CHAPTER 7

39 5 1
                                    


HAPPY READING


Sebulan sudah sejak nyonya Choi mengetahui tentang kebenaran Nara, wanita berusia 38tahun itu berusaha menerima kenyataan bahwa putri semata wayangnya telah menikah dan menjadi istri kedua dari seorang pria kaya yang menjabat sebagai CEO diperusahaan besar nan tersohor dikorea.

Awalnya wanita itu menolak keras permintaan Jungkook yang ingin tetap melanjutkan pernikahan tersebut dengan alasan mencintai putrinya, tentu posisi Nara lah yang menjadi masalah untuknya. Putri tunggalnya itu kerap kali mendapatkan cibiran dan gunjingan dari orang-orang sekitar karena acap kali melihat Jungkook datang dan bahkan sering menginap dikediaman sederhana mereka.

Sedangkan pernikahan Nara tak seorang pun ada tetangga mereka yang menyaksikan dan mengetahuinya. Meski nyonya Choi telah menjelaskan pada warga setempat tentang keresmian pernikahan putrinya namun tak sedikit orang-orang disana yang tak percaya, mereka terus mencibir Nara. Terlebih ke dengkian itu bertambah besar sebab melihat sosok pria yang mengaku suami Nara itu sangatlah sempurna, berparas tampan dan mapan tentu dengan harta yang berlimpah.

Namun nyonya Choi tetap bersikap sabar, ia sadar inilah resiko yang akan mereka dapatkan. Itu belum seberapa jika mereka mengetahui fakta bahwa Nara hanyalah istri kedua, membayangkannya nyonya Choi bergidik ngeri. Warga setempat tentu akan semakin membenci dan menggunjing mereka lebih dari ini.

Mobil mewah Jungkook lagi-lagi terparkir dipekarangan rumah sederhana keluarga Choi, pria itu baru saja sampai disana setelah dua hari lamanya ia tak datang Nara pun mengetahui alasannya- suaminya itu tengah ada urusan pekerjaan hingga ia harus bepergian ke Daegu selama dua hari. Sesuai janji ia tentu akan lebih sering meluangkan waktu untuk Nara kebanding dengan Jia, terlebih ia selalu merasa rindu pada Nara juga gadis itu kini tengah hamil muda tentu Jungkook harus memberikan perhatian lebih untuknya.


Setelah pintu dibukakan oleh ibu mertuanya Jungkook pun melangkah masuk sembari menenteng beberapa paper bag ditangannya, seperti itulah Jungkook- ia tak pernah lupa untuk membawa sesuatu setiap kali mengunjungi keluarga barunya itu.

Walau masih merasa canggung nyonya Choi tetap bersikap ramah menyambut menantunya itu, mau diapakan lagi toh semua sudah terjadi wanita itu tak mungkin membiarkan putrinya hamil tanpa suami. Dengan lapang dada dan hati yang ikhlas ia menerima takdir yang harus putrinya jalani.

"Bu, dimana Nara?"
Tanya Jungkook setelah mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang istri.

"Dia dikamarnya, hari ini Nara selalu muntah dan tak mau makan."
Sahut wanita itu memberitahu menantu yang hanya terpaut usia delapan tahun dengannya itu.

"Dia sakit, kenapa tidak menghubungiku Bu."

"Tidak apa Jung, itu hal biasa yang akan dialami wanita hamil muda sepertinya."
Terang nyonya Choi.

"Aku akan melihatnya."

Ibu mertuanya mengangguk setuju.

Jungkook bergegas masuk kedalam kamar, nampak presensi gadisnya tengah tertidur dengan posisi miring menghadapnya.

Pria itu mendekati Nara, tangan bertatonya membelai wajah dan menyelipkan anak rambut gadis itu ditelinganya. Seperdetik kemudian bibir tipisnya ia daratkan untuk mengecup bibir gadisnya, hingga perlahan gadis itu membuka matanya.

"Tuan."
Panggilnya lembut.

"Kau terbangun ya, maaf aku mengganggu tidurmu."
Ucapnya sembari memberi senyuman pada gadisnya.

MY SECOND WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang