Chapter 19

4.4K 417 151
                                    

Seorang pria tua berjalan pelan menghampiri seseorang yang duduk sendirian di bawah pohon rindang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tua berjalan pelan menghampiri seseorang yang duduk sendirian di bawah pohon rindang. Setelah berhasil mendaratkan tubuhnya, ia memberikan segelas wine pada orang di sampingnya.

"Daddy senang kau mau datang."

"Jika bukan karena paksaan mommy dan grandma, aku pasti memilih menyelesaikan pekerjaanku."

Harvey mendengus kesal mendengarnya. "Sesekali berliburlah, terlalu sering bekerja tidak baik untuk kesehatanmu." Nasihatnya pada sang putra.

"Aku tidak suka liburan." Jawab Darren sebelum menegak wine di gelasnya hingga tersisa setengah.

"Ckkk bahkan saat akhir pekan kau tetap berkerja, setidaknya istirahat jika tidak mau berlibur."

Darren berdecak pelan. "Jika begitu nasihati para keponakan daddy, mereka terlalu sering cuti hingga memaksa aku menyelesaikan urusan Black Swan sendirian."

Harvey memutar bola matanya dengan malas. "Mereka sudah berkeluarga, menghabiskan waktu dengan anak dan istri adalah kegiatan wajib, perjaka tua sepertimu mana mengerti!"

Darren tidak menanggapi sindiran dari ayahnya dan memilih mematik rokok yang sudah terselip di bibir sexynya.

Harvey mengumpat tertahan, jika dulu Darren akan kesal saat ditanya dan disindir tentang pernikahan, maka sekarang putranya itu terlihat jauh lebih santai dan menutup telinga dengan ocehan semua orang.

Hal itu tentu saja membuat Harvey sangat pusing, bagaimanapun caranya ia harus berhasil membujuk putranya itu untuk menikah.

"Lihat gadis cantik yang sedang bersama mommy."

Darren memfokuskan pandangannya untuk menatap orang-orang yang sedang sibuk bertamasya di tengah hutan.

"Dia putri dar—"

"Aku tidak tertarik."

Harvey mendengus kesal. "Dia cantik, baik dan berpendidikan tinggi, karirnya—"

"Jika mau, daddy saja yang menikahinya." Potong Darren dengan santai.

Kalimat itu langsung membuat Harvey melotot kesal. "Dasar anak tidak waras!"

Darren memutar bola matanya. "Sudahlah dad, berhenti melakukan hal sia-sia."

"Orang tua mana yang akan membiarkan putranya melajang terus menerus?" Dengus Harvey.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, hari terus berganti dengan sangat cepat. Satu persatu sahabat Darren sudah menikah, dimulai dari Nial dan Miranda, dan diakhiri oleh Luke dan Alea.

Mereka semua bahkan sudah mempunyai anak, dan Darren masih betah menyendiri hingga saat ini.

Darren menghela napas pelan, ia memutar lehernya untuk menatap pria tua di sampingnya. "Apa yang sebenarnya kalian harapkan? Cucu? Kak Lily dan Vin sudah memberikan empat cucu untuk kalian, lalu mau apa lagi?"

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang