Chapter 50

5.3K 386 269
                                    

Yasmine menatap pantulan wajahnya di cermin meja rias, ia menghela napas pelan sebelum mengoleskan cream agar segera mengembalikan matanya yang sembab.

"Ada apa dengan matamu?" Tanya Darren yang sibuk mengancingkan kemejanya.

"Tidak apa-apa." Jawab Yasmine sembari membenarkan riasan tipis di wajahnya.

Darren mengikat simpul dasi di lehernya. "Jika kau sering seperti ini, anak-anak akan mengira aku yang membuatmu menangis."

Yasmine berdiri dari kursi dan membalikkan tubuhnya menghadap sang suami. "Apa itu salah?" Tanyanya.

Darren mengambil jas lalu memakainya. "Aku bahkan tidak mengatakan atau berbuat apapun."

Yasmine menatap Darren dengan mata sembab. "Terserah." Ia langsung berjalan pergi begitu saja.

Tidak ada pertengkaran atau perlakukan buruk yang Darren lakukan, tapi entah mengapa kemarin ia tiba-tiba masuk ke ruang lukis pria itu dan marah-marah pada lukisan Yumna. Karena terlalu emosi ia jadi menangis semalaman, sekarang moodnya benar-benar tidak baik.

"Mami kenapa?" Tanya Aivaley saat melihat wajah aneh ibunya.

"Tidak apa-apa." Balas Yasmine seraya tersenyum.

"Daddy melakukan sesuatu, mam?" Tanya Tiger dengan wajah tidak suka.

Yasmine sontak menggeleng. "Semalam mami melihat film menyedihkan-"

"Jangan berbohong padaku, mami pembohong yang buruk." Potong Tiger.

Yasmine menghela napas pelan. "Sungguh, daddy tidak melakukan apapun." Hubungan Tiger dan Darren sempat memburuk setelah ia mengalami kecelakaan dulu, dan baru dua tahun ini hubungan mereka membaik. Yasmine tidak ingin hanya karena hal sepele ini, suami dan putranya bertengkar kembali.

"Jika daddy menyakiti mami, bilang padaku. Aku pasti akan menghajarnya."

Yasmine tertawa pelan mendengar hal itu. "Putra mami sudah besar sekarang." Kekehnya.

"Siapa yang mau kau hajar?" Tanya pria yang baru saja mendaratkan tubuhnya di kepala meja.

"Kau, dad." Jawab Tiger sembari menatap sang ayah.

"Memang apa yang aku lakukan?" Tanya Darren dengan santai.

"Jika kau menyakiti mami lagi, aku akan menghukummu."

Darren meletakkan cangkir kopinya. "Kau berani pada daddy?"

"Tentu, aku tidak akan menundukkan kepalaku pada siapapun kecuali pada mami." Bukankah itu yang pernah diajarkan daddy-nya dulu?

Darren mengangguk-anggukan kepalanya. "Itu bagus, mungkin lain kali kita bisa bertanding di ring."

"Jangan dianggap serius, dia hanya bercanda." Ujar Yasmine dengan panik.

"Aku tidak bercanda." Sanggah Tiger.

"Diam!" Yasmine melotot kesal hingga membuat ketiga putranya tertawa.

"Mami sangat lucu." Kata Adonise dengan tertawa.

" Kata Adonise dengan tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang