Chapter 36

5.6K 410 125
                                    

"Bisa gila aku jika terus di sini."

Para pria lainnya menatap datar pemandangan membosankan di depan mereka. Para wanita telihat sibuk melakukan perawatan di tepi kolam renang, dan mereka diminta untuk menjaga para bocah yang tidak bisa diam sejak tadi.

"Perawatan mereka akan selesai di abad selanjutnya, lebih baik kita pergi dan bersenang-senang." Saran Vede seraya menatap teman-temannya.

"Kau sudah tidak waras? Mau dikemanakan bocah-bocah nakal ini?" Dengus Lucio sembari menatap tujuh bocah tampan yang sibuk bermain.

"Kita bawa saja mereka." Balas Shaquile.

"Kita akan terus mengawasi dan menenangkan mereka, bukannya bersenang-senang kita malah akan semakin sengsara." Gerutu Davin dengan kesal.

"Mereka benar-benar penganggu." Ucap Roby.

"Panggil saja nanny untuk menjaga mereka, lalu kita pergi untuk bersenang-senang." Ujar
Luke.

Davin mendengus mendengarnya. "Jika mereka menangis dan mencari kita bagaimana? Aku sudah tidak mau dimarahi mommy." Sache pasti akan marah-marah jika tahu ia melarikan diri untuk bersenang-senang, belum lagi jika Freya ikut marah dan menyuruhnya tidur di luar.

Darren hanya diam mendengar keluhan para sahabatnya. Jika dulu ia selalu melontarkan ejekan, kali ini tidak ada yang bisa ia lakukan selain diam.

Mau bagaimana lagi? Ia sendiri sekarang ikut merasakan hal menyebalkan ini. Jika bukan karena Yasmine menangis dan meminta ditemani perawatan, Darren pasti memilih untuk pergi bekerja.

"Kalian ingin bersenang-senang?" Tanya Darren setelah beberapa saat diam.

Semua orang langsung melayangkan tatapan curiga pada pria itu.

"Apa? Jangan macam-macam brengsek." Ucap Lucio.

Darren menarik sudut bibirnya. "Sudah berapa lama kita tidak pergi ke sirkuit balapku?" Tanyanya.

"Mungkin sejak kami menjadi ayah?" Tanya balik Vede.

Roby mengangguk singkat. "Iya.... sejak punya anak kita tidak pernah pergi ke sana."

"Yasudah ayo pergi!" Seru Shaquile dengan bersemangat.

"Lalu mereka bagaimana?" Tanya Vede.

"Ajak saja." Jawab Darren seraya mulai menyiapkan keperluan sang putra.

Luke melebarkan matanya. "Maksudmu....."

Davin menyeringai senang saat tahu isi pikiran Darren. "Ini pasti akan menyenangkan, ayo ajak para bocah nakal ini balap mobil!"

 "Ini pasti akan menyenangkan, ayo ajak para bocah nakal ini balap mobil!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei dengar, ini rahasia kita. Bisa dikuliti Raissa aku jika mengajak putra kesayangannya balap mobil." Peringat Shaquile pada teman-temannya.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang