Chapter 26

5.5K 406 197
                                    

Hari berganti dengan begitu cepat, hingga tibalah pada hari yang sudah dinanti-nantikan oleh semua orang.

Hari pernikahan Darren dan Yasmine.

Semua orang merasa begitu antusias menyambut hari itu, selama satu minggu ini mereka berkerja keras untuk membuat acara pernikahan yang begitu mewah.

"Dimana Tiger?" Tanya Yasmine yang sedang dirias oleh Delia.

"Uncle Harv membawanya tadi." Jawab Freya.

Yasmine beberapa kali menghela napas, entah mengapa ia merasa begitu tegang sekarang.

"Kau tidak apa-apa, Yas?" Tanya Alexa saat melihat kegelisahan sahabatnya itu.

"Iya...." Jawab pelan Yasmine.

Delia tersenyum mendengarnya. "Tidak apa-apa, itu wajar."

Yasmine tersenyum sembari mengangguk pelan. Dibanding tegang karena mau menikah, Yasmine lebih tegang karena memikirkan calon suaminya.

Ayolah, calon suaminya adalah Darren. Darren Leonelle Barrack!

Pernikahan adalah pekerjaan seumur hidup, dan Yasmine harus berkerja sama dengan pria itu hingga akhir hayatnya.

Yang ada dalam benak Yasmine hanya satu. Apa ia mampu melakukannya?

*

"Apa yang sebenarnya dia lakukan?" Tanya Vede dengan heran.

Bagaimana tidak, pria yang akan melangsungkan pernikahan beberapa menit lagi, sekarang malah sibuk melukis seorang gadis di masa lalunya.

Iya. Darren tengah duduk melukis Yumna sembari menyesap rokoknya.

"Hei dude, kau akan segera menikahi Yasmine. Itu artinya kau harus melupakannya, dia pasti sudah bahagia di surga." Ujar Luke.

"Yasmine akan menjadi istrimu, kau harus menghargai perasaannya." Timpal Lucio.

Mereka tidak bisa marah dengan Darren. Karena nyatanya, melupakan seseorang yang disayang memang tidak semudah itu.

Davin menepuk-nepuk pundak Darren. "Tidak apa-apa jika belum bisa melupakan Yumna, tapi jangan perlihatkan semua ini pada Yasmine."

Darren hanya diam dan tetap fokus menatap lukisan seorang wanita cantik yang tengah menggunakan gaun pengantin.

Setelah memberikan beberapa sentuhan, Darren mengakhiri kegiatannya. Ia segera beranjak berdiri dan membawa kanvas besar itu ke ruangan khusus hasil lukisannya.

"Apa dia memang secinta itu pada Yumna?" Tanya Shaquile sembari menatap punggung Darren yang menjauh.

Semua pria di sana langsung menatap Nial dengan penasaran. Mereka hanya tahu sedikit hal tentang hubungan Darren dan wanita berdarah Jerman itu.

Nial menuangkan wine pada gelasnya. "Darren pernah mengalami kecelakaan saat berkendara, lalu Yumna yang menolong dan merawatnya. Dia gadis yang baik dan sangat pemalu, Darren sering mengajakku untuk mengunjungi kedai sandwich milik Yumna. Gadis itu juga sebatang kara, hingga membuat Darren merasa punya tanggung jawab padanya."

"Apa Darre-"

"Dimana Darren?"

Suara seseorang yang baru saja memasuki ruangan membuat para pria itu menoleh. Mereka bisa melihat Harvey berjalan mendekat dengan Tiger yang berada di gendongnanya.

"Ada apa, dad?" Tanya Darren yang keluar dari ruang lukisnya.

Tanpa mengucapkan apapun, Harvey berjalan mendekati putranya dan memberikan tubuh Tiger.

Scandal With Mr BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang