-J : orang asing.

69 22 79
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!

H A P P Y  R E A D I N G!!

︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽

Matanya masih terpaku, lurus ke arah pintu yang selalu tertutup dengan rapat semenjak sembilan hari yang lalu. Sambil menimang brosur di genggamannya ia menghembuskan nafas dengan kasar berusaha meringankan hal negatif yang selalu menghantui pikirannya.

“Ada apa?” tanya nyonya Kim sambil meletakkan bahan masakkan untuk esok pagi.

“Namjoon. Ada apa dengannya Eomma? Ini sudah sembilan hari berlalu aku tidak melihatnya dan terus menerus berada disana.”

Nyonya Kim menggeleng ikut duduk di samping putra sulungnya. “Dia tidak terus berada disana, dia tetap pergi ke sekolah.”

Eomma melihatnya secara langsung?” menjawab pertanyaan Jin nyonya Kim mengangguk. “Bagaimana dengan dia?”

“Seperti biasa, dengan buku dan raut serius diwajahnya.”

Jin menatap Eommanya lekat mencari perasaan yang ia rasakan saat ini. “Eomma tidak mengkhawatirkannya?”

“Tidak.”

Pria dengan bahu lebar itu tersenyum miris sambil menatap wanita di sebelahnya dengan raut tak percaya.

Eomma tau Namjoon anak Eomma yang hebat, dan kau juga tau bukan? Appa dan impiannya?” jelas nyonya Kim membantah pikiran yang terlintas di benak anaknya.

“Kenapa Namjoon harus terbebani dengan impian Appa? Bukankah ada aku, Taehyung sebagai anak kandung Appa bisa mewujudkan impiannya itu?” tanya Jin masih tidak mengerti.

Nyonya Kim memilih diam. Ia tidak bisa membenarkan perkataan Jin. Ada yang salah dengan pernyataan anak sulungnya tersebut.

Eomma?” panggil Jin lembut memegang kedua punggung tangan wanita yang amat ia cintai itu.

“Karena—,” sesak di dadanya membuat nyonya Kim menghentikan ucapnya, matanya berkaca-kaca Jin yang menyadari itu tersenyum lembut membuat tetes air itu jatuh. “Karena Namjoon yang berjanji, karena Namjoon yang membuat janji itu.”

Meski ia tidak begitu memahami arti perkataan ibunya Jin tersenyum sembari menghapus sisa air mata dipipi ibunya. “Jika mimpi Appa akan diperjuangkan oleh Namjoon. Jadi apa yang bisa kulakukan untuk Eomma?”

“Cukup, fokuslah terhadap mimpimu. Ikuti perlombaan itu, maka jalan untuk kau meraihnya akan terbuka lebar, Kim Seokjin.”

Dengan cepat Jin membawa tubuh ibunya masuk ke dalam dekapan. Perkataan yang indah itu terucap, menggetarkan hatinya, memacu semangatnya. “Aku akan berusaha yang terbaik Eomma, untukmu.”

“Tidak, Seokjin. Tapi untuk dirimu sendiri,” koreksi nyonya Kim sebelum mengusap punggung kokoh milik putra sulungnya sambil meneteskan air mata.

— 김 —

Seorang gadis mengayuh sepedanya mengelilingi taman yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Jin terus mengawasi, siap dengan perlindungannya ketika segerombolan laki-laki seusia Sejeong mendekat untuk menggoda.

K I M Where stories live. Discover now