Chapter 17

4.4K 389 64
                                    

Suara baku tembak yang terus terdengar bersahutan dengan robohnya satu persatu orang di sana.

Munculnya beberapa helikopter membuat Nicky dan anak buahnya menjadi panik. Mereka tidak punya persiapan apapun untuk menghadapi serangan besar-besaran itu.

Bahkan belum ada 30 menit penyerangan berlangsung, seluruh markas mereka berhasil dikuasai oleh Black Swan dan antek-anteknya.

Darren terlihat berjalan dengan santai menghampiri Nicky dan anak buahnya yang sudah duduk terikat, penyerangan selesai seusai dengan prediksi mereka, dan Darren sangat puas dengan hal itu.

Kaki jenjang Darren berhenti tepat di depan Nicky, ia menarik sudut bibirnya saat melihat wajah marah pria itu.

"Kalian bisa membawa semua barang di gudang persediaan." Ujar Davin yang langsung membuat beberapa pria di sana tersenyum senang.

"Dasar sialan, apa mau kalian?!"

Darren memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Bawa mereka ke markas." Perintahnya yang langsung dilaksanakan oleh para devil.

"Kita langsung habisi mereka?" Tanya
Shaquile menatap kepergian Nicky dan anak buahnya.

"Sejak kapan Darren suka menghabisi orang?" Kekeh Lucio.

"Menyiksa mereka jauh lebih menyenangkan." Seringai Darren sebelum berjalan terlebih dulu.

"Aaaarggggghhhh!" Jeritan disusul kedatangan seseorang membuat suasana di ruangan gelap itu semakin menegangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaarggggghhhh!" Jeritan disusul kedatangan seseorang membuat suasana di ruangan gelap itu semakin menegangkan.

Luke menjambak dengan kasar rambut cepak Nicky. "Long time no see, dude. Selama sepuluh tahun ini kau sudah hidup bahagia, sekarang saatnya hukumanmu tiba." Ujarnya sembari menahan diri agar tidak langsung menerjang pria itu.

Nicky meringis pelan sembari tertawa. "Kenapa? Kalian ingin membalas dendam atas kematian kakek kalian?"

Rahang petinggi Black Swan langsung mengeras mendengarnya, ingin sekali mereka menghabisi Nicky, namun tanpa perintah Darren mereka tidak bisa melakukannya.

Nicky tersenyum senang melihat ekspresi wajah para di sana. "Oh atau untuk membalas atas apa yang terjadi pasa kekasih dari ketua kalian?"

Darren menatap datar pria sialan itu, ia bersumpah akan membuat Nicky berlutut dan memohon untuk dibunuh.

"Kenapa? Aku benar bukan?" Kekeh Nicky saat melihat tidak ada yang bereaksi apapun. "Aku bahkan masih menyimpan video indah itu, atau mau aku ceritakan bagaimana rasanya bercinta dengan Yumna?" Tanyanya pada Darren.

"Ck ck ck kau pasti iri karena tidak bisa menidurinya."

Darren tetap menunjukkan ekspresi datarnya, ia terus memandangi wajah Nicky yang menampilkan senyuman lebar.

"Vaginanya cantik, dadanya juga cantik, suara desahannya juga halus— ah kau pasti sudah melihat video percintaannya dengan para anak buahku, bukan?"

Vede mengantupkan bibirnya dengan rahang yang mengeras, ia hendak mendekati Nicky namun ditahan oleh Roby.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang