Chapter 9- saling diam

3.8K 156 15
                                    

Maaf pendek dan typo

Janganlupa vote dan comentnya.

Cekidot

#Flassback

Keynal pov

     Aku berjalan menuju ruangannya boby. Ya! Sekarang aku lagi berda dkantornya hanya untuk mampir sih, udah lama juga aku tidak bertemu dengannya.
"Je, boby ada?" Tanya ku pada asisten boby. Saat aku sudah ada didepan mejanya.
"Ada pak, silah kan masuk aja"ujar jeje asistennya boby.
"Makasih"ujarku pdanya. Aku pun langsung mengetuk pintu ruangannya. Dan masuk setelah mendapat jawaban dari dalam.
"Keynal" ujar boby saat melihat ku masuk. Aku tersenyum padanya.
"Hei, bob, lagi sibuk?" Tanyaku padanya. Aku punduduk di sofa yang ada diruangan boby.
"Ya! Lumayan lah" ujarnya berjalan menuju sofa didepanku.
"Loe tumben, ada angin apa nih?" Ujarnya pada ku.
"Gue cuma kebetulanlewat, jadi mampir sebentar" jawabku padanya. Boby menaruh beberapa berkas di atasmeja di depan ku. Sepertinya dia lagi sibunk banget.
"Loe kayaknya sibuk banget bob, emang ada kasus berat ya?" Tanya ku yang melihat nya membuka salah satu map biru.
"Gue lagi stres Nal, gue lagi nanganin kasus klient gue, ini menyangkut bisnis gelap dan penipuan klient gue oleh sebuah perusahaan" ujar boby sambil melihat dokumen ditangannya.
"Penipuan? Bisnis gelap? Emang perusahaan siapa?" Tanya ku padanya.
"PT ARDAN, perusahaan itu mempunyai banyak keganjalan menurut gue, mereka mempunyai penyeludupan senjata tajam, para CBI sedang menyelidikinya. Tapi..."
"Tunggu! Tunggu, PT ARDAN?" Tanyaku memotong ucapan boby.
"Iya Nal, kenapa?..jangan bilang perusahaan itu akan bekerja sama dengan loe?"ujar boby.
"Iya, mereka baru aja memberi proposal nya siang tadi. Gue fikir keuntungannya sangat wahh banget"ujar ku.
"Dan loe trima?" Tanyanya dengan raut wajah yang khawatir.
"Gue belum menyetujuinya, tapi papa mertua gue, sangat mengingin kan nya, tapi, jujur gue agak gak srek dengan tawaran mereka" ujar ku padanya. Boby menghela nafas lega.
"Trus kenapa perusahaan itu masih utuh?" Tanya ku penasaran kalau memang perusahaan itu memiliki bisnis gelap dan penipuan kenapa masih utuh?
"Karena mereka terlalu licik Nal, mereka terlalu rapi,. Gue harap perusahaan papa mertua loe, gak menerima kerja sama itu. Karena itu bisa semua yang menyangkut dengan PT ARDAN akan diburu sama CBI" ujar boby mengingat kakn ku. Aku mengangguk.
"Thank bob, udah ngingatin gue" ujar ku padanya. Selanjutnya aku dan boby hanya mengobrol ringan tetang keluarga masing-masing.

      Aku sudah membatal kan dan menolak kerja sama dengan PT ARDAN setelah tadi siang boby memberiku, bukti-bukti tentang mereka. Ternyata mereka hanya mau memanfaatkan kerja sama ini untuk menjebak perusahaan papa seolah-olah perusahaan papa juga terlibat dalam sindikat penyeludupan senjata ilegal.
     Aku sedang mempelajari dokumen-dokumen untuk presentasi ku nanti rapat dengan dwan direksi. Saat pintu ruangan ku di buka.
"Papa" ujarku saat aku melihat papa masuk dengan rahang yang mengeras.
"Kamu menolak kerja sama denga PT ARDAN nal?" Tanya papa pada ku.
"Iya pa, " jawabku padanya.
"Kenapa?"tanya papa tajam padaku.
"Papa baca aja" ujarku memberi dokumen yang tadi pagi diberikan boby pada ku. Dokument itu berisi bukti-bukti tentang PT ARDAN dan kasus-kasus mereka.
"Papa tau ini, marsel sudah memberi tau papa tentang ini" ujar papa menatapku. Aku kaget , kalau papa tau kenapa papa masih kekeh ingin menerima tawaran itu.
"Kalau papa udah tau kenapa papa mau menerma kerja sama itu?" Tanya ku padanya.
"Ini semua bohong Nal, marsel sudah menjelaskan semuanya sama papa, marsel berani jamin kalau semua itu gak benar, itu cuma akal-akalan pesaing kita aja"ujar papa. Aku mengernyit kan dahi ku.
"Papa mau kamu menerima kerja sama itu, kamu sendiri tau keuntungan dari kerja sama itu. Sangat bersar Nal" ujar papa lalu keluar dari ruangan ku. Marsel,? Apa yang membuatnya yakin kalau itu semua bohong.

      Aku berjalan menuju basement kantorku. Tempat dimana mobil ku terpakir. Saat aku keluar dari lift aku tidak sengaja melihat marsel sedang mengobrol dengan seseorang. Dan itu sangat serius. Disudut parkiran. Aku mencoba untuk mendekat. Agar dapat mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Kamu tenang aja, pak tanumiharja pasti akan menerima kerja sama itu, saya sudah mengatur semuanya."ujar marsel pada seorang pria paruh baya. Yang aku tau pria itu bernama yudistira. Dia orang yang waktu itu mempresentasikan proposal kerja sama dengan PT ARDAN. Ada apa marsel dengan mereka.
"Apa mereka akan percaya pak?" Tanya yudistira.
"Hmm,.. tumiharja terlalu tergiur dengan keuntungan dengan kita tawarkan. Dia pasti akan setuju.
Kita tinggal selangkah lagi, kalau sampai kerja sama ini berhasil.
Maka dipastikan kita akan berhasil menjebak dan mengkambing hitamkan mereka. Jika polisi dapat mengetahui semua bisnis gelap kita" ujar marsel. Aku sangat terkejut mendengarnya. Ini sudah keter laluan. Marsel ternyata terlibat sangat besar dalam bisnis gelap itu. Da dia dengan sengaja ingin menjebak papa dan aku. Hanya untuk kepentingan pribadinya.
    Aku langsung pergi dari tempat persembunyian ku. Menuju mobil ku.

Love Is You - 2 (karena aku mencintaimu) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang