chapter 13- morning kiss

4.7K 160 2
                                    

Maff pendek dan typo bertebaran.

Jangan lupa vote dan comentnya.

Oya baca juga cerita baru ku judulnya "KAMU"
Castnya sama kok

Cekidot

Veranda pov.
  

    Aku terbangun saat mendengar suara dari posel keynal. Keynal masih tertidur sambil memelukku dari belakang. Tangannya memeluk tubuh ku yang hanya ditutupi selimut. Suara ponselnya terus berbunyi.
"Sayang" panggil ku membangun kan keynal."sayang"ulangku saat tidak ada respon dari keynal.
"Hm"gumamnya dan makin mengeratkan pelukannya.
"Sayang HP kamu bunyi tuh"ujar ku diikuti sentuhan di pipinya. Keynal mulai bergerak dan tangan nya melepas kan pelukkannya. Dan mencodongkan tubuhnya di atas ku untuk mengambil ponsel nya yang masih berdering.
"Ya hallo"ujarnya pada orang disebrang .
"Iya benar, ini siapa?"ujar keynal mengerutkan dahinya. Aku membalikkan badanku. Memeluk tubuhnya yang hanya ditutupiselimut tebal.
"Eh, kamu didepan?" Ujarnya kaget
"Yaudah kamu tunggu bentar"ujarnya lalu menutup telfonnya.
"Siapa?" Tanya ku penasaran karena keynal bangun dari tempat tidur.
"Lidya di depan" ujarnya sambil memakai celana pendek dan baju kaosnya. Lidya ngapain kerumah tuben. Mana tengah-tengah malam gini lagi. Keynal sudah keluar dari kamar. Aku pun ikut bangun dan memungut mengabil baju tidurku dan memakainya.

    Aku keluar dari kamar menuju kebawah. Diruang tamu aku bisa melihat lidya duduk sambil menunduk matanya sembab. Keynal menenangkan nya. Ada apa sebenarnya?
"Lidya, kamu kenapa?" Tanya ku duduk disampingnya. Aku melihat kearah keynal karena lidya tidak menjawab pertanyaan ku.
Keynal menatapku seolah berkata'nanti aku jelasin'
"Kamu nginap disini aja dulu, kebetulan ada kamar tamu"ujar keynal.
"Makasih kak, maaf aku ngerepotin"jawb lidya merasa tidak enak.
"Gak kok, kamu kayak sama siapa aja. Aku kan kakak kamu juga"ujar keynal tersenyum. Ya! Lidya adiknya farish anak nya om haikal dan tante laura. Yang berarti adik tirinya keynal. Sebenarnya keynal dan lidya hanya beberapa kali bertemu. Jadi mungkin karena itu lidya jadi sunkan dengan keynal.
"Yaudah kak ve anterin kekamar yuk"ajak ku padanya. Lidya mengangguk. Aku membawanya kekamar tamu yang berada di antai atas tepatnya disebelah kamar denzel.
"Makasih yak kak"ujar lidya padaku. Aku tersenyum.
"Iya, anggap aja rumah sendiri. Kamu udah kayak adik kakak sendiri."ujarku padanya lidya mulai tersenyum.
"Aku lagi ribut sama mama,"ujar nya. Dengan raut sedih. "Mama gak suka dengan pacar ku, karena dia bukan dari kalangan atas seperti papa. Tadi malam dia menghina pacar ku, aku gak tau mau kemana, kak farish lagi berada diluar kota sama istrinya kak frieska. Jadi aku kesini"ujarnya sungkan. Aku sangat mengerti perasaan lidya sekarang. Aku juga sangat tau keras nya sifat tante laura. Bahkan hubungannya dengan keynal belum membaik sampe sekarang.
"Kakak ngewrti kok, kamu yan sabar ya?" Ujar ku.
"Yaudah kamu tidur gih, kakak mau liat denzel dulu"ujar ku. Lidya mengangguk. Aku pun keluar dari kamar nya. Sebelum kembali ke kamar aku mengecek denzel sebentar. Baru aku kemb ali masuk kekamar.

   Aku sedang memasangkan dasi keynal tersenyum padaku.
"Kenapa kamu senyum,?"tanyaku heran. Keynal menggeleng tapi masih tersenyum.
"Kamu udah kabarin papa kalau lidya disini?" Tanya ku padanya.
"Udah, semalam papa nyariin dia"ujar keynal.
"Kamu kenapa sih?" Tanya ku lagi saat melihatnya kembali tersenyum memandangiku masih berkutat dengan dasinya.
"Kamu kenapa dari tadi gak selesai-selesai masang dasi ku"ujarnya tersenyum jail.
"Karena kamu udah gila senyum terus dari tadi" ujarku dan menyelesaika dasinya. Keynal memeluk pinggangku.
"Kamu lebih gila, karena mau menikah sama orang gila"bisiknya. Aku ikut tersenyum dan mengecup bibir merahnya. Saat aku akan melepaskan ciuman ku. Keynal menahan kepalaku dengan tangannya. Dan melumat bibirku. Aku tersenyum dalam lumatannya. Aku pun membalas lumatannya. Bibirnya menghisap bibirku. Tangan ku menelusuri dada bidangnya. Lankah ku sedikit mundur dan sehingga puggung ku menempal pada lemari yang ada dibelakangku.
Keynal masih terus melumat bibir ku dengan lembut. Aku juga ikut melumat bibirnya dan menghisap bibir bawahnya. Tanganku memeluk lehernya. Lumattan keynal sedikit lebih cepat. Membuat ku sedikit kesusahan mengimbanginya
"Ahhh sahhh yaaanggghha"desahku saat tangan keynal masuk kedalam blues ku dan meremas dadaku. Keynal tersenyum. Aku semakin memperdalam ciuman nya. Lidah ku masuk menelusuri rongga mulutnya. Tangan keynal meremas dadaku dengan sangat lembut. Tapi aku mengeluar kan tangan nya dari baju ku. Tak lama kemudian tangannya kembali meremas dada ku dari luar.
"Ahh shh khey ahh emm" aku kembali mendesah. Saat tangannya memainkan dadaku. Keynal sangat tau spot sensitif ku. Dan membuat ku cepat teransang terhadap sentuhannya.
"You seksi sayang" bisiknya saat melepas ciumannya. Aku membuka mata ku.
"Aku suka mendengar desahan mu"ujarnya dan sukses membuat ku menunduk malu. Aku memindah kan tangannya dari dadaku.
"Aku lebih suka kalau kamu pergi kekantor sekarang"ujar ku keynal tertawa mendengar ucapan ku. Aku mendorong tubuhnya mejauh dari ku. Tapi keynal kembali menarik pinggang ku. Langsung mengarahkan ciuman keleher ku. Aku memjamkan mata sambil menggigit bibir bawahku. Menikmati bibir keynal yang basah dileher ku.
"Khhheynhhalllll ahhhshh" panggil ku sambil mendesah karena keynal menghisap leher ku. Kedua tanganku mencoba untuk mendorongnya.
"Key, kita ditungguin lidya dan denzel dibawah untuk sarapan" ujarku saat berhasil mendorongnya.
"Aku lebih suka sarapan pagi sama apa yang ada didepan ku sekarang" ujarnya dengan kerlingan mesumnya.
"Aww sakit sayang" rintihnya saat aku menggeplak kepalanya.
"Kamu sih, mesum banget" ujarku kesel.
"Kamu lebih suka aku mesum sama kamu atau sama perempuan lain?" Ujatnya tersenyum sambil menaik turunkan satu alisnya.
"Coba aja kalau brani"aku mengancamnya. Keynal menringis mendengarnya.
"Ihhh atuttt"ujarnya lebay. Aku tidak mau memperdulikannya lagi. Dan lansung keluar dari kamar. Dan keynal mengikutinya dari belakang.

    
"Pagi jagoan papi"sapa keynal sambil mencium pipi denzel.
"Pagi papi yang ganteng, tapi masih gantengan denzel"jawab denzel yang juga mencium bibir keynal. Lidya tersenyum melihatmnya.
"Pagi lid" sapa keynal pada lidya setelah duduk dikursinya.
"Pagi kak"jawabnya tersenyum.
"Gimana tidur kamu,?"tanya keynal meminum kopinya.
"Baik dan nyenyak" saut denzel cepat.
"Papi gak nanyak kamu, tapi nanyak tante lidya"ujar papi mencibir.
Lidya tersenyum melihat denzel merutuki keynal.
"Nyenyak kak, makasih ya" jawab lidya. Keynal mengangguk.
"Kamu mau kekantor? Nanti sekalia kakak antar" ujar keynal menyuap nasi gorengnya.
"Emm gak deh kak, aku dirumah aja bolehkan.?" Ujar lidya.
Keynal tersenyum. Lalu mengangguk.
"Boleh kok" jawab keynal. Lalu kami makan sambilmendengarkan celoteh dari mulut mungil denzel.

     Aku sedang mengecek baju pengantin yang baru saja selesai dijait. Saat papa datang kebutik ku.
"Papa" ujarku saat papa masuk.
"Ve, kamu lagi sibuk?" Tanyanya duduk disofa.
"Gak pa! Kebetulan lagi ngecek aja tadi. Ada apa?" Ujar ku pada papa.
"Ada yang mau papa omongin sama kamu, ini soal suami kamu keynal" ujar papa aku mengernyitkan dahi saat papa mnyebut nama keynal.
Sepertinya serius dan penting sampai papa sendiri yang menemui ku.
"Amang keynal kenapa?" Tanya ku penasaran. Papa menhela nafasnya.
"Papa mau kamu bujuk keynal untuk menerima tender dari PT ARDAN. Karena cuma dia yang bisa papa percaya untuk menangani kerja sama yang sangat menguntungkan."ujar papa padaku.
"Emang kenapa gak papa ngomong sendiri sama keynal? "
"Papa sudah ngomong tapi dia kekeh menolaknya. Papa mau pecah kepala rasanya menghadapi suami kamu itu. Kepala batu banget" ujar papa memijit kening. Aku sedikit heran kenapa keynal menolaknya padahal papa sangat percaya sama keynal. Pasti ada sesuatu yang gak beres dengan proyek itu. Makanya keynal menolaknya.

Tbc.

Baca juga cerita baru ku judunya "KAMU" ya!!.

Love Is You - 2 (karena aku mencintaimu) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang