CHAPTER 5

36 4 0
                                    

HAPPY READING


"Tuan selamat bekerja, semoga harimu menyenangkan. Jangan lupakan makan siangmu dan. . ."

"Aku-"

"Aku men- cintaimu--"💜🤭

Jungkook mengukir senyuman manis yang begitu merekah disudut bibirnya. Entah mengapa dengan hanya membaca sebuah pesan singkat yang dikirimkan Nara membuatnya begitu bahagia. Jungkook tak pernah seperti ini sebelumnya, ini kali pertama ia merasakan hatinya berbunga-bunga karena seorang wanita. Bahkan kepada gadis belia yang masih sangat muda terpaut jauh usia dengannya. Terlambat memang karena diusianya yang ke-30tahun pria itu baru merasakan sensasi jatuh cinta bak anak remaja, karena selama hidup pria itu tidak terlalu mementingkan urusan asmara.

Ia terlalu disibukkan dengan pekerjaannya dikantor sehingga tak ada waktu untuk mencari pasangan dan berakhirlah ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan istri pertamanya Hwang Jia namun pernikahan mereka pun tak berjalan mulus seperti rumah tangga orang lain pada umumnya. Jungkook tak pernah merasa nyaman dan bahagia selama lima tahun hidup bersama wanita yang berprofesi sebagai model tersebut.

Pria Jeon itu terus memandangi ponselnya, ia terkekeh gemas melihat emoji berbentuk hati berwarna ungu dan orang yang tengah menutup mulutnya karena malu.

Ia lalu membawa jempolnya untuk mengetikan sesuatu dilayar benda pipih miliknya itu sembari terus mengukir senyum yang sejak tadi belum hilang terpatri diwajahnya.

"Kau juga jangan lupakan makan siangmu. Aku pun mencintaimu bahkan sangat."

Katanya lewat balasan pesan singkat itu.

_

_

Malam hari, Jungkook bergegas turun dari mobilnya dengan langkah cepat ia segera masuk kedalam rumah megahnya. Jangan lupakan senyuman manis yang sejak siang tadi terukir diwajah tampannya, pria itu tak sabar membawa tungkainya berjalan menuju ruang tengah tempat biasa Nara menunggu dan menyambutnya dengan senyuman hangat. Belum melihatnya saja sudah membuat Jungkook bahagia dan tak sabar ingin memeluk tubuh mungil gadis itu guna meluapkan kerinduannya.

Diruang tengah tidak ada presensi yang ia cari disana. Bergegas tungkainya kembali melangkah menuju dapur dan ruang makan disana pun terlihat sunyi tidak seorang pun disana. Langkahnya bergerak cepat menuju anak tangga tujuan utama pria itu adalah kamar Nara. Secepatnya ia membuka pintu kamar yang biasa ditempati gadis itu namun hasilnya nihil, gadisnya tak ia temukan disana.

Jungkook mulai khawatir, jantungnya berdegup kencang. Pikiran yang tidak-tidak mulai timbul diotaknya. Terburu ia memasuki kamar utama nampak sang istri yakni Jia tengah menunggunya disana duduk dengan pose menantang dengan busana kurang bahan, memakai lingeri sexy mengekspos hampir semua tubuh moleknya.

"Sayang kau sudah pulang?"
Tanya Jia menghampiri suaminya.

Jia membelai leher serta rahang tegas milik sang suami, mulai mengecup leher jenjang suaminya hingga meninggalkan noda merah keunguan disana.

"Apa yang kau lakukan?"
Tanya Jungkook spontan mendorong tubuh Jia agar menjauh darinya.

"Ada apa denganmu? Aku istrimu, wajar jika aku melakukannya."
Sahut Jia.

MY SECOND WIFEWhere stories live. Discover now