-J: fakta.

32 6 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!

H A P P Y  R E A D I N G!!

︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽

Beberapa orang tampak berjalan mengekori seorang pria yang baru saja keluar dari ruang rapat. Didampingi gadis cantik dengan tubuh menjulang persis seperti seorang model yang membawakan beberapa dokumen untuk melengkapi jalannya rapat tadi.

Sementara pria yang berjalan paling depan memberikan kacamata baca kepada asisten pribadinya. "Apa lagi selanjutnya?" tanya Jin menahan lelahnya.

"Tidak ada. Jadwal anda kosong karena anda harus menjemput tuan besar Bae dirumah sakit," jelas Yongsun.

Langkah Jin bergerak memasuki ruangan dengan pintu lebar di kantor milik Appanya. Sementara pria yang berdiri di samping Jin masuk paling belakang bertugas menutup pintu ruangan itu, menyisakan beberapa jejeran rapi pegawai 'HJ Corporation' yang memberikan hormat untuk atasan mereka.

"Aku lelah," itu ucapan Jin sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi besarnya.

Yongsun menggelengkan kepalanya, menata dokumen itu ke tempat asalnya.

"Hyung, kau sudah menyiapkan mobil untuk ku pergi nanti?"

Pria yang baru saja ikut bergabung dalam ruangan itu mengangguk. "Kau tenang saja, semua sudah ku siapkan."

"Ayolah Jin! Dua tahun semenjak kau menggantikan posisi tuan Bae dan kau masih meragukan kinerja Jinyoung?" tanya Yongsun.

"Bukan seperti itu, Noona. Kau tau istilah basa-basi? Ayolah! Aku ingin mengobrol layaknya seorang teman bersama kalian," ungkap Jin memandang kedua orang itu dengan jenuh.

Jinyoung tertawa kecil sebelum menggeleng. "Aku tidak bisa melakukan itu dengan mudah tuan, aku tidak seperti Yongsun."

"Lagipula kau mengharapkan apa dari pria kanebo kering seperti Jinyoung ini! Dia itu pria kaku, Jin," timpal Yongsun.

"Ayolah Hyung! Cukup bersikap seperti itu ketika diluar, jika hanya ada aku dan Yongsun anggaplah kita sebagai teman bukan atasan dengan bawahan," ungkap Jin memohon entah untuk berapa kali.

"Akan ku usahakan, tuan."

Yongsun berdecak, sebelum duduk di sofa mahal diruangan itu sambil meminum secangkir teh yang sudah disiapkan untuk Jin. "Kau selalu mengatakan itu tapi tak pernah terwujud."

"Maaf, tapi itu teh milik tuan Hyojoon," tegur Jinyoung.

"Minuman Jin, minuman milikku juga, dia tidak marah, lihat?" tanya Yongsun menandaskan teh di cangkir itu.

"Lupakan, aku ingin pergi saja!" ucap Jin jenggah.

"Biar ku antar, tuan," tawar Jinyoung.

"Tak perlu! Aku akan pergi sendiri, nikmati sisa waktumu!"

Kepergian Jin dengan raut kesal menerbitkan tawa diwajah Yongsun. "Tenang saja Jinyoung, gajimu tidak akan dipotong atau takut kau akan dipecat, tapi ubahlah sikapmu. Jin membutuhkan teman, terlalu cepat untuknya dengan kenyataan bahwa setiap hari bertemu tumpukkan kertas, segudang agenda rapat, dan menghadiri acara peresmian. Kau mengertikan maksudku?"

K I M Where stories live. Discover now