Chapter 15- Quality Time

4.6K 150 6
                                    

maaf pendek dan banyak typo.
Jangan lupa vote dan comentnya

Cekidot

Authour

Marsel sedang mondar-mandir di dalam ruangannya. Sesekali dia mengumpat. Wajah nya penuh amarah. Sudah beberapa karyawan yang masuk keruangan di bentak dan di marahi olehnya hanya karena masalah kecil.
"Sialll" umapat marsel entah untuk keberapa kali.
"Kenapa om tanumiharja untuk menerima kerja samanya sangat lama sih,kalau gini terus cepat atau lambat para polisi dan CBI akan segera mendapat kan apa yang mereka ingin kan" ujarnya pada diri sendiri. Setelah lelah mondar- mandir marsel menghempaskan tubuhnya kesofa.
"Dan sebelum itu terjadi, gue akan menghancur kan keynal lebih dulu"gumamnya lagi.

#flassback

"Om ,gimana dengan kerja sama nya? Sampai sekarang om masih menggantungkannya"ujar marsel yang duduk di depan tanumiharja. Sedangkan tumiharja hanya memijitkan dahinya.
"Om gak mungkin menerimanya sel, keynal sangat berpengaruh dengan perusahaan ini. "Ujar tumiharja pada marsel. Marsel mengepalkan tangannya dibawah meja kerja tumiharnya. Rahang nya mengeras. Karena tumiharja tidak bisa mengambil keputasan nya sendiri. Bagai mana pun keynal sangat bepengaruh dalam perusahaan ini. Tumiharja grup sudah hancur sedari dulu kalau tidak ada keynal. Jadi itu lah yang membuat tumiharja tidak bisa mengambil keputusannya sendiri. Walau sebenarnya dia bisa melakukannya kalau dia egois dan melupakan semua usaha keynal yang bersusah payah untuk membangun kembali perusahaanya yang dulu hampir bangkrut.
"Maaf sel, om gak bisa menerimanya kalau tanpa persetujuan keynal" ujar tumiharja pada masel. Yang sudah mencoba mnhan amarah dan emoasinya.

#flassbackend

Veranda pov

Aku rasa sekarang aku seperti remaja SMA sekarang. Bayangkan saja sejak tadi pagi aku sudah wanti-wanti dan memaksa keynal untuk jalan-jalan. Dan keynal hanya bisa pasrah dan terpaksa membatalkan niatnya untuk mengunjungi restorannya yang ada di bandung.
"Nal pinggirin mobilnya"ujar ku pada keynal yang sedang menyetir.
"Kenapa lagi?" Tanya keynal saat aku menyuruhnya menghentikan mobilnya. Tapi dia meminggirkan mobilnya di dekat halte bus trans jakarta.
"Aku gak mau naik mobil"ujar ku manja memeluk lengan keynal. Keynal menaikkan alis sebelah. Aku langsung mengecup bibir seksinya sekilas.
"Terus kamu mau naik taksi?" Tanya keynal terseyum. Aku mengelengkan kepala ku.
"Terus?" Tanyanya mulai rustasi. Itu membuatnya sangat mirip denzel.
"Kita naik itu" ujar ku tersenyum padanya. Menunjuk kearah bus trans jakarta. Keynal menghela nafasnya. Lalu mengangguk.
"Tunggu!" Keynal menghentikan tangannya yanghendak membuka pintu.
"Ada apa?" Tanya ku bingung.
"Kali ini, kamu gak akan menyuruhku untuk memegang kumis bapak-bapak lagi kan?" Tanya keynal padaku. Aku tertwa mendengar ucapan keynal. Dan kejadian saat aku hamil deenzel dulu muncul di kepala ku.
"Gak sayang"ujarku mencoba menghentikan tawaku. Keynal menghela naas lega. Lalu aku dan keynal turun dari mobil. Keynal melipat lengan bajunya hingga siku dan melonggarkan dasi biru garis-garisnya dua kacing atas kemeja birunya dibairkan terbuka. Jas birunya sudah ditinggalkan di dalam mobil. Aku menggandeng lengan keynal manja. Aku bisa melihat sekelompok perempuan yang munkin masih kuliah. Memandang kagum pada keynal. Dan ada juga yang memandang iri padaku. Aku hanya tersyum melihat keynal yang mulai kepanasan. Dan mengipas dengan tangannya. Setetes keringat mengalir dari sudut dahinya. Membuatnya kelihatan sangat seksi.
Keynal sengaja memlih berdiri didepan ku yang duduk. Tangan kanan nya memega gantungan datas kepalanya. Ak tersenyum memandanginya.
"Pacarnya ya mbak,?" Tanya seoran ibu paruh baya yangduduk disampingku. Menunjuk kearah keynal. Aku menggeleng. Dan bisa melihat beberapa siswa SMA yang duduk di baris yang sama dengan ku tersenyum.
"Suami saya bu"ujarku tersenyum padanya. Dan beberapa siswi SMA tadi langsung menampilkan raut kecewanya. Aku tersenyum meliahta reaksi mereka.
"Suami nya ganteng ya, sangat serasi sama mbaknya yang cantik" ujar ibu itu terseyum padaku.
"Makasih bu" ujarku lagi padany. Aku sudah terbiasa dengan pandangan perempuan terhadap keynal. Yang selalu menatap memuja padanya. Keynal memang terlihat tampan. Selain itu kharisma dan aura nya sangat tinggi. Apa lagi didukung oleh matanya yang belo.

Love Is You - 2 (karena aku mencintaimu) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang