✓🥑. Chapter 3

20 19 17
                                    

MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT, DAN ALUR CERITA KARENA UNSUR KETIDAK SENGAJAAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT, DAN ALUR CERITA KARENA UNSUR KETIDAK SENGAJAAN.
🥑



Happy reading....

©Story of "Ranqa; Memories"


✓🥑. Chapter- 3

Di kantin pada waktu istirahat jam ke 2, aku duduk satu meja dengan yoga, Wati, Qila, Away, dan Sindi. Masing-masing makan gorengan sambil bicara ini itu.

"Gimana Ranqa." tanya Sindi.

Karena kejadian tadi pagi Ranqa memberi cilok, Sindi mencecar ku dengan banyak pertanyaan. Terpaksa aku menceritakan apa yang sebelumnya terjadi.

"Masih." ku jawab Sindi.

"Masih apa?"

"Masih laki- laki."

"Siapa yang deketin kamu Nab?" tanya Qila, "Siapa namanya?"

"Ranqa."

"HAH?!" serempak Wati dan Qila berseru. Aku terkejut, Yoga saja hampir keselek.

"Serius namanya Ranqa." Wati menyakinkan.

"Iya, kalian kenal?

"Ya Allah Nabi." Qila geleng- geleng menatap ku.

"Jelaslah kenal siapa di sekolah yang gak kenal dia. Ranqa itu selalu aku ceritain ke kamu."

"Langganan guru BK ya? tanya Yoga sembari menyuapkan cireng ke mulutnya.

Qila mengangguk.

Aku diam mencoba mengingat, "Kamu gak pernah cerita, apa aku lupa."

Qila menepuk jidat.

"Ranqa teh anu mana?" tanya Away.

"Kamu juga poho Way? Wati menyahut. "Itu, Ranqa anak IPS-B anu pernah naik motor pake galon.

"Oh! Yang suka di warung Ceu Kokom wae bersama the gang."

"Iya!"

Aku menatap ketiga teman ku secara bergantian. Seperti mereka mengenal Ranqa dengan baik. Tak lama itu aku terkejut karena melihat Ranqa datang ke kantin.

Dia datang bersama Ucup dan satu lagi kalau gak salah Fadli. Dia datang ke meja kami dan menyapaku:

"Hai, Nabi."

Aku hanya tersenyum.

"Cuma senyum aja nih, tapi manis kok."

"Iya, hehehe." jawabku.

"Eh ada Wati nih." tiba-tiba Ucup nanya ke Wati. "Akang rindu Wat, rasanya itu berat."

"Geleh ih." jawab Wati galak.

"Jangan galak atuh nanti jadi nenek lampir." ucap Ucup. Wati mendengus malas.

Setelah makan risoles, Ranqa pergi bersama kedua temannya entah kemana. Tapi sebelum dia pergi dia sempat berbicara ke semua orang di kantin:

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ranqa;Memories [On-Going]Where stories live. Discover now