nya.

Namun, matanya menangkap seseorang yang sangat familiar namun orang itu membelakangi nya hingga tak terlalu jelas untuk di tebak.

Semoga bukan dia-seru Khanza dalam hati

Di tengah-tengah Khanza berbincang dengan tamunya, suara datar memanggil nya dan suara itu sudah sangat di kenalinya

Khanza berbalik dan langsung menegang seketika melihat orang yang berjalan ke arahnya dengan tatapan datar penuh intimidasi.

“saya pikir kamu tidak datang pak Rio” ujar pria di samping Khanza

Tak ada raut tersenyum di wajahnya, hanya menampilkan aura dingin mencekam “Why not?” cukup dua kata itu membuat pria bernama Liam itu bungkam seketika dan pergi dengan alasan mencari rekan-rekan kerjanya.

Pak Steven kembali bergabung dengan mereka, tampaknya pria itu cukup penasaran dengan wanita cantik yang memeluk lengan Rio.

Rio dan Steven berjabat tangan dan setelahnya keheningan yang melanda mereka. Karena saat ini, Khanza tampak diam tak ingin ikut dalam perbincangan yang menurut nya akan menimbulkan bencana baginya.

“Istrimu sangat cantik pak Rio, kau sama halnya dengan Khanza yang tidak mengundang ku di acara perni~”

“Dia adik ku” potong Rio cepat

“Maaf atas ucapan ku yang tidak sopan pak Rio”

Rio hanya mengangguk menanggapi dan kembali menatap dua sosok di hadapannya yang begitu jijik dilihatnya.

“Istrimu cantik pak Khanza” ucap Rio menekan kata istri

Kedua pria dingin itu saling menatap tajam, melempar aura permusuhan di dalamnya.

“Tapi adikku lebih cantik dari istri mu. Benar kan pak Steven?” lanjut Rio dengan nada sedikit mengejek

Steven mengangguk membenarkan, karena faktanya wanita di samping Rio begitu cantik dengan dress panjang yang begitu anggun di tubuhnya tak lupa hijab yang menjadi penutup aurat nya yang menambah kesan mewah pada nya.

“Namanya Nasyah” ucap Rio yang melihat Steven penasaran kepada adiknya.

Steven mengangguk tersenyum lalu menoleh kepada Khanza “Istrimu nama nya siapa pak Khanza” tanya Steven dengan sopan

Khanza melirik sejenak Nasyah yang menatapnya tanpa ekspresi

“Kaila” lirih Khanza

Karyawan kantor memang tidak banyak yang datang jadi informasi itu di beritakan dalam acara pesta tanpa takut ada yang mengetahui fakta sebenarnya.

Steven tersenyum kepada Kaila yang memakai dress terbuka berwarna merah dan setelahnya pergi dari hadapan mereka karena kesibukan nya kepada rekan yang lain.

“Nasyah” panggil Kaila dengan lembut

Nasyah menatap nya datar “Iya?”

Sebenarnya Nasyah belum mengetahui fakta tentang kedatangan kakak kedua yang memang sudah di nyatakan meninggal dari tim SAR karena hilangnya dari liburan bersama keluarga.

“Kau sangat cantik” lirih Kaila ingin memeluk Nasyah namun di cegah oleh Rio.

“kami masih ada urusan” sinis Rio memeluk pinggang Nasyah agar lebih dekat dengan nya.

“Selamat yah pak Khanza dan Nyonya Kaila. Kalau begitu, kami permisi dulu” ucap Nasyah menekan kata Nyonya sambil melirik tajam Khanza.

Khanza menatap punggung Nasyah yang keluar dari ruangan dengan penuh penyesalan karena dipikir nya, setelah ini Nasyah akan sangat membencinya.

Khanza menyambut tamunya dengan sangat tidak selera dan Kaila yang lebih banyak berbicara dengan bangga karena Khanza yang mengakui nya sebagai istri.

****

Tepat pukul satu dini hari, Khanza masuk kedalam rumah dengan terburu buru dan langsung di sambut dengan tangisan kencang dari Aira di ruang tamu.

Nasyah dan bi Siti kewalahan karena Aira yang sejak tadi tidak mau berhenti. Aira merentangkan tangannya saat melihat Khanza yang mendekati mereka, tanpa pikir panjang Khanza mengambil Aira dan langsung menenangkan nya.

Bi Siti mendapat kode dari Khanza untuk meninggalkan mereka.

“Maafin ayah yah sayang! Ayah tadi sibuk” ucap Khanza menciumi seluruh wajah Aira yang langsung tertawa kegirangan.

“Sibuk dengan istri baru” timpa Nasyah yang duduk sofa sambil bersedekap dada

“saya bisa jelasin sayang”

Nasyah berdiri dari duduknya dan kembali mengambil Aira yang sudah ingin menangis “nggak perlu! Gue nggak mau dengerin penjelasan apapun dari Lo. Apa yang gue lihat tadi cukup meyakinkan bahwa Lo nggak anggap gue sebagai istri Lo”

Setelah mengatakan hal demikian, Nasyah langsung naik kelantai dua dan mengunci pintu kamar mereka.

Suara gedoran pintu tak membuat nya terganggu dan lebih memilih menyusui Aira yang sudah mulai berhenti menangis.

Walau pernikahan mereka atas dasar perjodohan, namun Nasyah sakit hati mengetahui Khanza yang menusuk nya dari belakang dan itu membuat Nasyah sangat membencinya.

Setelah ini, Nasyah akan pikirkan kelanjutan pernikahan mereka yang di rasa tidak ada lagi yang perlu di pertahankan.

-YustifaVa-

My Baby Aira [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum