CHAPTER 6

39 5 0
                                    

HAPPY READING

Suara pria dewasa dengan lembut memanggil namanya hingga menyapa indera pendengaran Nara. Ia sangat mengenali suara itu, suara yang beberapa bulan ini ia rindukan. Suara orang yang berkali-kali menyatakan cinta padanya namun tanpa pamit ia tinggalkan.

Tubuh Nara bergetar ia ingin menoleh namun juga enggan, sebab  ragu apa benar ada orang dibelakangnya seperti yang ia rasakan ataukah hanya sekedar halusinasinya saja. Gadis itu menggelengkan kepalanya samar berusaha menepis pikiran yang menurutnya tidak mungkin terjadi, ia kembali menggerakan tungkainya untuk melanjutkan kegiatannya tapi langkahnya kembali terhenti saat suara itu lagi-lagi ia dengar namun kali ini tidak memanggil namanya melainkan dengan panggilan cinta bermakna kerinduan yang mendalam.

"Sayang."
Ucap pria itu lembut.

Nara memutar tubuhnya, berbalik guna memastikan siapa orang dibelakangnya. Nampak presensi tampan berdiri tegap dihadapannya, manik kembar nan bulat itu menatap dalam penuh sayang kedua manik indah milik Nara. Setelah dua bulan lebih berpisah akhirnya ia bisa melihat kembali sosok pria yang sangat ia rindukan, wajahnya masih sama pria itu bahkan datang dengan ketampanannya yang bertambah berkali-kali lipat. Tubuh kekar atletisnya dibungkus dengan kemeja berwarna biru muda dengan lengan yang digulung hingga sikunya, rambut hitamnya nampak mulai gondrong. Juga bibir tipisnya itu terlihat merekah dan begitu menggoda. Manik keduanya bertemu, kembali beradu saling tatapan menyimpan kerinduan yang teramat sangat disana.

"Tuan."
Ucap Nara pelan.

Jungkook seketika menghampiri dan menghambur pelukan kearahnya, langsung saja ia mendekap tubuh mungil itu mengurungnya didalam tubuh kekarnya. Tak peduli dengan mata orang-orang yang menatapnya bingung disana, bagi Jungkook yang penting saat ini adalah mencurahkan kerinduannya pada gadis yang beberapa bulan ini membuat dirinya kacau berantakan. Pria itu merasa lega sebab akhirnya ia menemukan gadisnya setelah beberapa bulan putus asa karena kepergiannya.

Kini Jungkook dan Nara berada ditaman tak jauh dari cafe milik Yoora, tempat itu terlihat sepi pengunjung karena memang hari ini bukan hari libur. Mereka duduk disalah satu kursi taman tersebut, Jungkook lah yang meminta mereka meninggalkan cafe bertujuan agar keduanya bisa berbicara dengan leluasa.

Hening untuk sesaat keduanya masih bungkam, namun sang pria tak berniat melepaskan genggaman tangannya yang sedari tadi mengikat tangan halus milik gadisnya.

"Ba-bagaimana kabar tuan?"
Suara gadis itu terdengar gugup, setelah lama diam akhirnya ia memulai pembicaraan.

"Menurutmu?"
Jungkook bertanya balik.

"Tuan terlihat baik dan sehat."
Sahutnya seraya tersenyum.

"Ini tak seperti yang kau lihat, aku hampir tak waras karena mencarimu."
Terang Jungkook.

"Kita sudah bercerai, tuan tak perlu mencariku."
Kata gadis itu lagi.

"Siapa yang menceraikanmu? Apa aku pernah melakukan itu?"
Tanya Jungkook intens.

Nara diam gadis itu menundukan wajahnya enggan menatap prianya.

"Tapi nyonya menginginkan kita berpisah dan membatalkan kontrak nya."
Lirihnya sendu dibalik wajahnya yang tertunduk.

Tangan kekar Jungkook mulai bergerak mengangkat dagu gadis itu untuk menatapnya.

"Aku yang menikah denganmu, bercerai atau tidak itu sepenuhnya hak dan keputusanku."
Jelas Jungkook.

MY SECOND WIFEWhere stories live. Discover now